Tag: #AdminSekolah

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Saatnya Ubah Administrasi Kesiswaan Manual ke Administrasi Digital

Mengubah administrasi kesiswaan manual ke digital merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan kegiatan kesiswaan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melakukan peralihan tersebut:   Langkah-Langkah Peralihan Administrasi dari Manual ke Digital Evaluasi kebutuhan dan tujuan  Identifikasi kebutuhan administrasi kesiswaan di sekolah Anda dan tetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan peralihan ke administrasi digital.  Apakah Anda ingin meningkatkan aksesibilitas data, mengurangi waktu pemrosesan, atau meningkatkan transparansi? Mengidentifikasi tujuan akan membantu Anda menentukan solusi digital yang paling sesuai.   Pilih sistem administrasi kesiswaan yang tepat Ada banyak perangkat lunak administrasi kesiswaan yang tersedia. Lakukan riset untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran sekolah Anda. Pastikan sistem tersebut dapat mengelola pendaftaran siswa, pencatatan kehadiran, pengelolaan jadwal, dan fitur-fitur lain yang Anda butuhkan.   Baca Juga: Kendala Administrasi Pendidikan dan Solusinya   Pelatihan dan persiapan Setelah memilih sistem administrasi kesiswaan yang sesuai, pastikan untuk meminta pelatihan dari penyedia aplikasi untuk staf administrasi dan guru yang akan menggunakan sistem tersebut. Persiapkan juga panduan dan sumber daya yang membantu mereka memahami dan menguasai penggunaan sistem baru.   Migrasi data Jika Anda sudah memiliki data administrasi kesiswaan dalam format manual, perlu dilakukan migrasi data ke dalam format digital. Pastikan data yang ada terorganisir dengan baik dan diimpor dengan benar ke dalam sistem administrasi kesiswaan yang baru.   Uji coba dan perbaikan Lakukan uji coba sistem administrasi kesiswaan secara menyeluruh sebelum mengimplementasikannya sepenuhnya. Identifikasi masalah potensial dan lakukan perbaikan yang diperlukan sebelum sistem digunakan secara luas. Kemudian, apabila tim penyedia layanan memiliki jaminan technical support, setorkan permasalah yang dihadapi.    Komunikasi kepada pihak terkait Sampaikan kepada siswa, orang tua, guru, dan pihak terkait lainnya mengenai peralihan ke administrasi kesiswaan digital. Berikan informasi tentang manfaat dan cara penggunaan sistem baru. Juga, tetap tersedia untuk menjawab pertanyaan dan memberikan bantuan jika diperlukan.   Evaluasi dan peningkatan Setelah administrasi kesiswaan digital diimplementasikan, lakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan. Terus perbarui dan tingkatkan sistem sesuai dengan umpan balik dari staf, guru, dan orang tua siswa. Perubahan dari administrasi kesiswaan manual ke digital membutuhkan waktu dan komitmen. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah tersebut dan melibatkan semua pihak terkait, Anda dapat memanfaatkan manfaat efisiensi dan efektivitas yang ditawarkan oleh administrasi kesiswaan digital.     Bila ingin mencoba administrasi kesiswaan secara digital bisa coba demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net

Standard

Mengajar di Abad 21: Project Based Learning dan Keterampilan

Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pasa siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam mengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.   Prinsip dalam Project Based Learning Berawal dari Masalah atau Pertanyaan Pembelajaran berbasis proyek selalu bersumber dari sebuah masalah atau pertanyaan. Pertanyaan yang harus dipecahkan harus memiliki tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan level siswa.    Otentik & Relevan Proyek yang dilakukan siswa harus mencakup pertanyaan-pertanyaan dalam dunia nyata atau yang relevan dengan pengalaman siswa. Siswa dapat menghubungkan antara pengetahuan yang didapatkan saat pembelajaran dengan manfaat atau kegunaannya di dunia nyata.   Kebebasan untuk Memilih Metode pembelajaran berbasis proyek hendaknya memberikan kebebasan siswa untuk menentukan strategi memecahkan masalah, produk apa yang akan dihasilkan, dan juga bagaimana cara menghasilkan produk tersebut.   Self Reflection Dalam Project Based Learning siswa diharapkan mampu merefleksikan semua pengalaman yang di dapat selama mengerjakan proyeknya. Kemudian siswa mampu menyimpulkan pelajaran berharga apa yang dapat diambil selama proses project based learning.   Feedback Metode pembelajaran project based learning juga mengajarkan pada siswa untuk dapat memberikan  dan menerima masukan-masukan atas proyek yang dilakukannya.  Dengan demikian mereka tidak hanya belajar dari guru tetapi dapat saling belajar dengan sesama teman.   Baca Juga: Project Based Learning Ternyata Bisa Loh untuk PAUD, Ini Contohnya!   Presentasi Di akhir proses Pembelajaran berbasis proyek, Siswa harus mampu mempresentasikan penemuannya atau produk yang dihasilkannya di depan teman-teman sekelas atau bahkan di depan masyarakat umum. Selain berdiskusi tentang proyeknya, diharapkan semua siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari dan juga dipraktikkan.   Langkah Pembelajaran Project Based Learning Mulai dengan Pertanyaan  Pancing siswa dengan pertanyaan. Pertanyaan harus mengandung permasalahan yang wajib dipecahkan dan menghasilkan sebuah penemuan atau produk. Topik atau tema harus sesuai dengan real world dan mendorong siswa untuk melakukan investigasi yang mendalam.   Susun Perencanaan Bersama Murid Menyusun perencanaan meliputi aturan main, pemilihan aktivitas yang mendukung untuk menjawab pertanyaan, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat digunakan untuk menyelasaikan projek.   Susun Jadwal Aktivitas Setelah menyusun perencanaan awal dengan murid, langkah selanjutnya adalah menyusun jadwal aktivitas yang dilakukan selama projek. Waktu penyelesaian harus jelas dan siswa diberikan arahan terkait pengelolaan waktu. Berikan siswa kebebasan dan kesempatan untuk mencoba menggali sesuatu yang baru.    Pengawasan Pengerjaan Proyek Meski siswa diberikan kebebasan untuk projeknya, guru tetap bertanggung jawan untuk memantau siswa selama projek berlangsung. Guru bertindak sebagai mentor yang selalu mengarahkan para siswa untuk selalu fokus dan terarah dalam mengerjakan proyeknya.   Memberikan Penilaian Produk Guru membantu siswa dalam mengukur ketercapaian standar pada proses dan produk yang dihasilkan. Guru bereran mengevaluasi kemajuan tiap siswa dan memberi feedback. Selanjutnya Guru dapat menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dapat dilakukan dengan mempresentasikan produknya di depan teman atau guru.   Evaluasi Pada akhir proses pembelajaran project based learning, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan dan produk yang telah dihasilkan. Refleksi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Dalam refleksi ini siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.   Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:  

Standard

Project Based Learning Ternyata Bisa Loh untuk PAUD, Ini Contohnya!

Seperti yang kita ketahui bersama, dengan kurikulum yang diterapkan saat ini siswa dituntut untuk mengikuti pelajaran berbasis proyek atau (Project Based Learning).    Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.  Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa.    Tantangan Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD  Tentu penerapan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa PAUD berbeda dengan jenjang sekolah lainnya. Pasalnya mengajari siswa PAUD memiliki tantangan tersendiri dibandingkan jenjang lain.  Penerapan harus didasarkan dan dimulai dari lingkungan terdekat siswa PAUD, misalnya tentang keluarga, mainan, berkebun, binatang, dan lainnya. Sesuaikan dengan minat siswa PAUD. Hal apa yang membuat mereka tertarik. Namun, tentunya siswa PAUD memiliki tantangan tersendiri dibandingkan jenjang yang lain. Penerapan (PjBL) pada dasarnya harus dimulai dari lingkungan terdekat, misalnya tentang keluarga, mainan, berkebun, binatang, dan lainnya. Baca Juga: Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif   Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD  Ada beberapa hal perlu diperhatikan ketika menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa PAUD. Pertama, pilih proses yang melibatkan minat murid dari awal prosesnya. Dengan menyesuaikan minat, guru akan lebih mudah memfasilitasi siswa.  Kedua, kegiatan ini tidak untuk menghasilkan produk satu khusus. Setelah siswa melakukan eksplorasi panjang, siswa bisa membuat produk yang berbeda-beda. Hal yang menjadi poin penting adalah kompetensi yang ingin dicapai. Ketiga, guru perlu memakai alat bantu untuk mempermudah siswa dalam memahami permasalahan. Contohnya video, gambar, atau pengamatan langsung. Selanjutnya, guru bisa menggunakan pertanyaan pemantik yang disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa.   Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD  Guru bisa mengambil salah satu tema yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar yang familiar bagi siswa. Contohnya adalah guru mengajak murid berkeliling halaman sekolah untuk melihat kondisi di sana. Kemudian, guru dapat melempar pertanyaan pemantik seperti menanyakan pendapat apakah lingkungan sekolah mereka bersih atau kotor. Jika masih kotor, maka guru bisa bertanya kembali apa yang dapat dilakukan supaya bersih. Berikutnya, guru dapat membagi murid ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas siswa dengan kemampuan kognitif dan bahasa yang berbeda supaya nanti mereka dapat saling bantu. Aktivitas ini menantang sebab tak semua siswa akan langsung punya ide. Guru pun dapat memberikan saran opsi seperti bersih-bersih bersama, membuat poster kebersihan, membuat panduan membersihkan mainan, dan lainnya. Melalui proses membuat produk, tugas guru adalah memfasilitasi pembagian peran supaya semua murid dapat terlibat. Setelah produk selesai, maka setiap kelompok dapat membawa hasil produknya di depan kelas, bisa kelas sendiri maupun kelas lain. Melalui presentasi tersebut, guru dapat melihat bagaimana proses belajar siswa dan bagaimana kompetensi yang dicapai mereka dari belajar projek. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:

Standard

Peran Penting Administrator dalam Administrasi Kesiswaan

Seorang administrator khususnya yang menangani perihal administrasi kesiswaan dapat terdiri dari staf admin seperti petugas administrasi sekolah, sekretaris kesiswaan, atau petugas kegiatan ekstrakurikuler. Mereka bekerja sama dengan pimpinan sekolah, guru, dan siswa untuk menjalankan tugas-tugas administratif dan memastikan bahwa kegiatan kesiswaan berjalan dengan lancar. Peran penting administrator bagian kesiswaan adalah dalam mengatur dan memfasilitasi kegiatan kesiswaan di sekolah. Mereka membantu menyediakan informasi yang diperlukan siswa, guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya. Mereka juga berperan dalam menjaga keamanan data siswa, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta membantu memfasilitasi komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan kesiswaan.   Baca Juga: Rumus Dasar Excel yang Berguna untuk Admin Sekolah   Administrasi kesiswaan adalah tugas administratif yang berkaitan dengan pengelolaan data dan dokumentasi terkait siswa. Tugas-tugas bagian administrasi kesiswaan meliputi berbagai hal, antara lain: Tugas-Tugas Administrasi Kesiswaan Pendataan Siswa Administrasi kesiswaan bertugas untuk mengumpulkan data lengkap siswa seperti persyaratan-persyaratan yang tercantum di pendaftaran. Biasanya data ini akan dikumpulkan saat pendaftaran dan bila belum lengkap akan diminta kembali saat awal masuk sekolah.  Pemeliharaan Data Siswa Memelihara dan mengelola data siswa secara keseluruhan. Mereka mencatat informasi penting seperti alamat, nomor telepon, riwayat kesehatan, catatan akademik, dan kehadiran siswa. Jika terjadi perubahan data siswa maka administrasi kesiswaan bertugas untuk memperbaruinya. Kemudian, mengelola data pribadi siswa beserta walinya. Penting untuk menjaga kerahasiaan data dan kehilangan data, pasalnya berisi data pribadi. Pengurusan Surat Izin Siswa Ketika siswa membutuhkan surat izin untuk keperluan tertentu, seperti izin mengikuti kegiatan di luar sekolah, atau surat keterangan lainnya, administrasi kesiswaan akan membantu dalam mengeluarkan dan mengelola surat-surat tersebut. Pengarsipan Dokumen Administrasi kesiswaan bertanggung jawab untuk mengelola dan mengarsipkan dokumen-dokumen terkait kesiswaan, seperti formulir pendaftaran, transkrip nilai, dan dokumen penting lainnya. Mereka juga harus memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut tersedia secara teratur dan dapat diakses saat diperlukan.   Tugas-tugas di atas adalah contoh umum dari peran penting administrator bagian kesiswaan, tetapi mungkin dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prosedur yang berlaku di sekolah atau lembaga pendidikan.   Ingin kelola administrasi kesiswaan secara online dan digital? Yuk langsung coba demo gratisnya di demo.adminsekolah.net  

Standard

Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif

Seorang pendidik dalam menentukan kata kerja operasional (KKO) dalam penulisan indikator soal sering kali mendapati KKO yang digunakan sama dengan KKO proses berfikir yang lain. Demi menekankan permasalahan ini, Puspendik dalam Kemendikbud (2019) mengklasifikasikan KKO menjadi level kognitif. Level kognitif adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam penerimaan penjelasan. Baik secara individu maupun kelompok. Dibagi menjadi 3 kelompok yaitu level kognitif 1 (pengetahuan dan pemahaman), 2 (aplikasi), dan 3 (penalaran).   Pengembangan Soal Level Kognitif 1 Pada level kognitif 1, mengukur pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Karakteristik soal level 1: Menunjukkan ingatan & pemahaman dasar materi-materi pelajaran serta bisa membuat generalisasi (pengelompokan umum) sederhana. Menunjukkan tingkatan dasar dalam memecahkan masalah sesuai contoh pembelajaran melalui salah satu cara yang pernah diajarkan. Menunjukkan pemahaman dasar terhadap bentuk penyajian data grafik, label & bentuk visual lainnya. Menyampaikan fakta-fakta dasar melalui istilah sederhana. Kategori soal pada level 1 terkadang kategori sukar, tetapi bukanlah soal HOTS. Untuk menjawab soal di level 1 ini, siswa harus mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, menyebutkan prosedur.    Baca Juga: 6 Peran Guru untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Efektif   Pengembangan Soal Level Kognitif 2 Level kognitif 2 mengukur aplikasi atau menerapkan (C3). Karakteristik soal pada level 2: Menunjukkan pengetahuan & pemahaman materi pelajaran & mampu mengaplikasikan ide-ide & konsep-konsep sesuai konteks tertentu. Membuat penafsiran & analisis terhadap suatu informasi & data. Melakukan pemecahan masalah-masalah umum di suatu materi pelajaran. Membuat penafsiran data yang berupa grafik, tabel maupun bentuk visual lainnya. Menyampaikan secara gamblang & terorganisir penggunaan istilah-istilah khusus. Kata Kerja Operasional (KKO) yang sering digunakan yaitu: menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lainnya. Soal di level 2 ini dimungkinkan termasuk kategori sedang atau sulit, namun demikian bukan termasuk soal-soal HOTS.   Pengembangan Soal Level Kognitif 3 Pada level ini mencakup 3 tingkat yaitu C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mengkreasi). Karakteristik soal pada level 3: Menunjukkan pengetahuan & pemahaman lebih luas terkait materi pelajaran & juga penerapan ide maupun konsep untuk kondisi serupa maupun kondisi berbeda. Melakukan analisis, sintesis & evaluasi terhadap gagasan & informasi teraktual. Menjabarkan hubungan konseptual sebuah gagasan & informasi teraktual. Membuat penafsiran & penjelasan gagasan kompleks suatu ilmu pelajaran. Menyampaikan gagasan nyata & akurat menggunakan istilah (terminologi) yang benar. Melakukan pemecahan masalah menggunakan berbagai cara & variabel yang berkaitan. Membuat demonstrasi hasil pemikiran orisinal. Level ini merupakan level soal HOTS. Soal tidak selalu soal sulit, tetapi menuntut siswa menggunakan logika atau penalaran untuk mengambil keputusan, memprediksi, menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah. KKO yang digunakan adalah menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbarui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.   Itu tadi 3 KKO untuk pembuatan soal berdasarkan level kognitif. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel di bawah ini. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:  

Standard

5 Tokoh Pahlawan Nasional yang Memperjuangkan Pendidikan Indonesia

Penetapan Hari Pendidikan Nasional tiap tanggal 2 Mei, tanggal yang sama dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.  Peran Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan tidak diragukan lagi. Kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia melahirkan Taman Siswa yang menjadi cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia. Namun, selain Ki Hajar Dewantara, ada tokoh-tokoh pahlawan nasional lain yang berjuang untuk pendidikan Indonesia. Ingin tahu siapa tokoh tersebut? Simak artikel berikut:   5 Tokoh Pahlawan Nasional yang Memperjuangkan Pendidikan Indonesia   Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara atau bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (2 Mei 1889 – 26 April 1959) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang diakui sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ia lahir di Yogyakarta dan memiliki latar belakang keluarga bangsawan. Selama hidupnya, ia banyak berjuang untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan memberikan akses pendidikan yang merata untuk semua orang. Pada tahun 1912, Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah pendidikan di Belanda, yang kemudian dikenal dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) yang bertujuan untuk melahirkan tenaga medis pribumi. Pada tahun 1922, ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan bagi rakyat jelata, khususnya anak-anak petani dan buruh. Lembaga ini dianggap sebagai salah satu lembaga pendidikan pertama di Indonesia yang menyediakan pendidikan bagi rakyat jelata.   H. Ahmad Dahlan H. Ahmad Dahlan (1868-1923) adalah seorang tokoh pendidikan dan keagamaan Islam yang dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Lahir di Yogyakarta, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat beragama dan belajar di sekolah tradisional pesantren. Setelah menamatkan pendidikan di pesantren, Ahmad Dahlan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Rakyat Negeri, sebuah sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Rakyat Negeri, Ahmad Dahlan mengajar di berbagai pesantren dan sekolah. Dia menyadari bahwa banyak orang Islam yang masih buta huruf dan tidak memiliki akses ke pendidikan modern. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912, dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam di Indonesia.   Baca Juga: Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online   Kartini Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal dengan nama R. A. Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada usia 25 tahun) adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pahlawan nasional. Ia dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan dan emansipasi wanita di Indonesia, terutama di kalangan bangsawan Jawa. Kartini memperjuangkan pendidikan untuk perempuan Indonesia dengan membuka sekolah untuk anak-anak perempuan yang disebut Sekolah Kartini pada tahun 1903. Kontribusi dan perjuangan R. A. Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan emansipasi wanita Indonesia sangat besar. Ia memberikan inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia untuk berjuang dan memperjuangkan hak-hak mereka. Oleh karena itu, pada tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini dan ia diakui sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.   Dewi Sartika Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 Desember 1884 adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan untuk perempuan dan pendiri sekolah pertama untuk perempuan di Indonesia, yaitu Sekolah Isteri (sekarang dikenal dengan nama Sekolah Kartini) pada tahun 1907. Dewi Sartika berasal dari keluarga priyayi yang mendorong putri-putrinya untuk bersekolah. Dalam usahanya untuk memperjuangkan pendidikan bagi perempuan, Dewi Sartika memulai dengan membuka “Sekolah Kedokteran dan Keperawatan untuk Wanita” pada tahun 1903. Namun, sekolah ini tidak berhasil beroperasi karena keterbatasan dana dan dukungan. Tidak putus asa, Dewi Sartika kemudian mendirikan Sekolah Isteri pada tahun 1907. Sekolah ini menjadi pelopor dalam membuka kesempatan bagi perempuan Indonesia untuk memperoleh pendidikan dan kemampuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.   H. Hasyim Asy’ari H. Hasyim Asy’ari (1871-1947) adalah tokoh agama dan sosial yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 dengan tujuan untuk mempertahankan ajaran Islam yang moderat dan toleran serta melawan gerakan pembaruan yang dipimpin oleh kaum muda yang cenderung radikal. K.H. Hasyim Asy’ari memiliki kontribusi yang besar dalam bidang pendidikan di Indonesia. Ia sangat peduli dengan masalah pendidikan dan menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci penting bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, ia mendirikan banyak sekolah dan pesantren di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Timur, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, K.H. Hasyim Asy’ari juga berperan penting dalam pengembangan pendidikan Islam yang modern di Indonesia. Ia mendirikan pesantren-pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti matematika, sains, dan bahasa asing, selain juga mengajarkan ilmu agama. Ia juga mendorong pendidikan untuk perempuan dan menyediakan fasilitas khusus bagi siswi di beberapa pesantren NU. COBA DEMO Aplikasi Manajemen Sekolah Simak Video Berikut:  

Standard

Tips Membantu Siswa dalam Memahami Pelajaran

Membuat siswa memahami pelajaran adalah tugas seorang guru. Bagaimana cara membuat pelajaran itu menarik, mudah dipahami, dan dapat diterapkan siswa pada pembelajaran kedepannya. Bahkan akan selalu diingat hingga siswa sudah lulus dari sekolah tersebut.   Tips Membantu Siswa Agar Mudah Memahami Pelajaran   1. Menggunakan mind map Cara pertama yang bisa anda lakukan agar murid dapat lebih cepat memahami materi adalah dengan menggunakan mind map. Menurut prinsip Brain Management, konsep mind map dikatakan sesuai dengan kerja alami otak. Mind map dapat membuat kedua belah otak bekerja secara bersamaan dan akan membantu memahami konsep dengan lebih baik.  Mind map juga membantu murid melihat konsep materi secara menyeluruh dengan lebih jelas, melihat keterkaitan antara satu bab dengan bab lain, dan membuat materi menjadi lebih mudah dipahami dengan petunjuk visual, sehingga belajar bisa lebih menyenangkan. Selain untuk murid, mind map juga bisa memberikan banyak manfaat untuk guru. Bapak dan  ibu guru dapat memetakan bahan ajar dengan lebih mudah, memecahkan materi yang rumit menjadi lebih sederhana, dan sebagainya. Cobalah menggunakan metode ini jika anda ingin para murid mudah menangkap materi yang akan anda paparkan.   2. Maksimalkan penggunaan teknologi Anda bisa menyesuaikan metode mengajar dengan teknologi yang kini semakin berkembang agar proses pemahaman materi menjadi lebih mudah dan cepat. Bapak dan  ibu guru dapat memanfaatkan internet untuk digunakan sebagai sumber materi lain bagi murid dalam mempelajari suatu subjek. Agar tidak mudah bosan, ubahlah teks ke dalam bentuk gambar atau audio.  Dengan cara ini para murid bisa menemukan hal baru yang lebih menyenangkan. Bapak dan ibu guru juga bisa memberikan pengetahuan mengenai mata pelajaran yang sedang dibahas melalui ruang belajar. Murid dapat mengakses video animasi dalam setiap mata pelajaran atau membaca artikel terkait materi yang sedang dipelajari sehingga mereka bisa lebih cepat memahami materi.   3. Terapkan metode interaktif Selain fokus pada materi pelajaran yang diberikan, anda juga harus memikirkan perkembangan murid. Yah, mungkin saja murid memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar akan suatu hal terhadap isu yang mungkin sedang dibahas pada mata pelajaran tertentu. Maka dari itu, penting untuk memberikan kesempatan pada mereka bertanya seputar pelajaran yang dibahas.  Guru bisa mengawali dengan menceritakan kisah pendek terkait pelajaran tersebut. Anda bisa membuat murid menjadi bertanya-tanya agar mereka menjadi lebih mudah mengerti dan memahami cara menyelesaikan pertanyaan dalam suatu pelajaran. Guru juga bisa membuat fokus group dan memulai diskusi secara bergantian dengan kelompok. Hal ini tentu akan memicu murid untuk lebih aktif dan berpikir kritis dalam memahami sebuah topik.   Baca Juga: 6 Peran Guru untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Efektif   4. Siapkan materi dalam format lain, seperti animasi Ketika menyampaikan pelajaran pada murid sebaiknya guru tidak menghabiskan waktu dengan membahas hal yang kurang penting. Maka dari itu sebaiknya siapkan poin-poin dari materi pelajaran utama dalam bentuk yang lebih menarik seperti animasi. Atau bisa juga dengan cara lain, yakni menampilkan pelajaran melalui slide PowerPoint. Kemudian sisipkanlah animasi lucu dan bergerak di dalam beberapa slide. Hal ini akan membuat murid lebih semangat belajar dan lebih memahami materi yang diajarkan karena adanya bantuan animasi.   5. Berkeliling untuk menjawab pertanyaan murid Dalam mengajar tak hanya memberikan materi pelajaran saja, tapi guru juga bisa memperhatikan keadaan murid. Tak hanya mengajar di depan kelas hingga bel berbunyi, apalagi saat sedang mengajarkan topik yang cukup penting atau rumit. Guru harus meluangkan waktu untuk berkeliling menjawab pertanyaan murid saat mereka sedang belajar secara mandiri, maupun berkelompok. Cara ini memungkinkan guru dapat memberikan instruksi secara personal dan dapat secara khusus membantu siswa yang masih bingung dengan materi tertentu.   Itu tadi kelima tips membantu siswa memahami pelajaran yang bisa diterapkan oleh guru. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:

Standard

Cara Meningkatkan Daya Ingat Siswa

Pentingnya daya ingat bagi perkembangan anak-anak. Ada baiknya mengetahui bahwa kemampuan mengingat bisa diperbaiki. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya ingat anak. Berikut beberapa caranya   Mengajak Anak untuk Berdiskusi dan Bertanya Ajak siswa berdiskusi tentang materi yang sedang diajarkan. Bukan hanya dengan pemaparan guru,bisa juga dengan film yang mereka tonton atau cerita yang mereka baca sebagai media pembelajaran.  Selain itu, pancing anak untuk bertanya. Bukan hanya pertanyaan yang memunculkan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Guru bisa mengubah pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan terbuka yang mengaktifkan keingintahuan siswa. Berikan pertanyaan yang membuat murid berpikir untuk memberikan pendapatnya, solusi, atau pertanyaan.   Jadikan Informasi sebagai Puisi dan Lagu Bantu siswa untuk mengubah informasi yang mereka dapat dalam bentuk puisi atau lagu. Pada dasarnya otak manusia memiliki kemampuan mengingat musik dan nada dengan lebih baik. Oleh sebab itu, menggunakan lagu atau puisi dapat membantu meningkatkan daya ingat siswa.   Baca Juga: Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang   Bermain Game untuk Melatih Otak Ajak siswa untuk bermain untuk mengasah kemampuan mengingat. Bila memungkinkan buat game yang dapat dilakukan oleh semua siswa di kelas.  Contohnya: Buat kelompok yang didalamnya ada beberapa siswa. Bisikan satu kalimat pada siswa paling depan, kemudian siswa paling depan akan membisikkan kalimat itu kepada teman yang ada di belakangnya, begitu seterusnya hingga pada orang terakhir. Orang terakhir akan mengulang kalimat yang berhasil di dengar dari teman-temannya dengan lantang. Untuk contoh game lainnya bisa simak YouTube maupun media sosial lain.   Gunakan Bantuan Visual Buat semacam gambar yang memudahkan siswa dalam mengingat. Contohnya bila ingin mengingat kosakata dan artinya, buat kartu dengan kata dan gambar menarik. Kartu tersebut dapat melatih mencocokkan kata atau mendefinisikan kata.   Membuat Peta Pikiran Ajak siswa untuk membuat peta pikiran atau peta konsep dari informasi yang telah diterimanya selama waktu pelajaran. Hal ini dapat membantu siswa dalam pemahamannya terhadap materi dan mudah untuk mengingat materi yang sudah didapat. Bukan perihal bagus atau tidaknya peta pikiran yang ia buat, tetapi pahami alur petanya apakah alur yang dipahami siswa sudah tepat.   Hilangkan Stres dan Ketegangan Belajar Salah satu poin penting dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat adalah pastikan bahwa siswa senang dan rileks saat mempelajari topik. Jika siswa merasa cemas atau takut, ia akan stres. Pada akhirnya, siswa tidak akan bisa menyerap informasi dengan baik.   Itu tadi beberapa cara yang dapat meningkatkan daya ingat siswa. Semangat untuk berproses Bapak/Ibu Guru. Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:  

Standard

5 Alasan Lagu Lebih Mudah Diingat Daripada Pelajaran

Membantu Membuka Informasi pada Otak Anak Otak memiliki dua area besar yang berkaitan dengan memori dan menyerap informasi setiap menitnya yaitu hipokampus dan korteks frontal.  Dalam sebuah lagu ada ritme dan pengulangan bunyi yang membantu anak untuk mengingat informasi (lirik lagu) yang disampaikan. Selain ritme dan pengulangan bunyi ada struktur lain yang membantu anak dalam mengingat musik yaitu melodi dan gambaran dari lirik lagu.    Membantu Anak Lebih Rileks Lagu lebih mudah diingat karena mendengarkan lagu adalah aktivitas yang menyenangkan untuk istirahat dari pelajaran harian. Lagu membantu anak untuk melepas stres dan kekhawatiran. Menurut seorang Psikolog, Anastasia Satriyo, saat anak mendengarkan lagu dia dalam kondisi santai, happy, “Kalau materi pelajaran, anak kok lebih susah mengingatnya. Anak kan peka sama emosi. Jadi pas dia dengar lagu dia dengarnya dalam kondisi santai, happy, dan tidak terbebani jadi lebih mudah mengingat.  Sementara itu ketika belajar, bukan tidak mungkin ada pressure untuk anak. Dalam situasi tersebut anak bisa merasa stres dan tertekan sehingga otak pun tidak rileks. Hal ini berlaku pada orang dewasa. (Sumber Wawancara dengan Psikolog: haibunda.com/parenting)   Baca Juga: Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang   Diputar Berulang-ulang Semakin sering lagu diputar maka, semakin cepat anak akan semakin terlahtih untuk mengingat lirik lagunya.  Mendengarkan lagu secara berulang dapat meningkatkan daya ingat anak dan memicu berbagai pola perkembangan otak.   Menemukan Hal Baru untuk Dipelajari Lagu dapat melatih rasa penasaran anak. Dimana anak selalu dapat menemukan suatu hal untuk dipelajari. Contohnya, bila anak memiliki ketertarikan pada dunia musik dan memiliki peralatan musik, anak akan mencoba menirukannya. Bila menemukan ritme, melodi, atau pengulangan bunyi yang belum pernah didengar sebelumnya akan membuat anak belajar hal baru. Selain itu, tidak semua lagi memiliki arti yang lugas dalam tiap liriknya. Bisa jadi anak menemukan kata yang belum mereka ketahui artinya. Lirik akan menambah kosakata anak.   Bentuk Ekspresi Mendengarkan lagu seperti memecahkan kode ekspresi yang unik dari bagian lagu. Anak akan merasa senang dan menarik untuk menemukan berbagai bentuk ekspresi dengan mendengarkan lagu sehingga ia mengingat liriknya.   Itu tadi beberapa penjelasan kenapa lagu lebih mudah diingat anak ketimbang materi pelajaran.   Bila memang adanya ritme, melodi, dan pengulangan bunyi lebih mudah diingat oleh anak. Seorang guru harus lebih kreatif dalam membuat media pelajaran, seperti  mengubah lirik lagu yang sudah ada menjadi lirik materi, membuat pengulangan bunyi dalam menyampaikan materi (contoh: KoKi – Konotasi artinya Kiasan, diambil dari awal kata “Ko” (Konotasi) dan “Ki” (Kiasan) yang berarti Konotasi adalah kata kiasan atau bukan makna sebenarnya).   Selamat berkreasi dan berproses para Guru Hebat!   Ingin mencoba rekap presensi modern? Kunjungi demo.adminsekolah.net  

Standard

Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang

Kehadiran siswa di sekolah adalah kehadiran dan keikutsertaan santri secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Pencatatan kehadiran santri, wajib dilakukan oleh guru yang mengajar sebagai bahan yang akan dilaporkan ke walinya.   Pengelola Rekap Presensi  Secara administratif, pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran santri (rekap presensi) pada tingkat kelas menjadi tanggung jawab wali kelas. Oleh karena itu, wali kelas seyogyanya dapat mendata secara akurat tingkat kehadiran dan ketidakhadiran santri di kelas. Hal tersebut sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel.  Informasi presensi santri akan sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas maupun sekolah serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada santri yang sering tidak menunaikan kehadirannya di sekolah.  Selain sebagai data untuk sekolah, rekap kehadiran dan ketidakhadiran akan disampaikan kepada wali santri sebagai bahan pelaporan. Hal ini bertujuan agar wali santri dapat mengetahui dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran santri.   Baca Juga: 4 Inovasi Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Sekolah   Proses Rekap Presensi Saat Ini Pencatatan kehadiran atau presensi di sekolah-sekolah masih belum menggunakan presensi berbasis komputerisasi. Proses pencatatan masih dilakukan manual pada buku agenda yang dilakukan guru ketika kelas berlangsung. Hal di atas mengakibatkan komunikasi antara pihak sekolah yang diwakili oleh wali kelas dengan wali santri kurang terjalin dengan baik. Wali santri tidak dapat mengetahui kebenaran putra / putrinya masuk sekolah atau tidak, karena mekanisme presensi yang dilakukan tidak menghasilkan data yang real time.  Pada kasus–kasus tertentu wali santri tidak mengetahui jika putra / putrinya tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan wali baru mengetahui saat menerima surat panggilan dari sekolah bahwa anaknya sering tidak masuk sekolah.    Kekurangan Proses Rekap Presensi dengan Buku Agenda Pencatatan kehadiran menggunakan buku agenda ini memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah:  Kesulitannya orang tua dalam memonitoring kehadiran putra / putrinya karena orang tua harus bertanya kepada wali kelas.  Tidak terkontrolnya jam masuk dan jam keluar siswa.  Banyaknya terjadi kecurangan yang dilakukan oleh siswa terkait presensi.  Proses rekapitulasi kehadiran siswa membutuhkan waktu.  Guru kesulitan dalam memotivasi siswa dalam hal kedisiplinan.    Pemanfaatan Rekap Presensi Modern Pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan presensi di sekolah sangat dibutuhkan. Selain itu, memanfaatkan teknologi juga akan memudahkan rekap presensi dan penyimpanan data presensi. Data presensi lebih aman karena tidak takut akan kehilangan buku agenda karena rekap presensi modern sudah tersimpan dalam cloud. Meskipun komputer, laptop, ataupun Handphone rusak, data presensi tetap dapat diakses menggunakan jaringan internet.  Pemanfaat rekap presensi modern ini perlu digencarkan karena lebih banyak hal positif yang didapat dibanding hal negatif.   Ingin mencoba rekap presensi modern? Kunjungi demo GRATIS-nya? Kunjungi demo.adminsekolah.net

Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!