Tag: #AplikasiAdministrasiSekolah

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Project Based Learning Ternyata Bisa Loh untuk PAUD, Ini Contohnya!

Seperti yang kita ketahui bersama, dengan kurikulum yang diterapkan saat ini siswa dituntut untuk mengikuti pelajaran berbasis proyek atau (Project Based Learning).    Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.  Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa.    Tantangan Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD  Tentu penerapan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa PAUD berbeda dengan jenjang sekolah lainnya. Pasalnya mengajari siswa PAUD memiliki tantangan tersendiri dibandingkan jenjang lain.  Penerapan harus didasarkan dan dimulai dari lingkungan terdekat siswa PAUD, misalnya tentang keluarga, mainan, berkebun, binatang, dan lainnya. Sesuaikan dengan minat siswa PAUD. Hal apa yang membuat mereka tertarik. Namun, tentunya siswa PAUD memiliki tantangan tersendiri dibandingkan jenjang yang lain. Penerapan (PjBL) pada dasarnya harus dimulai dari lingkungan terdekat, misalnya tentang keluarga, mainan, berkebun, binatang, dan lainnya. Baca Juga: Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif   Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD  Ada beberapa hal perlu diperhatikan ketika menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa PAUD. Pertama, pilih proses yang melibatkan minat murid dari awal prosesnya. Dengan menyesuaikan minat, guru akan lebih mudah memfasilitasi siswa.  Kedua, kegiatan ini tidak untuk menghasilkan produk satu khusus. Setelah siswa melakukan eksplorasi panjang, siswa bisa membuat produk yang berbeda-beda. Hal yang menjadi poin penting adalah kompetensi yang ingin dicapai. Ketiga, guru perlu memakai alat bantu untuk mempermudah siswa dalam memahami permasalahan. Contohnya video, gambar, atau pengamatan langsung. Selanjutnya, guru bisa menggunakan pertanyaan pemantik yang disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa.   Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD  Guru bisa mengambil salah satu tema yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar yang familiar bagi siswa. Contohnya adalah guru mengajak murid berkeliling halaman sekolah untuk melihat kondisi di sana. Kemudian, guru dapat melempar pertanyaan pemantik seperti menanyakan pendapat apakah lingkungan sekolah mereka bersih atau kotor. Jika masih kotor, maka guru bisa bertanya kembali apa yang dapat dilakukan supaya bersih. Berikutnya, guru dapat membagi murid ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas siswa dengan kemampuan kognitif dan bahasa yang berbeda supaya nanti mereka dapat saling bantu. Aktivitas ini menantang sebab tak semua siswa akan langsung punya ide. Guru pun dapat memberikan saran opsi seperti bersih-bersih bersama, membuat poster kebersihan, membuat panduan membersihkan mainan, dan lainnya. Melalui proses membuat produk, tugas guru adalah memfasilitasi pembagian peran supaya semua murid dapat terlibat. Setelah produk selesai, maka setiap kelompok dapat membawa hasil produknya di depan kelas, bisa kelas sendiri maupun kelas lain. Melalui presentasi tersebut, guru dapat melihat bagaimana proses belajar siswa dan bagaimana kompetensi yang dicapai mereka dari belajar projek. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:

Standard

Peran Penting Administrator dalam Administrasi Kesiswaan

Seorang administrator khususnya yang menangani perihal administrasi kesiswaan dapat terdiri dari staf admin seperti petugas administrasi sekolah, sekretaris kesiswaan, atau petugas kegiatan ekstrakurikuler. Mereka bekerja sama dengan pimpinan sekolah, guru, dan siswa untuk menjalankan tugas-tugas administratif dan memastikan bahwa kegiatan kesiswaan berjalan dengan lancar. Peran penting administrator bagian kesiswaan adalah dalam mengatur dan memfasilitasi kegiatan kesiswaan di sekolah. Mereka membantu menyediakan informasi yang diperlukan siswa, guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya. Mereka juga berperan dalam menjaga keamanan data siswa, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta membantu memfasilitasi komunikasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan kesiswaan.   Baca Juga: Rumus Dasar Excel yang Berguna untuk Admin Sekolah   Administrasi kesiswaan adalah tugas administratif yang berkaitan dengan pengelolaan data dan dokumentasi terkait siswa. Tugas-tugas bagian administrasi kesiswaan meliputi berbagai hal, antara lain: Tugas-Tugas Administrasi Kesiswaan Pendataan Siswa Administrasi kesiswaan bertugas untuk mengumpulkan data lengkap siswa seperti persyaratan-persyaratan yang tercantum di pendaftaran. Biasanya data ini akan dikumpulkan saat pendaftaran dan bila belum lengkap akan diminta kembali saat awal masuk sekolah.  Pemeliharaan Data Siswa Memelihara dan mengelola data siswa secara keseluruhan. Mereka mencatat informasi penting seperti alamat, nomor telepon, riwayat kesehatan, catatan akademik, dan kehadiran siswa. Jika terjadi perubahan data siswa maka administrasi kesiswaan bertugas untuk memperbaruinya. Kemudian, mengelola data pribadi siswa beserta walinya. Penting untuk menjaga kerahasiaan data dan kehilangan data, pasalnya berisi data pribadi. Pengurusan Surat Izin Siswa Ketika siswa membutuhkan surat izin untuk keperluan tertentu, seperti izin mengikuti kegiatan di luar sekolah, atau surat keterangan lainnya, administrasi kesiswaan akan membantu dalam mengeluarkan dan mengelola surat-surat tersebut. Pengarsipan Dokumen Administrasi kesiswaan bertanggung jawab untuk mengelola dan mengarsipkan dokumen-dokumen terkait kesiswaan, seperti formulir pendaftaran, transkrip nilai, dan dokumen penting lainnya. Mereka juga harus memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut tersedia secara teratur dan dapat diakses saat diperlukan.   Tugas-tugas di atas adalah contoh umum dari peran penting administrator bagian kesiswaan, tetapi mungkin dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan prosedur yang berlaku di sekolah atau lembaga pendidikan.   Ingin kelola administrasi kesiswaan secara online dan digital? Yuk langsung coba demo gratisnya di demo.adminsekolah.net  

Standard

Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif

Seorang pendidik dalam menentukan kata kerja operasional (KKO) dalam penulisan indikator soal sering kali mendapati KKO yang digunakan sama dengan KKO proses berfikir yang lain. Demi menekankan permasalahan ini, Puspendik dalam Kemendikbud (2019) mengklasifikasikan KKO menjadi level kognitif. Level kognitif adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam penerimaan penjelasan. Baik secara individu maupun kelompok. Dibagi menjadi 3 kelompok yaitu level kognitif 1 (pengetahuan dan pemahaman), 2 (aplikasi), dan 3 (penalaran).   Pengembangan Soal Level Kognitif 1 Pada level kognitif 1, mengukur pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2). Karakteristik soal level 1: Menunjukkan ingatan & pemahaman dasar materi-materi pelajaran serta bisa membuat generalisasi (pengelompokan umum) sederhana. Menunjukkan tingkatan dasar dalam memecahkan masalah sesuai contoh pembelajaran melalui salah satu cara yang pernah diajarkan. Menunjukkan pemahaman dasar terhadap bentuk penyajian data grafik, label & bentuk visual lainnya. Menyampaikan fakta-fakta dasar melalui istilah sederhana. Kategori soal pada level 1 terkadang kategori sukar, tetapi bukanlah soal HOTS. Untuk menjawab soal di level 1 ini, siswa harus mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi, menyebutkan prosedur.    Baca Juga: 6 Peran Guru untuk Menciptakan Lingkungan Belajar Efektif   Pengembangan Soal Level Kognitif 2 Level kognitif 2 mengukur aplikasi atau menerapkan (C3). Karakteristik soal pada level 2: Menunjukkan pengetahuan & pemahaman materi pelajaran & mampu mengaplikasikan ide-ide & konsep-konsep sesuai konteks tertentu. Membuat penafsiran & analisis terhadap suatu informasi & data. Melakukan pemecahan masalah-masalah umum di suatu materi pelajaran. Membuat penafsiran data yang berupa grafik, tabel maupun bentuk visual lainnya. Menyampaikan secara gamblang & terorganisir penggunaan istilah-istilah khusus. Kata Kerja Operasional (KKO) yang sering digunakan yaitu: menerapkan, menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lainnya. Soal di level 2 ini dimungkinkan termasuk kategori sedang atau sulit, namun demikian bukan termasuk soal-soal HOTS.   Pengembangan Soal Level Kognitif 3 Pada level ini mencakup 3 tingkat yaitu C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mengkreasi). Karakteristik soal pada level 3: Menunjukkan pengetahuan & pemahaman lebih luas terkait materi pelajaran & juga penerapan ide maupun konsep untuk kondisi serupa maupun kondisi berbeda. Melakukan analisis, sintesis & evaluasi terhadap gagasan & informasi teraktual. Menjabarkan hubungan konseptual sebuah gagasan & informasi teraktual. Membuat penafsiran & penjelasan gagasan kompleks suatu ilmu pelajaran. Menyampaikan gagasan nyata & akurat menggunakan istilah (terminologi) yang benar. Melakukan pemecahan masalah menggunakan berbagai cara & variabel yang berkaitan. Membuat demonstrasi hasil pemikiran orisinal. Level ini merupakan level soal HOTS. Soal tidak selalu soal sulit, tetapi menuntut siswa menggunakan logika atau penalaran untuk mengambil keputusan, memprediksi, menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah. KKO yang digunakan adalah menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbarui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.   Itu tadi 3 KKO untuk pembuatan soal berdasarkan level kognitif. Untuk lebih jelasnya dapat melihat tabel di bawah ini. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:  

Standard

5 Tokoh Pahlawan Nasional yang Memperjuangkan Pendidikan Indonesia

Penetapan Hari Pendidikan Nasional tiap tanggal 2 Mei, tanggal yang sama dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.  Peran Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan tidak diragukan lagi. Kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia melahirkan Taman Siswa yang menjadi cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia. Namun, selain Ki Hajar Dewantara, ada tokoh-tokoh pahlawan nasional lain yang berjuang untuk pendidikan Indonesia. Ingin tahu siapa tokoh tersebut? Simak artikel berikut:   5 Tokoh Pahlawan Nasional yang Memperjuangkan Pendidikan Indonesia   Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara atau bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (2 Mei 1889 – 26 April 1959) adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang diakui sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ia lahir di Yogyakarta dan memiliki latar belakang keluarga bangsawan. Selama hidupnya, ia banyak berjuang untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan memberikan akses pendidikan yang merata untuk semua orang. Pada tahun 1912, Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah pendidikan di Belanda, yang kemudian dikenal dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) yang bertujuan untuk melahirkan tenaga medis pribumi. Pada tahun 1922, ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan bagi rakyat jelata, khususnya anak-anak petani dan buruh. Lembaga ini dianggap sebagai salah satu lembaga pendidikan pertama di Indonesia yang menyediakan pendidikan bagi rakyat jelata.   H. Ahmad Dahlan H. Ahmad Dahlan (1868-1923) adalah seorang tokoh pendidikan dan keagamaan Islam yang dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Lahir di Yogyakarta, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat beragama dan belajar di sekolah tradisional pesantren. Setelah menamatkan pendidikan di pesantren, Ahmad Dahlan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Rakyat Negeri, sebuah sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Rakyat Negeri, Ahmad Dahlan mengajar di berbagai pesantren dan sekolah. Dia menyadari bahwa banyak orang Islam yang masih buta huruf dan tidak memiliki akses ke pendidikan modern. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mendirikan organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912, dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam di Indonesia.   Baca Juga: Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online   Kartini Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal dengan nama R. A. Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada usia 25 tahun) adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pahlawan nasional. Ia dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan dan emansipasi wanita di Indonesia, terutama di kalangan bangsawan Jawa. Kartini memperjuangkan pendidikan untuk perempuan Indonesia dengan membuka sekolah untuk anak-anak perempuan yang disebut Sekolah Kartini pada tahun 1903. Kontribusi dan perjuangan R. A. Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan emansipasi wanita Indonesia sangat besar. Ia memberikan inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia untuk berjuang dan memperjuangkan hak-hak mereka. Oleh karena itu, pada tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini dan ia diakui sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.   Dewi Sartika Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 Desember 1884 adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan untuk perempuan dan pendiri sekolah pertama untuk perempuan di Indonesia, yaitu Sekolah Isteri (sekarang dikenal dengan nama Sekolah Kartini) pada tahun 1907. Dewi Sartika berasal dari keluarga priyayi yang mendorong putri-putrinya untuk bersekolah. Dalam usahanya untuk memperjuangkan pendidikan bagi perempuan, Dewi Sartika memulai dengan membuka “Sekolah Kedokteran dan Keperawatan untuk Wanita” pada tahun 1903. Namun, sekolah ini tidak berhasil beroperasi karena keterbatasan dana dan dukungan. Tidak putus asa, Dewi Sartika kemudian mendirikan Sekolah Isteri pada tahun 1907. Sekolah ini menjadi pelopor dalam membuka kesempatan bagi perempuan Indonesia untuk memperoleh pendidikan dan kemampuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.   H. Hasyim Asy’ari H. Hasyim Asy’ari (1871-1947) adalah tokoh agama dan sosial yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 dengan tujuan untuk mempertahankan ajaran Islam yang moderat dan toleran serta melawan gerakan pembaruan yang dipimpin oleh kaum muda yang cenderung radikal. K.H. Hasyim Asy’ari memiliki kontribusi yang besar dalam bidang pendidikan di Indonesia. Ia sangat peduli dengan masalah pendidikan dan menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci penting bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, ia mendirikan banyak sekolah dan pesantren di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Timur, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, K.H. Hasyim Asy’ari juga berperan penting dalam pengembangan pendidikan Islam yang modern di Indonesia. Ia mendirikan pesantren-pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti matematika, sains, dan bahasa asing, selain juga mengajarkan ilmu agama. Ia juga mendorong pendidikan untuk perempuan dan menyediakan fasilitas khusus bagi siswi di beberapa pesantren NU. COBA DEMO Aplikasi Manajemen Sekolah Simak Video Berikut:  

Standard

5 Alasan Lagu Lebih Mudah Diingat Daripada Pelajaran

Membantu Membuka Informasi pada Otak Anak Otak memiliki dua area besar yang berkaitan dengan memori dan menyerap informasi setiap menitnya yaitu hipokampus dan korteks frontal.  Dalam sebuah lagu ada ritme dan pengulangan bunyi yang membantu anak untuk mengingat informasi (lirik lagu) yang disampaikan. Selain ritme dan pengulangan bunyi ada struktur lain yang membantu anak dalam mengingat musik yaitu melodi dan gambaran dari lirik lagu.    Membantu Anak Lebih Rileks Lagu lebih mudah diingat karena mendengarkan lagu adalah aktivitas yang menyenangkan untuk istirahat dari pelajaran harian. Lagu membantu anak untuk melepas stres dan kekhawatiran. Menurut seorang Psikolog, Anastasia Satriyo, saat anak mendengarkan lagu dia dalam kondisi santai, happy, “Kalau materi pelajaran, anak kok lebih susah mengingatnya. Anak kan peka sama emosi. Jadi pas dia dengar lagu dia dengarnya dalam kondisi santai, happy, dan tidak terbebani jadi lebih mudah mengingat.  Sementara itu ketika belajar, bukan tidak mungkin ada pressure untuk anak. Dalam situasi tersebut anak bisa merasa stres dan tertekan sehingga otak pun tidak rileks. Hal ini berlaku pada orang dewasa. (Sumber Wawancara dengan Psikolog: haibunda.com/parenting)   Baca Juga: Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang   Diputar Berulang-ulang Semakin sering lagu diputar maka, semakin cepat anak akan semakin terlahtih untuk mengingat lirik lagunya.  Mendengarkan lagu secara berulang dapat meningkatkan daya ingat anak dan memicu berbagai pola perkembangan otak.   Menemukan Hal Baru untuk Dipelajari Lagu dapat melatih rasa penasaran anak. Dimana anak selalu dapat menemukan suatu hal untuk dipelajari. Contohnya, bila anak memiliki ketertarikan pada dunia musik dan memiliki peralatan musik, anak akan mencoba menirukannya. Bila menemukan ritme, melodi, atau pengulangan bunyi yang belum pernah didengar sebelumnya akan membuat anak belajar hal baru. Selain itu, tidak semua lagi memiliki arti yang lugas dalam tiap liriknya. Bisa jadi anak menemukan kata yang belum mereka ketahui artinya. Lirik akan menambah kosakata anak.   Bentuk Ekspresi Mendengarkan lagu seperti memecahkan kode ekspresi yang unik dari bagian lagu. Anak akan merasa senang dan menarik untuk menemukan berbagai bentuk ekspresi dengan mendengarkan lagu sehingga ia mengingat liriknya.   Itu tadi beberapa penjelasan kenapa lagu lebih mudah diingat anak ketimbang materi pelajaran.   Bila memang adanya ritme, melodi, dan pengulangan bunyi lebih mudah diingat oleh anak. Seorang guru harus lebih kreatif dalam membuat media pelajaran, seperti  mengubah lirik lagu yang sudah ada menjadi lirik materi, membuat pengulangan bunyi dalam menyampaikan materi (contoh: KoKi – Konotasi artinya Kiasan, diambil dari awal kata “Ko” (Konotasi) dan “Ki” (Kiasan) yang berarti Konotasi adalah kata kiasan atau bukan makna sebenarnya).   Selamat berkreasi dan berproses para Guru Hebat!   Ingin mencoba rekap presensi modern? Kunjungi demo.adminsekolah.net  

Standard

Cara Baru Rekap Presensi Modern Agar Data Tidak Hilang

Kehadiran siswa di sekolah adalah kehadiran dan keikutsertaan santri secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Pencatatan kehadiran santri, wajib dilakukan oleh guru yang mengajar sebagai bahan yang akan dilaporkan ke walinya.   Pengelola Rekap Presensi  Secara administratif, pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran santri (rekap presensi) pada tingkat kelas menjadi tanggung jawab wali kelas. Oleh karena itu, wali kelas seyogyanya dapat mendata secara akurat tingkat kehadiran dan ketidakhadiran santri di kelas. Hal tersebut sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel.  Informasi presensi santri akan sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas maupun sekolah serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada santri yang sering tidak menunaikan kehadirannya di sekolah.  Selain sebagai data untuk sekolah, rekap kehadiran dan ketidakhadiran akan disampaikan kepada wali santri sebagai bahan pelaporan. Hal ini bertujuan agar wali santri dapat mengetahui dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran santri.   Baca Juga: 4 Inovasi Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Sekolah   Proses Rekap Presensi Saat Ini Pencatatan kehadiran atau presensi di sekolah-sekolah masih belum menggunakan presensi berbasis komputerisasi. Proses pencatatan masih dilakukan manual pada buku agenda yang dilakukan guru ketika kelas berlangsung. Hal di atas mengakibatkan komunikasi antara pihak sekolah yang diwakili oleh wali kelas dengan wali santri kurang terjalin dengan baik. Wali santri tidak dapat mengetahui kebenaran putra / putrinya masuk sekolah atau tidak, karena mekanisme presensi yang dilakukan tidak menghasilkan data yang real time.  Pada kasus–kasus tertentu wali santri tidak mengetahui jika putra / putrinya tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan wali baru mengetahui saat menerima surat panggilan dari sekolah bahwa anaknya sering tidak masuk sekolah.    Kekurangan Proses Rekap Presensi dengan Buku Agenda Pencatatan kehadiran menggunakan buku agenda ini memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah:  Kesulitannya orang tua dalam memonitoring kehadiran putra / putrinya karena orang tua harus bertanya kepada wali kelas.  Tidak terkontrolnya jam masuk dan jam keluar siswa.  Banyaknya terjadi kecurangan yang dilakukan oleh siswa terkait presensi.  Proses rekapitulasi kehadiran siswa membutuhkan waktu.  Guru kesulitan dalam memotivasi siswa dalam hal kedisiplinan.    Pemanfaatan Rekap Presensi Modern Pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan presensi di sekolah sangat dibutuhkan. Selain itu, memanfaatkan teknologi juga akan memudahkan rekap presensi dan penyimpanan data presensi. Data presensi lebih aman karena tidak takut akan kehilangan buku agenda karena rekap presensi modern sudah tersimpan dalam cloud. Meskipun komputer, laptop, ataupun Handphone rusak, data presensi tetap dapat diakses menggunakan jaringan internet.  Pemanfaat rekap presensi modern ini perlu digencarkan karena lebih banyak hal positif yang didapat dibanding hal negatif.   Ingin mencoba rekap presensi modern? Kunjungi demo GRATIS-nya? Kunjungi demo.adminsekolah.net

Standard

Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah

Pengertian Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pengembangan intrakurikuler yang beragam. Pada kurikulum ini, peserta didik akan memiliki banyak waktu dalam mendalami konsep pembelajaran dan mengembangkan potensinya masing-masing.  Pada kurikulum ini memberikan kesempatan guru untuk bebas memilih perangkat atau media pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dipilih oleh guru ini bisa disesuaikan dengan minat dan kebutuhan belajar peserta didik. Kurikulum merdeka ini sejalan dengan konsep merdeka belajar. Dimana peserta didik tidak dipaksa mempelajari pelajaran yang tidak sesuai dengan minatnya. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar sesuai minat dan kebutuhan belajarnya masing-masing. Pembelajaran dalam kurikulum merdeka ini berbasis pada proyek dan studi kasus. Peserta didik mempelajari isu-isu yang ada di lingkungannya, kemudian membuat proyek untuk bisa memberikan solusi atas isu-isu tersebut. Ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Peserta didik bisa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ini yang menjadi kelebihan kurikulum merdeka, aktif dan relevan. Karakteristik Kurikulum Merdeka Pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran pada kurikulum ini adalah pembelajaran berbasis proyek. Tujuannya adalah untuk memperkuat karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Fokus pada materi esensial Kurikulum merdeka ini berfokus pada materi esensial. Ini membuat siswa bisa punya banyak waktu belajar secara kontekstual. Siswa jadi lebih banyak bernalar dan kreatif dalam proses pembelajaran. Fleksibilitas bagi guru Guru bisa fleksibel melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan capaian belajar masing-masing muridnya. Guru juga bisa leluasa melakukan penyesuaian secara kontekstual dan berdasarkan muatan lokal.   Baca Juga: 4 Inovasi Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Sekolah   Implementasi Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek memberikan kesempatan selama dua tahun ini kepada sekolah untuk mempelajari lebih lanjut tentang kurikulum merdeka. Penerapannya disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing. Agar pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka berjalan baik, tentu pihak sekolah harus siap terlebih dahulu. Kesiapan yang harus ada di sekolah. Kepala sekolah harus siap mengawal pelaksanaan kurikulum merdeka ini, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.  Guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan peserta didiknya untuk belajar sesuai minat dan bakatnya. Guru bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat rencana belajarnya sendiri. Dalam kurikulum merdeka, setiap peserta didik bebas belajar sesuai minat dan bakatnya. Jadi, merekalah yang membuat rencana belajar. Berikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk memilih metode belajarnya. Peserta didik juga diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri. Jangan lupa untuk memfasilitasi metode belajar setiap peserta didik sesuai fase belajarnya. Lakukan pembelajaran yang sesuai dengan capaian hasil belajar masing-masing peserta didik. Di akhir periode pembelajaran, ajak peserta didik membuat proyek. Lakukan pembelajaran berbasis proyek. Dorong peserta didik untuk membuat proyek dari isu-isu yang ada disekitarnya dan berdasarkan apa yang telah dipelajari selama proses pembelajaran. Lakukan refleksi setiap selesai pembelajaran. Refleksi belajar adalah bagian penting dalam kurikulum merdeka ini. Melalui refleksi belajar ini, peserta didik akan tahu sejauh mana kemampuannya. Peserta didik akan tahu kemampuan apa yang bisa dipertahankan. Dan kemampuan apa yang belum dikuasai. Refleksi bisa menjadi acuan untuk pembelajaran berikutnya. Agar, pada proses pembelajaran berikutnya, peserta didik bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Sumber: Kejarcita Itu tadi implementasi dari kurikulum merdeka di sekolah. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:

Standard

4 Inovasi Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Sekolah

Murid yang berprestasi dihasilkan oleh sekolah berkualitas. Untuk bisa menciptakan sekolah berkualitas dan maju ada banyak faktor pendukungnya mulai dari yang terpenting adalah peran guru, fasilitas, lingkungan belajar, dan pemimpin sekolah.  Kenapa peran pemimpin sekolah sangat penting? Pemimpin sekolah merupakan pemimpin sekaligus manajer yang sangat menentukan kesuksesan sebuah sekolah. Dalan manajemen sekolah, seorang kepala harus bisa meningkatkan produktivitas sekolah itu sendiri yang dilihat dari prestasi dan suasana pendidikan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, dipaparkan lima kompetensi standar kepala sekolah atau madrasah. Kelima kompetensi itu adalah kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Lantaran berperan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kepala sekolah haruslah memenuhi kelima kompetensi di atas.   Inovasi kurikulum Selain pembelajaran pada umumnya. Ada ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa. Bangun kerjasama dengan lembaga lain sesuai ekstra agar ilmu yang didapat tetap terupdate. Contoh ekstra: robotic, research, teknologi informasi, kelas seni digital (ilustrasi).   Baca Juga: Tips Guru: Buat Ujian Lebih Menyenangkan dengan Bantuan QR   Inovasi pengelolaan fasilitas Pengelolaan fasilitas menjadi inovasi wajib dilakukan kepala sekolah, melalui kerjasama antara pihak sekolah dan orangtua siswa (komite sekolah), demi terciptanya sarana dan prasarana yang berkualitas. Beberapa contohnya seperti pembangunan gedung, laboratorium baru sampai komputerisasi berbagai kebutuhan sekolah.   Inovasi keuangan Prof. Dr. h. Nanang Fattah, M. Pd menyebutkan bahwa konsep inovasi pengelolaan keuangan yang bisa diterapkan kepala sekolah adalah self managing school. Lewat konsep ini, kepala sekolah melibatkan bawahannya agar pengelolaan keuangan sekolah bisa maksimal. Misalkan saja pos pengeluaran dipegang satu staf khusus, sementara pembelanjaannya diserahkan ke guru dan karyawan lain sehingga tercipta open management yang baik.   Inovasi pembelajaran Kepala sekolah tentu ingin sekolah yang dipimpin bisa menghasilkan lulusan berkualitas. Agar terwujud, kepala sekolah harus berkoordinasi dengan para guru agar strategi pembelajaran di kelas inovatif. Lupakan cara belajar konvensional dimana guru harus menerapkan di depan keras terus. Kembangkan model rotation class, team teaching, guru bidang studi hingga grup kelas.   Membimbing dan Memfasilitasi Siswa untuk Mengikuti Perlombaan Mengikuti perlombaan bahkan memenangkannya akan meningkatkan awareness masyarakat terhadap sekolah. Dengan membimbing dan memfasilitasi siswa dalam mengikuti perlombaan juga menunjukkan bahwa pihak sekolah sangat mendukung minat dan bakat siswanya, sehingga dapat menjadi daya tarik lain dari sekolah.    Itu tadi beberapa inovasi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki mutu sekolah. Semoga memberikan manfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:

Standard

Tips Guru: Buat Ujian Lebih Menyenangkan dengan Bantuan QR

Ujian menjadi satu syarat dalam mencapai kemampuan siswa, selain pemahaman saat di kelas atau di luar kelas sehari-hari. Ada cara terbaru yang dapat membuat pandangan siswa tentang ujian tidak menjadi mengerikan tetapi malah menyenangkan. Mau tau ujian seperti apa ya yang membuat siswa senang? Yuk simak tips guru berikut. Buka web, ketik Quizizz Bila belum memiliki akun, klik sign up Isi segala ketentuan pendaftaran akun Masuk ke aplikasi Quizizz, klik log in Isi dengan email dan password yang digunakan ketika mendaftar akun Tentukan model kuis, bisa membuat sendiri dengan klik create my quiz Baca Juga: Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online Adapun cara penggunaan dari aplikasi Quizizz adalah sebagai berikut, Masuk ke www.quizizz.com Klik tulisan log in Jika sudah masuk, kemudian buat kuis, pada tulisan “create” Pilih teleport dari Library atau Creat a new question dan akan muncul tampilan seperti di bawah Masukkan nama kuis, contoh : Pelajaran Agama Islam Tuliskan pertanyaan pada kolom yang tersedia, “Type Your Question Here”, lalu masukkan opsi jawaban (apabila menggunakan multiple choice/pilihan ganda) pada kolom “type an answer options here” Beri tanda centang, kolom jawaban yang benar Kemudian atur durasi mengerjakan dalam setiap soal Klik save Kemudian, setting quiz. Klik kata “Setting” maka akan muncul tampilan quiz detail (aturlah kelas berapa kuis itu akan di tujukan), lalu klik save Kemudian, muncul tampilan berikutnya, pilihlah “ Homework”, apabila hendak digunakan sebagai PR, serta pilih “ Play Live”, apabila hendak digunakan sekarang. Masukkan deadline atau batas waktu mengerjakan (atur tanggal serta jam) lalu klik “ Proceed” Kemudian, muncul tampilan berikutnya, yaitu kode yang digunakan untuk masuk dalam pengerjaan kuis. Kemudian membuka Link http://quizizz.com/admin/ Itu tadi tips guru untuk membuat ujian agak tidak monoton dengan kertas. Bisa ajak siswa lebih rileks dengan ujian menggunakan QR.     Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya: Coba Demonya di demo.adminsekolah.net  

Standard

Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online

Permudah Administratif Guru dengan Jurnal Mengajar Online 🙂 Sekarang adminsekolah sudah dilengkapi dengan Fitur “Jurnal Mengajar”. Semakin mudah melakukan kegiatan administratif guru dalam satu aplikasi. Guru tidak repot mengisi jurnal manual, cukup mengisi dalam aplikasi adminsekolah. Jurnal dapat dicetak otomatis 👍 Tertarik? Segera hubungi admin kami ya 🙂 Info Selengkapnya: Telp/Wa : 0812-3364-0003 / wa.me/6281233640003 Website : adminsekolah.net FP | IG | YT : @AdminSekolahNet Layanan Zoom: https://bit.ly/aszoomsesi1 https://bit.ly/aszoomsesi2

Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!