Author: AdminWeb

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

HALO INDOWEB!

Promo adminsekolah Hallo Indoweb Dalam rangka optimalisasi sistem Ticketing Support, FAQ, Dokumentasi, dan Knowledge Base di semua produk Indoweb, maka semua layanan bantuan akan diintegrasikan dalam satu platform support center, yaitu www.halo.indoweb.id ,sebuah layanan bantuan yang terintegrasi, disediakan untuk menjawab dan membantu masalah yang dihadapi pelanggan. Layanan akan dikembangkan untuk support ke notifikasi Whatsapp, group WhatsApp, telegram, email, web chat, akun X, dan mobile android serta channel yang lain. Meskipun demikian, pelanggan tetap dapat menghubungi layanan call center Indoweb melalui wa.me/6282210880001 Terima kasih telah memilih produk Indoweb untuk membantu memberikan solusi ekosistem digital di perusahaan, pesantren, dan sekolah Anda! Dapatkan Promo Sekarang

Standard

Transformasi Ujian dan Penilaian pada Pendidikan

Menghadapi perkembangan dan perubahan teknologi yang semakin pesat dari tahun ke tahun, membuat para pengajar harus berputar otak bagaimana mengatasinya. Perubahan kurikulum sekarang yang membuat transformasi ujian dan penilaian. Transformasi ujian dan penilaian pendidikan adalah bagian penting dari perubahan sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus berkembang. Transformasi ujian dan penilaian merujuk pada perubahan atau inovasi dalam proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman siswa.  Trasnformasi ini bertujuan untuk menciptakan metode penilaian yang lebih efektif, relevan, dan inklusif. Perubahan ini memerlukan proses dan waktu yang cukup lama dan tidak semata mata untuk memudahkan pengambilan nilai pada siswa. Akses informasi dan kemuadahan mengerjakan ujian juga suatu keuntungan bagi siswa. Penilaian merupakan salah satu tanggung jawab utama guru, selain merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.  Dalam proses penilaian pembelajaran, guru memiliki opsi untuk melakukan evaluasi secara formatif yang dilakukan setiap akhir pembahasan satu bab atau topik. Selain itu, guru juga dapat melakukan penilaian secara sumatif, yang terjadi pad akhir periode tertentu untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap lebih dari satu bab atau pokok bahasan, seperti pada pelaksanaan UTS dan UAS. Menghadapi trasnformasi ujian dapat melibatkan berbagai aspek termasuk perubahan dalam metode penilaian juga dari segi guru, format ujian, dan pendekatan pengajaran.  Transformasi Ujian dan Penilaian Transformasi ujian dan penilaian dalam konteks pendidikan ini mencakup perubahan dalam metode, pendekatan dan filosofi evaluasi siswa. Tujuan dari transformasi ini adalah untuk meningkatkan validitas, reliabilitas, dan relevansi penilian, serta memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang pencapaian siswa. Transformasi (perubahan) ini sering melibatkan penerapan pendekatan baru yang lebih holistik dan berpusat pada pengembangan kompetensi. Salah satu alah satu perubahan signifikan adalah pergeseran dari penilaian berbasis tes tunggal menuju pendekatan yang mencakup penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif memberikan umpan balik berkelanjutan selama proses pembelajaran, sementara penilaian sumatif tetap menjadi evaluasi akhir hasil belajar. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu Anda menghadapi transformasi ujian: Pahami Perubahan Kurikulum: Pelajari dengan cermat perubahan dalam kurikulum atau pedoman pengajaran yang mungkin mempengaruhi format dan substansi ujian. Pelibatan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mendukung proses pengajaran dan ujian. Ini mungkin melibatkan penggunaan platform pembelajaran online, ujian berbasis komputer, atau alat bantu pengajaran interaktif. Pembaruan Materi Pembelajaran: Pastikan bahwa materi pembelajaran dan ujian mencerminkan perubahan dalam kurikulum. Sesuaikan bahan ajar dan ujian sesuai dengan perkembangan terbaru dalam bidang studi. Baca juga: Level Kognitif dalam Penyusunan Soal Pelibatan Siswa Aktif: Dorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Gunakan metode pengajaran yang mendorong diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Pemetaan Keterampilan: Identifikasi keterampilan kunci yang ingin diukur oleh ujian baru. Pastikan ujian mencakup aspek-aspek penting dari pemahaman konsep dan penerapan keterampilan. Pemberdayaan Guru: Berikan pelatihan dan dukungan kepada guru untuk memahami dan mengimplementasikan perubahan tersebut. Guru yang siap dan terlatih akan lebih mudah mengelola transformasi dalam ujian. Berikan Umpan Balik Terus-Menerus: Lakukan evaluasi berkala terhadap perubahan yang telah diimplementasikan. Dapatkan umpan balik dari guru, siswa, dan orang tua untuk memahami dampak perubahan tersebut. Fleksibilitas dalam Evaluasi: Pertimbangkan variasi dalam metode penilaian, seperti proyek, presentasi, dan ujian terbuka, untuk mencerminkan keberagaman gaya belajar dan kekuatan siswa. Komunikasi Efektif: Sampaikan informasi yang jelas dan terbuka kepada semua pihak terkait, termasuk siswa, guru, dan orang tua. Pastikan mereka memahami tujuan dan manfaat dari transformasi ujian. Evaluasi dan Penyesuaian Terus-Menerus: Terus pantau efektivitas perubahan yang diimplementasikan. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian berdasarkan evaluasi hasil dan umpan balik yang diterima.   Berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu Anda menghadapi transformasi Penilaian:   Penekanan pada Pembelajaran Aktif: Ujian tidak hanya sebatas mengukur hafalan, melainkan lebih menitikberatkan pada pemahaman konsep dan penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata. Penilaian dapat mencakup proyek, presentasi, dan tugas yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan menerapkan pengetahuan mereka. Baca juga: Transformasi Pendidikan di Era Digital  Penilaian Formatif: Pendekatan ini fokus pada evaluasi berkelanjutan selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik yang dapat digunakan siswa untuk perbaikan. Guru dapat menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data formatif dan menyediakan umpan balik secara real-time. Kemajuan Teknologi dalam Penilaian: Penggunaan teknologi seperti ujian online, penilaian otomatis, dan analisis data membantu efisiensi dan keakuratan dalam menilai kemajuan siswa. Sistem manajemen pembelajaran dan aplikasi pembelajaran digital dapat memberikan wadah untuk penilaian berbasis teknologi. Penilaian Berbasis Proyek dan Keterampilan: Ujian tidak hanya memeriksa pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan dan karier. Proyek kolaboratif dan penugasan berbasis masalah dapat menjadi bagian penting dari penilaian. Adaptasi terhadap Gaya Pembelajaran Siswa: Ujian dan penilaian dapat dirancang untuk mempertimbangkan beragam gaya pembelajaran siswa, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Fleksibilitas dalam penilaian memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Peningkatan Dukungan untuk Keanekaragaman: Penilaian harus sensitif terhadap keberagaman siswa, mengakui berbagai bakat, kecerdasan, dan cara belajar. Pemahaman dan penilaian terhadap aspek non-akademis seperti kecerdasan emosional juga menjadi relevan. Pengintegrasian Evaluasi Karakter dan Etika: Penilaian tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga melibatkan nilai-nilai karakter dan etika. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam penilaian untuk menciptakan siswa yang bertanggung jawab dan beretika. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, mengukur keterampilan yang lebih relevan untuk kehidupan nyata, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang dan inklusif. Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Kekurangan Guru Pendidik di Indonesia, Ini Alasannya

Perkiraan kebutuhan guru dan tenaga pendidik di Indonesia dapat berubah seiring waktu dan perubahan kebijakan pendidikan. Pada umumnya, kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor seperti pertumbuhan populasi, kebijakan pendidikan, peningkatan aksesibilitas pendidikan, dan perubahan dalam kurikulum. Tahun 2022, berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, terdapat kekurangan guru di beberapa wilayah dan mata pelajaran tertentu. Kondisi ini memerlukan rekrutmen guru baru dan peningkatan kualifikasi bagi yang sudah ada. Data kebutuhan guru di sekolah negeri sebanyak 2.161.791 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.294.422 (60%) akan terisi oleh ASN, termasuk di dalamnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 sebanyak 293.860 orang.Kemudian tercatat guru PPPK 2022 berjumlah 250.432 (11,5%) dan non ASN berjumlah 363.760 (16,8%). Saat ini terdapat kelebihan guru ASN sebanyak 41.284. Selain itu, di sekolah negeri pun, terdapat kelebihan guru non ASN sebanyak 166.010. Sehingga, jumlah kekurangan guru sebanyak 253.177 (11,7%) merupakan jabatan yang dapat diisi dari kelebihan guru ASN sebanyak 41.284, kelebihan guru non ASN sebanyak 166.010, dan DPK sebanyak 45.241 orang. Jumlah kebutuhan guru dan tenaga pendidik juga dipengaruhi oleh upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik melalui peningkatan jumlah guru maupun peningkatan kualifikasi guru yang sudah ada. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendidikan juga dapat memengaruhi kebutuhan tenaga pendidik. Kebutuhan Guru di Indonesia Pada tahun 2024 ini Indonesia akan menalami kekurangan 1,3 juta guru dikarenakan banyak guru yang akan pensiun. Ditambah dengan porfesi guru yang kurang digemari oleh generasi muda sehingga hal ini berpotensi menyebabkan Indonesia kekurangan guru. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Walaupun demikian, beliau menyatakan bahwa pemerintah telah mengimplementasikan beberapa strategi untuk mencegah terjadinya kekurangan guru yang mendesak di Indonesia. “Memang, pada 2024 ada potensi Indonesia kekurangan 1,3 juta guru. Ini karena setiap tahun rata-rata jumlah yang pensiun mencapai 70.000 guru. Namun kami telah melakukan antisipasi sejak 2021 melalui rekrutmen ASN P3K guru,” jelas Nunuk dalam podcast Unlocking Potential Tanoto Foundation, beberapa waktu lalu. Baca juga: Kebutuhan Guru dalam Mengajar Kebutuhan Utama Pendidikan Indonesia Kebutuhan guru pendidik di Indonesia mencakup berbagai aspek untuk memastikan sistem pendidikan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Beberapa kebutuhan utama termasuk: Jumlah Guru yang Memadai: Kekurangan guru di beberapa daerah perlu diatasi untuk memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang memadai. Peningkatan Kualifikasi: Guru perlu diberdayakan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mereka melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan: Ruang kelas yang memadai, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik. Teknologi Pendidikan: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan era digital. Gaji dan Kesejahteraan Guru: Meningkatkan gaji guru dan menyediakan fasilitas kesejahteraan yang memadai untuk meningkatkan motivasi dan kualitas pengajaran. Pendekatan Pendidikan Inklusif: Guru perlu dilatih untuk menghadapi keberagaman siswa dan menerapkan pendekatan inklusif dalam mengajar. Peningkatan Keterampilan Soft Skills: Guru perlu dilatih untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan keterampilan soft skills lainnya untuk dapat menginspirasi siswa. Edukasi Inovatif: Mendorong pendekatan inovatif dalam pembelajaran, termasuk metode pengajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, kritis, dan kreativitas. Rekrutmen tenaga Pendidik Nunuk menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengambil langkah antisipatif sejak tahun 2021, termasuk melalui perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) bidang Pendidikan dan Kebudayaan (P3K) untuk jabatan guru. Dalam sebuah podcast bersama Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati, Nunuk menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kemendikbud Ristek terus melakukan upaya percepatan untuk mengatasi kekurangan guru. Contohnya, pada tahun 2021 dan 2022, berhasil merekrut sebanyak 544.000 guru baru sebagai langkah konkret dalam mengisi kebutuhan guru di Indonesia. Nunuk melanjutkan bahwa pada tahun ini, pihaknya menargetkan merekrut sebanyak 600.000 guru untuk profesi pengajar di sekolah negeri. Meskipun demikian, terdapat ketidaksesuaian dengan usulan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia, yang baru mengusulkan penambahan jumlah guru sebanyak total 300.000 orang. Selain menggunakan metode rekrutmen reguler, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga mengusulkan konsep Ruang Talenta Guru. Dalam inisiatif ini, platform tersebut dianggap sebagai sarana untuk guru-guru honorer yang telah memenuhi syarat kualifikasi dan kompetensi. “Dalam mengidentifikasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan guru, Menteri Pendidikan (Nadiem Makarim) membahas konsep Ruang Talenta Guru atau yang disebut sebagai marketplace dalam sebuah forum dengan Komisi X DPR,” ungkap Nunuk. Harapannya, Ruang Talenta Guru dapat menangani kebutuhan guru di luar periode rekrutmen rutin atau kebutuhan khusus. Ketika sekolah membutuhkan guru tambahan, kepala sekolah dapat langsung merekrut guru yang sudah terdaftar dalam platform Ruang Talenta Guru ini. ===============================================================================================   Ingin mencoba fitur jurnal mengajar by AdminSekolah? Coba gratis demo-nya di demo.adminsekolah.net Atau Hubungi admin kami di wa.me/6281233640003 

Standard

Spektrum Keahlian Jurusan SMK Kurikulum Merdeka

Sekolah Menengah Kejuruan dengan Kurikulum Merdeka yang dibuat oleh pemerintah pada tahun 2021 bertujuan untuk memudahkan tatanan sekolah. Kurikulum Merdeka pada SMK ini juga bertujuan untuk siswa bisa mengasah kelahlian dengan tuntutan pasar kerja. Sehingga ketika sudah lulus dari sekolah akan dengan mudah untuk terjun ke dunia kerja. Aspek teknologi diintergrasikan dalam proses pembelajaran untuk memastikan siswa terampil dalam menggunakan teknologi modern yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Jurusan SMK juga tak luput dari Kurikulum Merdeka, namun Jurusan di SMK tidak dihapus melainkan ditata ulang. Daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja atau disebut Spektrum keahlian juga merupakan acuan untuk Menyusun struktur kurikulum dan program keahlian di SMK.  Penguatan keterampilan tekniks (hard skill) dan keterampilan no-teknis (soft skill) menjadi kunci untama meningkatkan tingkat keberhasilan penempatan kerja bagi lulusan SMK. Adanya penerapan Kurikulum Merdeka pada jenjang SMk ini membuat perubahan juga pada kurikulum setiap sekolah. Dampak dari kebijakan tersebut juga menyebabkan perubahan pada penyebutan kompetensi keahlian (jurusan) menjadi konsentrasi keahlian. Dengan merujuk pada keputusan kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan Kementerian Pendidikan dan Teknologi, yaitu Nomor: 024/H/KR/2022 mengenai konsentrasi keahlian SMK dalam konteks kurikulum merdeka.  Baca juga: Memahami Lebih Dalam Kurikulum Merdeka SMK Ada beberapa perubahan nama jurusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai berikut: Jurusan Teknik: Teknik Kendaraan Ringan Otomitif (TKRO) berubah menjadi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) tidak mengalami perubahan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) berubah menjadi Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJK) Multimedia (MM) berubah menjadi Desain Komunikasi Visual (DKV) Teknik Bodi Otomotif (TBO) berubah menjadi teknik Bodi Kendaraan Ringan (TBKR) Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif (TMPO) Jurusan non-Teknik Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) berubah menjadi Manajemen Perkantoran (MP) Akuntansi Keuangan Lembaga (AKL) berubah menjadi Akuntansi (AK) Tata Boga berubah menjadi Kuliner Hotel dan Restoran dipecah menjadi Hotel dan Kuliner Spektrum keahlian mengacu pada daftar beragam bidang program keahlian yang tersedia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam konteks ini, spektrum keahlian mencakup berbagai pilihan program yang ditawarkan oleh SMK yang ada pada kurikulum merdeka, termasuk tetapi tidak terbatas pada berbagai jurusan atau konsentrasi keahlian seperti teknik, kesehatan, bisnis, seni, dan lain sebagainya. Spektrum ini mencerminkan keragaman dan kesesuaian pendidikan SMK dengan kebutuhan siswa, industri, dan masyarakat. Spektrum jurusan Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK. Setia program keahlian terdiri atas minimun datu konsentrasi keahlian.  Konsentrasi jurusan keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau program 4 tahun yang diatur lebih lanjut dalam kepurusan pimpinan unit utama yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan. Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diimplementasikan mulai tahun ajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut 1. Teknologi Konstruksi dan Bangunan Program Keahlian: Teknik Perawatan Gedung                (No. 1) Konsentrasi Keahlian: Teknik Perawatan Gedung Program Keahlian: Konstruksi dan Perawatan Bangunan Sipil                (No 2) Konsentrasi Keahlian: Kontruksi Jalan, irigasi dan Jembatan                (No 3) Konsentrasi Keahlian: Kontruksi Jalan, dan Jembatan Program Keahlian: Teknik Konstruksi dan Perumahan                (No 4) Konsentrasi Keahlian: Teknik Konstruksi dan Perumahan                (No 5) Konsentrasi Keahlian: Konstruksi Gedung dan Sanitasi Program Keahlian: Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan                (No 6) Konsentrasi Keahlian: Desain Pemodelan dan Informasi Bagunan Program Keahlian: Teknik furnitur                (No 7) Konsentrasi Keahlian: Desain Interior dan Teknik Funitur                (No 8) Konsentrasi Keahlian: Desain dan Teknik furnitur 2. Teknologi Manufaktur dan rekayasa Program Keahlian: Teknik Mesin                (No 9) Konsentrasi Keahlian: Teknik Permesinan                (No 10) Konsentrasi Keahlian: Teknik Mekasin Industri                (No 11) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengecoran Longan                (No 12) Konsentrasi Keahlian: Desain Gambar Mesin                (No 13) Konsentrasi Keahlian: Teknik Permesinan Pesawat Udara (Aircraft machining)                (No 14) Konsentrasi Keahlian: Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanic)                (No 15) Konsentrasi Keahlian: Teknik Permesinan Kapal Program Keahlian: Teknik Otomotif                (No 16) Konsentrasi Keahlian: Teknik Kendaraan Ringan                (No 17) Konsentrasi Keahlian: Teknik Sepeda Motor                (No 18) Konsentrasi Keahlian: Teknik Alat Berat                (No 19) Konsentrasi Keahlian: Teknik Ototronik                (No 20) Konsentrasi Keahlian: Teknik Bodi Kendaraan Ringan Program Keahlian: Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam                (No 21) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengelasan                 (No 22) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengelasan Kapal                (No 23) Konsentrasi Keahlian: Teknik Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming)                (No 24) Konsentrasi Keahlian: Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur                (No 25) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengendalian Produksi                 (No 26) Konsentrasi Keahlian: Teknik Logistik Program Keahlian: Teknik Elektronika                (No 27) Konsentrasi Keahlian: Teknik Audio Visual                (No 28) Konsentrasi Keahlian: Teknik Mekatronika                (No 29) Konsentrasi Keahlian: Teknik elektronika Industri                (No 30) Konsentrasi Keahlian: Teknik Otomasi Industri                (No 31) Konsentrasi Keahlian: Teknik elektronika Komunikasi                (No 32) Konsentrasi Keahlian: Instrumental Medik                (No 33) Konsentrasi Keahlian: Teknik Elektronika Pesawat (Aviation Electronic)                (No 34) Konsentrasi Keahlian: Instrumental dan Otomatisasi

Standard

Promo Spesial Pemilu!

Promo Spesial Pemilu! 🎉   Serbu Pemilu 2024. Dalam rangka Pesta Demokrasi, Admin Sekolah memberikan diskon 14% berlaku untuk pelanggan baru✨   🎁 Diskon 14% untuk Semua Produk dan Layanan Kami! ✅ Berlaku untuk semua pembelian paket Admin Sekolah ✅ Berlaku hanya pada tanggal 14 Februari   Jangan lewatkan kesempatan ini!💸 🤔 Apa yang akan Anda peroleh? 🤔   ✅ Tersedia 3 Paket untuk Menunjang Kebutuhan Sekolah ✅ Mobile Wali & Pegawai ✅ Pembayaran Online ✅ Free Pelatihan Online ✅ Integrasi Ekosistem Digital ✅ Dan layanan terbaik lainnya   Yakin nggak mau ambil?? Yang bener aje?!! Rugi dong!!   Hubungi admin kami di : 📲 Telp/WA : +62812-3364-0003 🌐 Website : adminsekolah.net

Standard

Memahami Lebih Dalam Kurikulum Merdeka SMK

Pada tahun 2021, Pemerintah Indonesia meluncurkan Kurikulum Merdeka untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari upaya reformasi pendidikan. Kurikulum Merdeka SMK bertuuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan potensi peserta didik. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK merupakan satuan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten untuk bekerja sesuai dengan keahliannya, bertujuan agar dapat sukses bekerja dalam lingkungan pekerjaan yang relevan. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh SMK dan pemangku kepentingan pendidikan adalah memastikan keterserapan lulusan di dunia kerja. Penguatan keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skill) menjadi kunci utama untuk meningkatkan tingkat keberhasilan penempatan kerja bagi lulusan SMK. Adanya pembelajaran langsung di dunia kerja menjadi suatu kebutuhan bagi peserta didik SMK. Adanya pembelajaran langsung di dunia kerja menjadi suatu kebutuhan bagi peserta didik SMK agar dapat mengasah kompetensi danmemperkuat budaya kerja mereka. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang erat antara SMK dan dunia kerja untuk mencapai tujuan ini. Kegiatan pembelajaran pada SMK di Kurikulum Merdeka ini ada beberapa hal yang berubah terkait pengelompokkan mata pelajaran, jumlah jam mata pelajaran, program keahlian dan kompetensi keahlian. Berikut adalah beberapa poin utama terkait struktur Kurikulum Merdeka SMK: Kemandirian Sekolah: Kurikulum Merdeka memberikan kewenangan lebih kepada sekolah dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa, serta mengacu pada standar kompetensi. Penguatan Keahlian dan Kompetensi: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan keahlian dan kompetensi sesuai dengan bidang kejuruan di SMK. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan lulusan untuk terjun langsung ke dunia kerja. Baca juga: Kurikulum Merdeka di SMA: Kenali Karakteristik dan Strukturnya Integrasi Mata Pelajaran: Kurikulum Merdeka mendorong integrasi mata pelajaran untuk memberikan pemahaman yang holistik kepada siswa. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada satu bidang, melainkan mencakup aspek multidisiplin. Pengembangan Keterampilan Digital: Selain keahlian teknis, Kurikulum Merdeka SMK juga menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Penggunaan Teknologi: Kurikulum Merdeka memperhatikan peran teknologi dalam pembelajaran. Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual: Pembelajaran dirancang untuk relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan kebutuhan industri setempat. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang aplikasi praktis dari pengetahuan yang mereka peroleh. Pemetaan dan Evaluasi Kompetensi: Kurikulum Merdeka menekankan pada pemetaan dan evaluasi kompetensi yang terintegrasi. Siswa akan dinilai berdasarkan pencapaian kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian yang mereka pilih. Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Pembelajaran intrakurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dialokasikan dari total JP mata pelajaran umum dan beberapa mata pelajaran pilihan per tahun. Pembelajaran intrakuler di SMK/MAK pun terbagi menjadi 2 (dua), yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan. Kelompok Umum Bidang mata pelajaran memiliki peran penting dalam membentuk murid menjadi individu yang utuh sesuai dengan tahap perkembangannya. Harapannya, murid dapat menginternalisasi norma-norma kehidupan sebagai individu dan anggota masyarakat, serta sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Beberapa mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok umum: 1.Proyek IPAS mencakup mata pelajaran yang bertujuan mengembangkan literasi sains dengan memfokuskan pada aspek-aspek ilmu pengetahuan alam dan sosial. Materi yang disampaikan dalam mata pelajaran ini diintegrasikan ke dalam tema-tema kehidupan yang bersifat kontekstual dan aktual. 2. Bahasa Inggris dan Matematikadi kelas 10 mencakup materi umum dan dasar. Namun, di kelas 11 dan 12, dua mata pelajaran ini menekankan pendalaman materi secara kontekstual terkait dengan substansi kejuruan pada masing-masing Program Keahlian. 3. Mata pelajaran Informatika dirancang serupa dengan satuan pendidikan lain, tetapi memiliki fleksibilitas untuk disesuaikan dengan Program Keahlian peserta didik. Kelompok Kejuruan Kelompok mata pelajaran ini berperan penting dalam membentuk murid agar memiliki kompetensi sesuai dengan perkembangan dunia kerja, serta mendapatkan pemahaman yang baik tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Beberapa mata pelajaran dalam Kelompok Kejuruan di SMK/MAK melibatkan: 1. Mata Pelajaran Kejuruan: Pada tingkat kelas 10, fokus mata pelajaran kejuruan adalah pada pembelajaran dasar-dasar Program Keahlian. Sedangkan di kelas 11 dan 12, materi melibatkan kelompok unit kompetensi yang dikembangkan secara lebih teknis, sesuai dengan Konsentrasi Keahlian yang dipilih oleh siswa. 2. Mata Pelajaran Kreatif dan Kewirausahaan: Mata pelajaran ini berfungsi sebagai wadah bagi siswa untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang mereka kuasai. Hal ini diwujudkan melalui pembuatan produk atau layanan jasa secara kreatif dan memiliki nilai ekonomis. 3. Mata Pelajaran Pilihan: Siswa memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan rencana pengembangan diri mereka. Pilihan ini dapat melibatkan mendalami mata pelajaran kejuruan di dalam konsentrasi keahliannya, mata pelajaran kejuruan lintas konsentrasi keahlian, mata pelajaran umum, atau mata pelajaran kelompok pilihan yang diajarkan di fase F SMA/MA. Berikut ini tabel mata pelajaran untuk Kurikulum Merdeka SMK: Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Level Kognitif dalam Penyusunan Soal

Salah satu faktor kunci dalam menyusun soal adalah tingkat kognitif yang ingin diukur. Tigkat level kognitif penyusunan soal merujuk pada sejauh mana siswa harus berpikir atau memproses informasi untuk menjawab pertanyaan. Salah satu kerangka kerja yang sering digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat kognitif adalah Taksonomi Bloom. Penilaian merupakan salah satu tanggung jawab utama guru, selain merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Dalam proses penilaian pembelajaran, guru memiliki opsi untuk melakukan evaluasi secara formatif, yang dilakukan setiap akhir pembahasan satu bab atau topik. Selain itu, guru juga dapat melakukan penilaian secara sumatif, yang terjadi pada akhir periode tertentu untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap lebih dari satu bab atau pokok bahasan, seperti yang dilakukan pada pelaksanaan UTS atau UAS. Dalam proses penilaian, guru perlu menyiapkan alat penilaian yang akan diberikan kepada siswa. Salah satu alat penilaian yang umum digunakan oleh guru adalah soal tes tertulis. Namun, dalam menyusun soal untuk penilaian, guru tidak bisa sembarangan; ada aturan dan tata cara yang harus diikuti. Langkah pertama dalam menyusun soal adalah membuat kisi-kisi soal. Pada kisi-kisi ini, guru harus menentukan indikator soal dengan benar karena indikator soal akan mencerminkan bentuk soal yang akan dibuat. Saat menentukan dan membuat indikator soal, guru perlu memperhatikan level kognitif sebagai persyaratan kurikulum yang harus dicapai oleh siswa setelah pembelajaran. Guru menyiapkan soal dengan level kognitif untuk siswa dengan tujuan untuk mengukur dan mendorong perkembangan kognitif siswa secara holistik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa guru memilih untuk menyusun soal dengan berbagai level kognitif: Evaluasi Komprehensif: Dengan menyediakan soal pada berbagai level kognitif, guru dapat secara lebih efektif mengevaluasi pemahaman siswa dari aspek-aspek dasar hingga keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Mendorong Berpikir Kritis: Soal-soal yang dirancang pada level kognitif yang lebih tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis, mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Ini membantu siswa tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga memahami, menerapkan, dan menilai informasi. Adaptasi Kepada Kebutuhan Individu: Berbagai level kognitif memungkinkan guru untuk menyajikan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan individu siswa. Ini dapat membantu siswa dengan tingkat keterampilan yang berbeda merasa terlibat dan mendapat kesempatan untuk tumbuh. Mengukur Kemampuan Penerapan: Soal-soal pada level kognitif tinggi, seperti aplikasi, analisis, dan sintesis, memungkinkan guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata. Ini menunjukkan sejauh mana siswa dapat menggunakan konsep-konsep yang dipelajari dalam situasi yang tidak familiar. Mengarahkan Pembelajaran: Dengan mengevaluasi jawaban siswa, guru dapat memahami area-area di mana siswa mengalami kesulitan atau berhasil. Hal ini dapat membantu guru untuk menyusun strategi pengajaran lebih lanjut dan memberikan umpan balik yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Menstimulasi Motivasi Belajar: Soal-soal dengan tingkat kesulitan yang bervariasi dapat memberikan tantangan yang seimbang untuk siswa. Tantangan yang sesuai dapat merangsang motivasi belajar, sementara soal yang terlalu sulit atau terlalu mudah dapat mengurangi minat siswa. Baca juga: Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif Untuk ujian seperti UAS (Ujian Akhir Semester) atau UTS (Ujian Tengah Semester) di sekolah, sebaiknya Guru mencakup berbagai level kognitif dalam menyusun soal agar dapat mengukur pemahaman dan kemampuan siswa secara menyeluruh.  Level kognitif merujuk pada tingkat atau derajat kompleksitas pemikiran yang dibutuhkan untuk menjawab suatu pertanyaan atau menyelesaikan suatu tugas. Dalam konteks pendidikan dan evaluasi, konsep ini sering dihubungkan dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom adalah sebuah kerangka kerja yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran dan evaluasi ke dalam enam level kognitif yang berbeda, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Berikut adalah ketiga level kognitif: Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1): Pada level ini, siswa diminta untuk mengingat atau mengingat informasi dasar, fakta, atau konsep. Siswa diminta untuk menjelaskan informasi atau konsep dengan menggunakan kata-kata sendiri dan memahaminya. Menunjukkan kemampuan untuk mengingat dan memahami konsep dasar dari materi pelajaran serta dapat membuat generalisasi yang simpel. Menunjukkan tingkat dasar dalam menyelesaikan masalah selama pembelajaran, setidaknya dengan satu metode. Menunjukkan pemahaman dasar terhadap grafik, label, dan materi visual lainnya. Mengungkapkan informasi dasar dengan menggunakan istilah yang sederhana. Aplikasi (Level 2): Siswa diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan atau konsep yang telah mereka pahami ke dalam situasi atau konteks yang berbeda. Soal pada tingkat ini menuntut kemampuan yang lebih tinggi daripada tingkat 1. Level kognitif aplikasi melibatkan dimensi proses berpikir, implementasi, dan penerapan konsep. Umumnya, guru menyajikan pertanyaan yang mampu mengukur pemahaman siswa terhadap fakta, konsep, dan prosedur.  Siswa juga diminta untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki guna mengatasi masalah yang diberikan. Dalam menjawab soal, siswa diharapkan mampu mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi atau konsep, serta menjelaskan langkah-langkah melakukan suatu tindakan. Menunjukkan pemahaman dan pengetahuan terhadap materi pembelajaran serta mampu menerapkan ide-ide dan konsep-konsep tersebut dalam konteks spesifik.  Mengartikan dan menganalisis informasi yang terdapat dalam data.  Menyelesaikan masalah-masalah yang rutin dalam proses pembelajaran. Menafsirkan grafik, tabel, dan materi visual lainnya.  Berkomunikasi dengan jelas dan terstruktur menggunakan istilah yang sesuai. Penalaran dan Logika (Level 3): Soal-soal pada level kognitif tinggi, seperti aplikasi, analisis, dan sintesis, memungkinkan guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata. Ini menunjukkan sejauh mana siswa dapat menggunakan konsep-konsep yang dipelajari dalam situasi yang tidak familiar. Para siswa akan diajarkan untuk merinci aspek-aspek atau elemen, menjelaskan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat dalam suatu pertanyaan. Tingkat kognitif ini juga mengevaluasi kemampuan siswa dalam merumuskan hipotesis, melakukan kritik, membuat prediksi, dan menilai suatu konsep atau situasi. Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak video dibawah ini:  

Standard

Transformasi Pendidikan di Era Digital 

Pendidikan di era digital merupakan pendidikan yang perlu memasukkan teknologi informasi dankomunikasi ke dalam setiap mata pelajaran. Dengan munculnya era digital dalam pendidikan siswa kini dapat memperoleh pengetahuan dengan cepat dan sederhana tanpa terbatas ruang dan waktu.  Belajar merupakan suatu proses transformasi yang memerlukan waktu yang cukup lama. Periode perubahan ini tercermin dalam perubahan perilaku manusia yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, konsep belajar melibatkan rangkaian perubahan sepanjang rentang hidup, dimulai dari masa bayi hingga akhir hayat, yang sering disebut dengan istilah lifelong learning. Untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini, guru dan siswa harus mampu berkomunikasi secara efektif dan beradaptasi dengan peatnya kemajuan teknologi. Selain itu, seiring dengan kemajuan teknologi, mau tidak mau akan menyebabkan semakin banyaknya permasalahan yang memerlukan penjelasan detail dan waktu yang tepat. Tantangan yang dihadapi antara lain globalisasi, pertumbuhan ekonomi, persaingan internasional, masalah lingkungan, politik, dan sosial. Tantangan-tantangan kompleks inimenjadikannya untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di abad ke 21 saat ini. Pendidikan di era digital mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan model-model tradisional. Era digital membawa perubahan dalam metode pengajaran, akses informasi, dan interaksi antara siswa dan guru.  Berikut adalah beberapa aspek penting pendidikan di era digital: Akses Informasi: Akses informasi secara luas mendemokratisasi pendidikan, memastikan bahwa pengetahuan dan sumber daya pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa memandang batasan geografis atau ekonomi. Hal ini membuka peluang pendidikan yang setara bagi semua individu. Akses terhadap informasi memungkinkan model pembelajaran yang lebih fleksibel. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan dari mana saja, sesuai dengan kebutuhan dan ritme belajar masing-masing. Siswa memiliki akses mudah ke sumber daya pendidikan secara online. Mereka dapat mengakses buku, jurnal, video, dan materi pembelajaran lainnya dari mana saja dan kapan saja. Baca juga: Perbandingan Kurikulum Merdeka Belajar dan Kurikulum 13 (K-13) E-learning: E-learning memiliki peran krusial dalam mengubah paradigma pendidikan di era digital, membawa sejumlah manfaat signifikan. Memungkinkan akses pendidikan dari mana saja di dunia, mengatasi hambatan geografis. Siswa dan pendidik dapat terhubung tanpa perlu berada di lokasi fisik yang sama, memungkinkan distribusi pengetahuan secara global. Munculnya platform pembelajaran online memungkinkan siswa untuk belajar tanpa harus berada di lokasi fisik tertentu. Kursus daring, webinar, dan pelatihan online menjadi populer dalam memberikan akses pendidikan yang lebih fleksibel. Memanfaatkan teknologi interaktif seperti video, simulasi, dan modul interaktif untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Ini membantu siswa memahami konsep dengan cara yang lebih visual dan praktis. Pembelajaran Berbasis Teknologi: Teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Platform Kolaboratif: Penggunaan platform kolaboratif seperti Google Workspace, Microsoft Teams, atau platform lainnya memungkinkan siswa dan guru untuk bekerja sama secara online, berbagi dokumen, dan berkomunikasi dengan lebih efisien. Dengan platform kolaboratif, siswa dan guru dapat berinteraksi tanpa adanya batasan geografis atau waktu. Ini memungkinkan pembelajaran yang fleksibel dan mendukung model pembelajaran jarak jauh. Personalisasi Pendidikan: Teknologi memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih personal. Sistem pembelajaran adaptif dapat menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Personalisasi pendidikan memungkinkan penyesuaian metode pengajaran dan materi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa. Ini membantu memaksimalkan pemahaman dan retensi informasi. Namun perlu diingat bahwa personalisasi memungkinkan setiap siswa untuk belajar sesuai dengan ritme mereka sendiri, menghindari situasi di mana beberapa siswa terlalu cepat atau terlalu lambat dalam memahami materi. Analitika Pendidikan: Penggunaan analitika pendidikan dapat membantu guru dan lembaga pendidikan untuk memahami perkembangan siswa, mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus, dan meningkatkan efektivitas pengajaran. Pendidikan Jarak Jauh: Pendidikan jarak jauh menjadi lebih mudah diakses dan diterapkan dengan dukungan teknologi. Video konferensi, platform belajar daring, dan sumber daya digital memungkinkan interaksi yang efektif antara siswa dan guru tanpa harus berada di lokasi fisik yang sama.  Keterampilan Digital: Siswa perlu mengembangkan keterampilan digital untuk berhasil di era ini. Keterampilan seperti literasi digital, kemampuan mencari informasi secara online, dan keterampilan teknologi menjadi sangat penting. Keterampilan digital memungkinkan siswa untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dari berbagai sumber online. Ini mendukung kemampuan literasi informasi yang kritis. Keterampilan digital membuka peluang untuk ekspresi kreativitas dan inovasi. Siswa dapat menggunakan alat digital untuk membuat proyek-proyek multimedia, presentasi, atau konten kreatif lainnya. Inovasi Pembelajaran: Peran sentral inovasi pembelajaran muncul saat menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi pendidikan di era digital. Inovasi membawa pendekatan pengajaran yang lebih menarik dan interaktif. Pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memotivasi mereka untuk belajar dengan lebih efektif. Guru dapat menggunakan teknologi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang inovatif dan menarik, seperti proyek-proyek berbasis teknologi, simulasi, dan eksperimen virtual. Untuk menunjang aspek pendidikan menuju era digitalisasi, dari yang serba tradisional sekarang semua dituntut serba digital. Lembaga Pendidikan tentunya harus mengikuti perkembangan zaman. Tapi jangan khawatir, selama ada Admin Sekolah bisa membantu digitalisasi sekolah Anda menjadi lebih mudah. Terintegerasi ekosistem digital ini menghasilkan ekosistem produk yang memudahkan sekolah dalam mengelola manajemen sekolah secara menyeluruh. Sehingga, seluruh kegiatan sekolah dapat terhubung dan terpantau dengan baik. Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Kebijakan Sekolah Adiwiyata Menuju Sekolah Berkelanjutan

Program Adiwiyata adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendorong sekolah-sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “Bumi yang Berbudaya.” Kebijakan sekolah Adiwiyata mendorong pembentukan sekolah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam kurikulum dan aktivitas sehari-hari.  Dalam istilah, Adiwiyata merujuk pada tempat yang luas dan optimal bagi individu untuk mendapatkan pengetahuan, norma, dan etika, sebagaimana tercatat dalam sebuah buku. Sebuah sekolah Adiwiyata adalah lembaga pendidikan yang mengamalkan gaya hidup peduli lingkungan. Tujuan utama Sekolah Adiwiyata adalah meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anggota sekolah, sehingga mereka dapat ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan tanggung jawab yang baik. Berikut beberapa poin utama kebijakan sekolah Adiwiyata: Pengelolaan Lingkungan Sekolah: Sekolah Adiwiyata harus memiliki komitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah. Ini mencakup pemeliharaan taman, kebun, dan fasilitas-fasilitas hijau lainnya. Pengelolaan limbah juga menjadi fokus, dengan sekolah diharapkan memiliki sistem daur ulang dan pengelolaan sampah yang efisien. Implementasi sistem daur ulang dan pengelolaan sampah yang efisien merupakan bagian integral dari kebijakan Adiwiyata. Sekolah diharapkan memiliki fasilitas daur ulang dan mengajarkan siswa cara memilah sampah serta mengurangi produksi limbah. Integrasi Nilai Lingkungan dalam Kurikulum: Kurikulum sekolah harus mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Ini dapat mencakup mata pelajaran khusus. Integrasi nilai lingkungan dapat dilakukan dengan menyematkan konsep-konsep lingkungan dalam mata pelajaran yang sudah ada, seperti matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan. Contohnya, matematika dapat memasukkan studi kasus terkait penggunaan energi atau analisis dampak lingkungan. Proyek-proyek penelitian, mendorong siswa untuk melakukan proyek penelitian dan karya tulis tentang isu-isu lingkungan akan membantu mereka memahami dampak manusia terhadap lingkungan dan mencari solusi berkelanjutan. Dan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Kegitan lapangan dan observasi alam juga termasuk dalam kegiatan siswa untuk membentuk sekolah Adiwiyata. Mengadakan kegiatan lapangan dan observasi alam dapat menjadi metode yang efektif untuk membantu siswa menghubungkan teori yang mereka pelajari dengan realitas di lapangan. Ini dapat mencakup kunjungan ke taman nasional, kebun binatang, atau lokasi lain yang mendukung pemahaman konsep lingkungan. Baca juga: Perbandingan Kurikulum Merdeka Belajar dan Kurikulum 13 (K-13) Penghematan Energi dan Air: Sekolah diharapkan untuk mengadopsi praktik penghematan energi dan air. Ini bisa melibatkan pemilihan peralatan listrik yang efisien, kampanye hemat air, dan pendidikan terkait kebijakan ini kepada siswa dan staf. Kebijakan Adiwiyata mendorong penggunaan energi dan air yang efisien di lingkungan sekolah. Ini dapat melibatkan kampanye hemat energi, pemilihan peralatan hemat energi, serta pengelolaan air yang bijak. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Peningkatan kesadaran pada lingkungan dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti seminar, lokakarya, dan kampanye sosial, sekolah harus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, staf, dan masyarakat sekolah. Melakukan pemantauan dan pengukuran kinerja lingkungan adalah bagian penting dari kebijakan Adiwiyata. Hal ini membantu sekolah untuk secara berkala mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan-kegiatan mereka dan membuat perubahan yang diperlukan. Keterlibatan siswa dan staf sekolah untuk berpatisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan ini dapat melibatkan penyelenggaraan kegiatan lingkungan, pelatihan, dan promosi perilaku berkelanjutan.melibatkan penyelenggaraan kegiatan lingkungan, pelatihan, dan promosi perilaku yang mmenjadi kebiasaan baik di lingkungan sekolah. Kerjasama dengan Komunitas: Sekolah Adiwiyata diharapkan untuk bekerja sama dengan komunitas sekitar dalam upaya pelestarian lingkungan. Ini bisa melibatkan partisipasi dalam program-program lingkungan yang diadakan oleh pemerintah daerah atau LSM setempat. Pengembangan Keterampilan dan Sikap Berkelanjutan: Pendidikan Adiwiyata juga mencakup pengembangan keterampilan dan sikap berkelanjutan di antara siswa. Ini melibatkan pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai lingkungan, dan pengembangan keterampilan untuk berpartisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan. Melakukan pelatihan kepada guru terkait dengan konsep dan strategi pembelajaran bekerlanjutan. Ini mencakup metode pengajaran, pemahaam isu-isu lingkungan, dan integrasi nilai-nilai bekellanjuutan ke dalam kurikulum. Guru juga berperan dalam mendorong pembentukan karakter berkelanjutan di kalangan siswa, termasuk dalam pembelajaran nilai-nilai speerti tanggung jawab, keadilan, kerjasama, dan kepedulian terhadap lingkungan. Penghargaan Adiwiyata: Pemerintah memberikan penghargaan Adiwiyata kepada sekolah yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip kebijakan ini secara efektif. Penghargaan ini mencakup status sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional atau Provinsi. Kebijakan Adiwiyata memberikan penghargaan kepada sekolah yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Penghargaan ini dapat memberikan insentif dan pengakuan atas usaha dan prestasi sekolah dalam melestarikan lingkungan. Penting untuk diingat bahwa implementasi kebijakan Adiwiyata dapat bervariasi antara sekolah-sekolah, tetapi prinsip-prinsip tersebut menyediakan pedoman umum untuk menciptakan lingkungan sekolah yang berkelanjutan dan peduli lingkungan. Dengan menerapkan kebijakan Adiwiyata, sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademis, tetapi juga memupuk kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa dan staf.   Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau  Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Kejutan awal tahun 2024!!

🎉Kejutan awal tahun 2024!!🎉 Selamat datang di era kejutan positif! Tahun baru 2024 membawa berita baik dengan aplikasi baru Kelola Sekolah yang modern dan terintegrasi dengan Admin Sekolah✨   ✨Dapatkan Diskon Kejutan Awal Tahun✨ Berlangganan 1 Tahun, Free 2 Bulan 💸   🤔 Apa yang akan Anda peroleh? 🤔   ✅ Tersedia 3 Paket untuk Menunjang Kebutuhan Sekolah ✅ Mobile Wali & Pegawai ✅ Pembayaran Online ✅ Free Pelatihan Online ✅ Integrasi Ekosistem Digital ✅ Dan layanan terbaik lainnya   ✨ Transformasikan pengelolaan sekolah menjadi pengalaman yang lebih efisien dan terhubung dengan berbagai unit layanan sekolah serta ekosistem digital untuk pengelolaan sekolah ceara menyeluruh. Mari jelajahi inovasi yang membawa semangat baru ke dunia pendidikan di tahun ini!☺️   Hubungi admin kami di : 📲 Telp/WA : +62812-3364-0003 🌐 Website : adminsekolah.net   #promoawaltahun #promo #promojanuari #adminsekolah #aplikasisekolah #aplikasikeuangansekolah #softwaresekolah

Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!!! Promo SHOPTOBER
Claim Promo Sekarang
Kouta Terbatas!!!
Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!