Category: Berita

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Tim adminsekolah mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Tim (adminsekolah) by Indoweb Grub mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H Taqabbalallahu minna wa minkum Minal ‘Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Batin Semoga amal ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan jadikan bulan Syawal ini sebagai awal kita dalam meningkatkan dan memperbaiki ibadah. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan tahun depan. Aamiin

Standard

Pemberitahuan Jadwal libur hari raya idul fitri indoweb

info AdminSekolah Pemberitahuan Jadwal libur hari raya idul fitri indoweb Pemberitahuan Jadwal libur hari raya idul fitri indoweb Kepada seluruh Mitra Indoweb Dengan penuh sukacita, kami ingin mengumumkan bahwa Indoweb akan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan libur bersama. Untuk memberikan kesempatan kepada semua karyawan dan mitra kami untuk merayakan momen yang berarti ini bersama keluarga dan orang-orang tersayang, kami akan libur mulai tanggal 7 hingga 14 April 2024. Kami juga ingin memberitahukan bahwa layanan kami akan kembali beroperasi seperti biasa pada tanggal 15 April 2024. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda semua. Kami berharap liburan ini memberikan kesempatan bagi semua untuk merasakan kedamaian dan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri! Mohon maaf lahir dan batin.

Standard

Apa itu KKTP? Istilah yang Harus Diketahui di Kurikulum Merdeka

Bagi beberapa sekolah yang sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di instansi pendidikan mereka. Namun terlalu banyak istilah awan yang membuat bingung tenaga pengajar. Beberapa istilah tergantikan dengan istilah baru dalam Kurikulum Merdeka ini. Salah satu yang banyak menjadi perbincangan yaitu Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). KKTP adalah singkatan dari Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran salah satu istilah penting yang harus dipahami dalam konteks Kurikulum Merdeka. Dalam KKTP, pendekatan pembelajjaran difokuskan pada bagaimana menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak. Ini mengacu pada penilaian yang berbasis pada pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Penekanan diberikan pada memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat diukur secara jelas dan dievaluasi dengan cara yang objektif. Tujuan dari KKTP dan KKM adalah dua konsep yang berbeda, tetapi keduanya terkait dengan penilaian evaluasi dalam konteks pendidikan. KKTP bertujuan untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sudah tercapai. Ini berfokus pada kemampuan siswa untk mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal) ialah menetapkan tingkat minimal pencapaian yang diharapkan dari siswa dalam suatu mata pelajaran atau kurikulum. Fokusnya adalah pada menentukan standar pencapaian minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk berhasil melewati mata pelajaran atau tingkat pendidikan tertentu.   Istilah KKTP ini sangat penting dalam konteks Kurikulum Merdeka, yang menenkankan kemandirian siswa, kreativitas, dan fleksibel dalam pembelajaran.   Penerapan KKTP melibatkan beberapa langkah:   Penetapan Tujuan Pembelajran Tahapan awala dalah menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Tujuan ini seharusnya mencerminkan apa yang diharapkan siswa dapat capai setelah menyelesaikan suatu pembelajaran atau kurikulum tertentu. Pembuatan Kriteria Ketercapaian Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat kriteria ketercapaian yang akan digunakan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan tersebut telah tercapai. Kriteria ini haruslah spesifik, terukur, dapat diobservasi, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Baca juga: Transformasi Ujian dan Penilaian pada Pendidikan Penerapan Kriteria Ketercapaian Selama proses pembelajaran, guru atau tenaga pendidik akan mengunakan KKTP sebagai pedoman untuk mnegukur meajuan siswa. Ini dapat dilakukan melalui berbagai metode evaluasi, seperti ujian, proyek, presentai, atau protofolio.  Evaluasi dan Umpan Balik Setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran, evaluasi dilakukan bedasarkan KKTP. Guru atau pendidik akan mengevaluasi kinerja siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. setelah itu, umoan bakik memberikan kepada siswa untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pemantauan dan Penyesuaian Proses penerapan KKTP haruslah dinamis. Guru atau pendidik perllu terus memantau kemajuan siswa dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Ini bisa berarti menyesuaikan metode pengajaran, memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang memerlukan, atau merubah tujuan pembelajaran jika diperlukan.   Penerapan KKTP bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien, serta memberikan arahan yang jelas bagi guru dan siswa dlaam proses pembelajaran. Ini juga membantu dalammemastikan bahwa evaluasi dilakukan secara adil dan obyektif, dengan fokus pada pencapaian hasil pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi individu siswa.   Perbedaan KKTP dengan KKM Tujuan dan Fokus: KKTP bertujuan untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah diterapkan sudah tercapai. Ini berfokus pada kemampuan siswa untuk mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan. KKM untuk menetapkan tingkat minimal pencapaian yang diharapkan dari siswa dalam suatu mata pelajaran atau kurikulum. Fokusnya adalah pada menentukan standar pencapaian minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk berhasil melewati mata pelajaran atau tingkat pendidikan tertentu. Penetapan: KKTP biasanya ditetapkan oleh guru atau pendidik sebagai bagian dari proses perencanaan pembelajaran. Kriteria ini berkaitan langsung dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. KKM ditetapkan oleh otoritas pendidikan atau lembaga kurikulum di tingkat nasional atau regional. Ini adalah standar yang ditetapkan untuk menentukan apakah siswa telah mencapai tingkat kompetensi yang memadai dalam mata pelajaran tertentu. Penggunaan: KTP digunakan sebagai pedoman untuk menilai kemajuan siswa selama proses pembelajaran. Ini membantu guru atau pendidik dalammemberikan umpan balik kepada siswa dan merencanakan tindak lanjut yang sesuai. KKM digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah siswa telah mencapai tingkat kemampuan yang memadai dalam mata pelajaran tertentu. Ini digunakan dalam proses penentuan kelulusan atau promosi siswa. Flesibilitas: KKTP dapat lebih felsibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembeljaran tertentu. Kriteria ini dapat disesuaikan dengan tujuan oembelajaran yang berbeda-beda. KKM cenderung lebih kaku karena merupakan standar yang telah ditetapkan secara nasional atau regional. Meskipun ada kebijakan di tingkat sekolah untuk menyesuaikan kurikulum, KKM tetap menjadi patokan minimum yang harus dicapai oleh siswa. Dengan demikian, meskipun kedua konsep ini terkait dengan evaluasi dan penilaian dalam pendidikan, perbedaan utamanya terletak pada fokus, penetapan, penggunaan, dan tingkat fleksibilitas masing-masing. KKTP memainkan peran penting dalam memastikan bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada proses pembelajaran yang terbuka dan kreatif, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk menilai kemajuan siswa dan efektivitas pendidikan secara keseluruhan.  ====================================================================================================== Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Transformasi Ujian dan Penilaian pada Pendidikan

Menghadapi perkembangan dan perubahan teknologi yang semakin pesat dari tahun ke tahun, membuat para pengajar harus berputar otak bagaimana mengatasinya. Perubahan kurikulum sekarang yang membuat transformasi ujian dan penilaian. Transformasi ujian dan penilaian pendidikan adalah bagian penting dari perubahan sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus berkembang. Transformasi ujian dan penilaian merujuk pada perubahan atau inovasi dalam proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman siswa.  Trasnformasi ini bertujuan untuk menciptakan metode penilaian yang lebih efektif, relevan, dan inklusif. Perubahan ini memerlukan proses dan waktu yang cukup lama dan tidak semata mata untuk memudahkan pengambilan nilai pada siswa. Akses informasi dan kemuadahan mengerjakan ujian juga suatu keuntungan bagi siswa. Penilaian merupakan salah satu tanggung jawab utama guru, selain merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.  Dalam proses penilaian pembelajaran, guru memiliki opsi untuk melakukan evaluasi secara formatif yang dilakukan setiap akhir pembahasan satu bab atau topik. Selain itu, guru juga dapat melakukan penilaian secara sumatif, yang terjadi pad akhir periode tertentu untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap lebih dari satu bab atau pokok bahasan, seperti pada pelaksanaan UTS dan UAS. Menghadapi trasnformasi ujian dapat melibatkan berbagai aspek termasuk perubahan dalam metode penilaian juga dari segi guru, format ujian, dan pendekatan pengajaran.  Transformasi Ujian dan Penilaian Transformasi ujian dan penilaian dalam konteks pendidikan ini mencakup perubahan dalam metode, pendekatan dan filosofi evaluasi siswa. Tujuan dari transformasi ini adalah untuk meningkatkan validitas, reliabilitas, dan relevansi penilian, serta memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang pencapaian siswa. Transformasi (perubahan) ini sering melibatkan penerapan pendekatan baru yang lebih holistik dan berpusat pada pengembangan kompetensi. Salah satu alah satu perubahan signifikan adalah pergeseran dari penilaian berbasis tes tunggal menuju pendekatan yang mencakup penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif memberikan umpan balik berkelanjutan selama proses pembelajaran, sementara penilaian sumatif tetap menjadi evaluasi akhir hasil belajar. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu Anda menghadapi transformasi ujian: Pahami Perubahan Kurikulum: Pelajari dengan cermat perubahan dalam kurikulum atau pedoman pengajaran yang mungkin mempengaruhi format dan substansi ujian. Pelibatan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mendukung proses pengajaran dan ujian. Ini mungkin melibatkan penggunaan platform pembelajaran online, ujian berbasis komputer, atau alat bantu pengajaran interaktif. Pembaruan Materi Pembelajaran: Pastikan bahwa materi pembelajaran dan ujian mencerminkan perubahan dalam kurikulum. Sesuaikan bahan ajar dan ujian sesuai dengan perkembangan terbaru dalam bidang studi. Baca juga: Level Kognitif dalam Penyusunan Soal Pelibatan Siswa Aktif: Dorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Gunakan metode pengajaran yang mendorong diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Pemetaan Keterampilan: Identifikasi keterampilan kunci yang ingin diukur oleh ujian baru. Pastikan ujian mencakup aspek-aspek penting dari pemahaman konsep dan penerapan keterampilan. Pemberdayaan Guru: Berikan pelatihan dan dukungan kepada guru untuk memahami dan mengimplementasikan perubahan tersebut. Guru yang siap dan terlatih akan lebih mudah mengelola transformasi dalam ujian. Berikan Umpan Balik Terus-Menerus: Lakukan evaluasi berkala terhadap perubahan yang telah diimplementasikan. Dapatkan umpan balik dari guru, siswa, dan orang tua untuk memahami dampak perubahan tersebut. Fleksibilitas dalam Evaluasi: Pertimbangkan variasi dalam metode penilaian, seperti proyek, presentasi, dan ujian terbuka, untuk mencerminkan keberagaman gaya belajar dan kekuatan siswa. Komunikasi Efektif: Sampaikan informasi yang jelas dan terbuka kepada semua pihak terkait, termasuk siswa, guru, dan orang tua. Pastikan mereka memahami tujuan dan manfaat dari transformasi ujian. Evaluasi dan Penyesuaian Terus-Menerus: Terus pantau efektivitas perubahan yang diimplementasikan. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian berdasarkan evaluasi hasil dan umpan balik yang diterima.   Berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu Anda menghadapi transformasi Penilaian:   Penekanan pada Pembelajaran Aktif: Ujian tidak hanya sebatas mengukur hafalan, melainkan lebih menitikberatkan pada pemahaman konsep dan penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata. Penilaian dapat mencakup proyek, presentasi, dan tugas yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan menerapkan pengetahuan mereka. Baca juga: Transformasi Pendidikan di Era Digital  Penilaian Formatif: Pendekatan ini fokus pada evaluasi berkelanjutan selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik yang dapat digunakan siswa untuk perbaikan. Guru dapat menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data formatif dan menyediakan umpan balik secara real-time. Kemajuan Teknologi dalam Penilaian: Penggunaan teknologi seperti ujian online, penilaian otomatis, dan analisis data membantu efisiensi dan keakuratan dalam menilai kemajuan siswa. Sistem manajemen pembelajaran dan aplikasi pembelajaran digital dapat memberikan wadah untuk penilaian berbasis teknologi. Penilaian Berbasis Proyek dan Keterampilan: Ujian tidak hanya memeriksa pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan dan karier. Proyek kolaboratif dan penugasan berbasis masalah dapat menjadi bagian penting dari penilaian. Adaptasi terhadap Gaya Pembelajaran Siswa: Ujian dan penilaian dapat dirancang untuk mempertimbangkan beragam gaya pembelajaran siswa, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Fleksibilitas dalam penilaian memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Peningkatan Dukungan untuk Keanekaragaman: Penilaian harus sensitif terhadap keberagaman siswa, mengakui berbagai bakat, kecerdasan, dan cara belajar. Pemahaman dan penilaian terhadap aspek non-akademis seperti kecerdasan emosional juga menjadi relevan. Pengintegrasian Evaluasi Karakter dan Etika: Penilaian tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga melibatkan nilai-nilai karakter dan etika. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam penilaian untuk menciptakan siswa yang bertanggung jawab dan beretika. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, mengukur keterampilan yang lebih relevan untuk kehidupan nyata, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang dan inklusif. Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Kekurangan Guru Pendidik di Indonesia, Ini Alasannya

Perkiraan kebutuhan guru dan tenaga pendidik di Indonesia dapat berubah seiring waktu dan perubahan kebijakan pendidikan. Pada umumnya, kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor seperti pertumbuhan populasi, kebijakan pendidikan, peningkatan aksesibilitas pendidikan, dan perubahan dalam kurikulum. Tahun 2022, berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, terdapat kekurangan guru di beberapa wilayah dan mata pelajaran tertentu. Kondisi ini memerlukan rekrutmen guru baru dan peningkatan kualifikasi bagi yang sudah ada. Data kebutuhan guru di sekolah negeri sebanyak 2.161.791 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.294.422 (60%) akan terisi oleh ASN, termasuk di dalamnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 sebanyak 293.860 orang.Kemudian tercatat guru PPPK 2022 berjumlah 250.432 (11,5%) dan non ASN berjumlah 363.760 (16,8%). Saat ini terdapat kelebihan guru ASN sebanyak 41.284. Selain itu, di sekolah negeri pun, terdapat kelebihan guru non ASN sebanyak 166.010. Sehingga, jumlah kekurangan guru sebanyak 253.177 (11,7%) merupakan jabatan yang dapat diisi dari kelebihan guru ASN sebanyak 41.284, kelebihan guru non ASN sebanyak 166.010, dan DPK sebanyak 45.241 orang. Jumlah kebutuhan guru dan tenaga pendidik juga dipengaruhi oleh upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik melalui peningkatan jumlah guru maupun peningkatan kualifikasi guru yang sudah ada. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendidikan juga dapat memengaruhi kebutuhan tenaga pendidik. Kebutuhan Guru di Indonesia Pada tahun 2024 ini Indonesia akan menalami kekurangan 1,3 juta guru dikarenakan banyak guru yang akan pensiun. Ditambah dengan porfesi guru yang kurang digemari oleh generasi muda sehingga hal ini berpotensi menyebabkan Indonesia kekurangan guru. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Walaupun demikian, beliau menyatakan bahwa pemerintah telah mengimplementasikan beberapa strategi untuk mencegah terjadinya kekurangan guru yang mendesak di Indonesia. “Memang, pada 2024 ada potensi Indonesia kekurangan 1,3 juta guru. Ini karena setiap tahun rata-rata jumlah yang pensiun mencapai 70.000 guru. Namun kami telah melakukan antisipasi sejak 2021 melalui rekrutmen ASN P3K guru,” jelas Nunuk dalam podcast Unlocking Potential Tanoto Foundation, beberapa waktu lalu. Baca juga: Kebutuhan Guru dalam Mengajar Kebutuhan Utama Pendidikan Indonesia Kebutuhan guru pendidik di Indonesia mencakup berbagai aspek untuk memastikan sistem pendidikan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Beberapa kebutuhan utama termasuk: Jumlah Guru yang Memadai: Kekurangan guru di beberapa daerah perlu diatasi untuk memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang memadai. Peningkatan Kualifikasi: Guru perlu diberdayakan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mereka melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan: Ruang kelas yang memadai, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik. Teknologi Pendidikan: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan era digital. Gaji dan Kesejahteraan Guru: Meningkatkan gaji guru dan menyediakan fasilitas kesejahteraan yang memadai untuk meningkatkan motivasi dan kualitas pengajaran. Pendekatan Pendidikan Inklusif: Guru perlu dilatih untuk menghadapi keberagaman siswa dan menerapkan pendekatan inklusif dalam mengajar. Peningkatan Keterampilan Soft Skills: Guru perlu dilatih untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan keterampilan soft skills lainnya untuk dapat menginspirasi siswa. Edukasi Inovatif: Mendorong pendekatan inovatif dalam pembelajaran, termasuk metode pengajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, kritis, dan kreativitas. Rekrutmen tenaga Pendidik Nunuk menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengambil langkah antisipatif sejak tahun 2021, termasuk melalui perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) bidang Pendidikan dan Kebudayaan (P3K) untuk jabatan guru. Dalam sebuah podcast bersama Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati, Nunuk menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kemendikbud Ristek terus melakukan upaya percepatan untuk mengatasi kekurangan guru. Contohnya, pada tahun 2021 dan 2022, berhasil merekrut sebanyak 544.000 guru baru sebagai langkah konkret dalam mengisi kebutuhan guru di Indonesia. Nunuk melanjutkan bahwa pada tahun ini, pihaknya menargetkan merekrut sebanyak 600.000 guru untuk profesi pengajar di sekolah negeri. Meskipun demikian, terdapat ketidaksesuaian dengan usulan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia, yang baru mengusulkan penambahan jumlah guru sebanyak total 300.000 orang. Selain menggunakan metode rekrutmen reguler, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga mengusulkan konsep Ruang Talenta Guru. Dalam inisiatif ini, platform tersebut dianggap sebagai sarana untuk guru-guru honorer yang telah memenuhi syarat kualifikasi dan kompetensi. “Dalam mengidentifikasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan guru, Menteri Pendidikan (Nadiem Makarim) membahas konsep Ruang Talenta Guru atau yang disebut sebagai marketplace dalam sebuah forum dengan Komisi X DPR,” ungkap Nunuk. Harapannya, Ruang Talenta Guru dapat menangani kebutuhan guru di luar periode rekrutmen rutin atau kebutuhan khusus. Ketika sekolah membutuhkan guru tambahan, kepala sekolah dapat langsung merekrut guru yang sudah terdaftar dalam platform Ruang Talenta Guru ini. ===============================================================================================   Ingin mencoba fitur jurnal mengajar by AdminSekolah? Coba gratis demo-nya di demo.adminsekolah.net Atau Hubungi admin kami di wa.me/6281233640003 

Standard

Spektrum Keahlian Jurusan SMK Kurikulum Merdeka

Sekolah Menengah Kejuruan dengan Kurikulum Merdeka yang dibuat oleh pemerintah pada tahun 2021 bertujuan untuk memudahkan tatanan sekolah. Kurikulum Merdeka pada SMK ini juga bertujuan untuk siswa bisa mengasah kelahlian dengan tuntutan pasar kerja. Sehingga ketika sudah lulus dari sekolah akan dengan mudah untuk terjun ke dunia kerja. Aspek teknologi diintergrasikan dalam proses pembelajaran untuk memastikan siswa terampil dalam menggunakan teknologi modern yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Jurusan SMK juga tak luput dari Kurikulum Merdeka, namun Jurusan di SMK tidak dihapus melainkan ditata ulang. Daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja atau disebut Spektrum keahlian juga merupakan acuan untuk Menyusun struktur kurikulum dan program keahlian di SMK.  Penguatan keterampilan tekniks (hard skill) dan keterampilan no-teknis (soft skill) menjadi kunci untama meningkatkan tingkat keberhasilan penempatan kerja bagi lulusan SMK. Adanya penerapan Kurikulum Merdeka pada jenjang SMk ini membuat perubahan juga pada kurikulum setiap sekolah. Dampak dari kebijakan tersebut juga menyebabkan perubahan pada penyebutan kompetensi keahlian (jurusan) menjadi konsentrasi keahlian. Dengan merujuk pada keputusan kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan Kementerian Pendidikan dan Teknologi, yaitu Nomor: 024/H/KR/2022 mengenai konsentrasi keahlian SMK dalam konteks kurikulum merdeka.  Baca juga: Memahami Lebih Dalam Kurikulum Merdeka SMK Ada beberapa perubahan nama jurusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai berikut: Jurusan Teknik: Teknik Kendaraan Ringan Otomitif (TKRO) berubah menjadi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) tidak mengalami perubahan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) berubah menjadi Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJK) Multimedia (MM) berubah menjadi Desain Komunikasi Visual (DKV) Teknik Bodi Otomotif (TBO) berubah menjadi teknik Bodi Kendaraan Ringan (TBKR) Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif (TMPO) Jurusan non-Teknik Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) berubah menjadi Manajemen Perkantoran (MP) Akuntansi Keuangan Lembaga (AKL) berubah menjadi Akuntansi (AK) Tata Boga berubah menjadi Kuliner Hotel dan Restoran dipecah menjadi Hotel dan Kuliner Spektrum keahlian mengacu pada daftar beragam bidang program keahlian yang tersedia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam konteks ini, spektrum keahlian mencakup berbagai pilihan program yang ditawarkan oleh SMK yang ada pada kurikulum merdeka, termasuk tetapi tidak terbatas pada berbagai jurusan atau konsentrasi keahlian seperti teknik, kesehatan, bisnis, seni, dan lain sebagainya. Spektrum ini mencerminkan keragaman dan kesesuaian pendidikan SMK dengan kebutuhan siswa, industri, dan masyarakat. Spektrum jurusan Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program keahlian pada SMK. Setia program keahlian terdiri atas minimun datu konsentrasi keahlian.  Konsentrasi jurusan keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau program 4 tahun yang diatur lebih lanjut dalam kepurusan pimpinan unit utama yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan. Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diimplementasikan mulai tahun ajaran 2022/2023 adalah sebagai berikut 1. Teknologi Konstruksi dan Bangunan Program Keahlian: Teknik Perawatan Gedung                (No. 1) Konsentrasi Keahlian: Teknik Perawatan Gedung Program Keahlian: Konstruksi dan Perawatan Bangunan Sipil                (No 2) Konsentrasi Keahlian: Kontruksi Jalan, irigasi dan Jembatan                (No 3) Konsentrasi Keahlian: Kontruksi Jalan, dan Jembatan Program Keahlian: Teknik Konstruksi dan Perumahan                (No 4) Konsentrasi Keahlian: Teknik Konstruksi dan Perumahan                (No 5) Konsentrasi Keahlian: Konstruksi Gedung dan Sanitasi Program Keahlian: Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan                (No 6) Konsentrasi Keahlian: Desain Pemodelan dan Informasi Bagunan Program Keahlian: Teknik furnitur                (No 7) Konsentrasi Keahlian: Desain Interior dan Teknik Funitur                (No 8) Konsentrasi Keahlian: Desain dan Teknik furnitur 2. Teknologi Manufaktur dan rekayasa Program Keahlian: Teknik Mesin                (No 9) Konsentrasi Keahlian: Teknik Permesinan                (No 10) Konsentrasi Keahlian: Teknik Mekasin Industri                (No 11) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengecoran Longan                (No 12) Konsentrasi Keahlian: Desain Gambar Mesin                (No 13) Konsentrasi Keahlian: Teknik Permesinan Pesawat Udara (Aircraft machining)                (No 14) Konsentrasi Keahlian: Teknik Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanic)                (No 15) Konsentrasi Keahlian: Teknik Permesinan Kapal Program Keahlian: Teknik Otomotif                (No 16) Konsentrasi Keahlian: Teknik Kendaraan Ringan                (No 17) Konsentrasi Keahlian: Teknik Sepeda Motor                (No 18) Konsentrasi Keahlian: Teknik Alat Berat                (No 19) Konsentrasi Keahlian: Teknik Ototronik                (No 20) Konsentrasi Keahlian: Teknik Bodi Kendaraan Ringan Program Keahlian: Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam                (No 21) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengelasan                 (No 22) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengelasan Kapal                (No 23) Konsentrasi Keahlian: Teknik Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming)                (No 24) Konsentrasi Keahlian: Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur                (No 25) Konsentrasi Keahlian: Teknik Pengendalian Produksi                 (No 26) Konsentrasi Keahlian: Teknik Logistik Program Keahlian: Teknik Elektronika                (No 27) Konsentrasi Keahlian: Teknik Audio Visual                (No 28) Konsentrasi Keahlian: Teknik Mekatronika                (No 29) Konsentrasi Keahlian: Teknik elektronika Industri                (No 30) Konsentrasi Keahlian: Teknik Otomasi Industri                (No 31) Konsentrasi Keahlian: Teknik elektronika Komunikasi                (No 32) Konsentrasi Keahlian: Instrumental Medik                (No 33) Konsentrasi Keahlian: Teknik Elektronika Pesawat (Aviation Electronic)                (No 34) Konsentrasi Keahlian: Instrumental dan Otomatisasi

Standard

Project Based Learning Ternyata Bisa Loh untuk PAUD, Ini Contohnya!

Seperti yang kita ketahui bersama, dengan kurikulum yang diterapkan saat ini siswa dituntut untuk mengikuti pelajaran berbasis proyek atau (Project Based Learning).    Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.  Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Mengingat bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggali materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa.    Tantangan Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD  Tentu penerapan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa PAUD berbeda dengan jenjang sekolah lainnya. Pasalnya mengajari siswa PAUD memiliki tantangan tersendiri dibandingkan jenjang lain.  Penerapan harus didasarkan dan dimulai dari lingkungan terdekat siswa PAUD, misalnya tentang keluarga, mainan, berkebun, binatang, dan lainnya. Sesuaikan dengan minat siswa PAUD. Hal apa yang membuat mereka tertarik. Namun, tentunya siswa PAUD memiliki tantangan tersendiri dibandingkan jenjang yang lain. Penerapan (PjBL) pada dasarnya harus dimulai dari lingkungan terdekat, misalnya tentang keluarga, mainan, berkebun, binatang, dan lainnya. Baca Juga: Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif   Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD  Ada beberapa hal perlu diperhatikan ketika menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa PAUD. Pertama, pilih proses yang melibatkan minat murid dari awal prosesnya. Dengan menyesuaikan minat, guru akan lebih mudah memfasilitasi siswa.  Kedua, kegiatan ini tidak untuk menghasilkan produk satu khusus. Setelah siswa melakukan eksplorasi panjang, siswa bisa membuat produk yang berbeda-beda. Hal yang menjadi poin penting adalah kompetensi yang ingin dicapai. Ketiga, guru perlu memakai alat bantu untuk mempermudah siswa dalam memahami permasalahan. Contohnya video, gambar, atau pengamatan langsung. Selanjutnya, guru bisa menggunakan pertanyaan pemantik yang disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa.   Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD  Guru bisa mengambil salah satu tema yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar yang familiar bagi siswa. Contohnya adalah guru mengajak murid berkeliling halaman sekolah untuk melihat kondisi di sana. Kemudian, guru dapat melempar pertanyaan pemantik seperti menanyakan pendapat apakah lingkungan sekolah mereka bersih atau kotor. Jika masih kotor, maka guru bisa bertanya kembali apa yang dapat dilakukan supaya bersih. Berikutnya, guru dapat membagi murid ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas siswa dengan kemampuan kognitif dan bahasa yang berbeda supaya nanti mereka dapat saling bantu. Aktivitas ini menantang sebab tak semua siswa akan langsung punya ide. Guru pun dapat memberikan saran opsi seperti bersih-bersih bersama, membuat poster kebersihan, membuat panduan membersihkan mainan, dan lainnya. Melalui proses membuat produk, tugas guru adalah memfasilitasi pembagian peran supaya semua murid dapat terlibat. Setelah produk selesai, maka setiap kelompok dapat membawa hasil produknya di depan kelas, bisa kelas sendiri maupun kelas lain. Melalui presentasi tersebut, guru dapat melihat bagaimana proses belajar siswa dan bagaimana kompetensi yang dicapai mereka dari belajar projek. Semoga bermanfaat 🙂   Ingin Tau Cara Kerja Aplikasi Presensi Melalui Selfie? Simak Videonya:

Standard

Cegah Hilangnya Data-Data Sekolah dengan Penyimpanan Berbasis Cloud

74% Responden Lebih Merasa Kehilangan Bila Kehilangan Data Penting. Microsoft melakukan survei secara online untuk mengetahui seberapa mengenal masyarakat dengan penyimpanan berbasis cloud. Diikuti oleh 481 responden dari empat negara Asia Pasifik, termasuk 171 responden dari Indonesia, survei ini menghasilkan:  85 persen responden menyimpan dokumen di cloud,  80 persen responden menyimpan foto pribadi di cloud.  76 persen responden mengakses layanan cloud dari perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.  74 persen responden merasa sangat kehilangan apabila tidak dapat menemukan dokumen penting seperti kontrak atau catatan keuangan. Baca Juga : Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Asuh Sumber: support.google.com Hasil survei di atas menunjukkan bahwa sekarang ini orang-orang lebih menyukai penyimpanan cloud. Pasalnya data dapat tersimpan di sistem cloud dinilai lebih aman dibandingkan disimpan secara manual. Walaupun perangkat hilang atau rusak, data tetap bisa diakses meskipun menggunakan perangkat lain. Jadi, bagaimana? Masih ragu untuk menggunakan penyimpanan berbasis cloud? Salah satu aplikasi yang menggunakan sistem cloud sebagai penyimpanan data adalah aplikasi sekolah atau AdminSekolah. Aplikasi ini merupakan aplikasi manajemen online yang diperuntukan untuk pengelola kegiatan administrasi, manajemen, dan keuangan sekolah. Aplikasi ini dapat membantu mengelola data-data data siswa, data pegawai, laporan keuangan sekolah, dan lainnya. Salah satu fitur unggulan yang dimiliki aplikasi sekolah ini adalah notifikasi WhastApp dan pembayaran online. Dengan sistem pembayaran online wali siswa cukup transfer dan admin sekolah akan melakukan crosscheck. Apabila data sudah terkirim dan benar, maka admin akan mengonfirmasi pembayaran dan secara otomatis kuitansi pembayaran akan terkirim melalui notifikasi WhatsApp. Lebih mudah dan praktis, wali siswa tidak perlu datang ke sekolah dan admin tidak perlu membuat kuitansi pembayaran secara manual. Tertarik dengan aplikasi elazis ini? Coba demo gratisnya di demo.adminsekolah.net Info Selengkapnya: WA/Telp : wa.me/6281233640003 Website : adminsekolah.net

Standard

Ikuti Jejak Al Burhan Hidayatullah Semarang Bergabung dengan AdminSekolah!

Ikuti Jejak Al Burhan Hidayatullah Semarang Bergabung dengan AdminSekolah! Al Burhan Hidayatullah Semarang mengusung pola pendidikan integral yang memadukan kurikulum nasional dan kurikulum unggulan pesantren. Salah satunya berupa program tahfidz yang disempurnakan dengan pola pembinaan intensif dan komprehensif asrama (boarding school). Visi Al Burhan Hidayatullah Semarang adalah Membentuk Generasi Qur’ani Unggul Mandiri. Al Burhan Hidayatullah Semarang juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Tertarik mengikuti jejak Al Burhan Hidayatullah bergabung dengan AdminSekolah? Mumpung ada Promo BTS “Back to AdminSekolah” untuk aktivasi di bulan Juli. Apa Promonya? Order di bulan Juli dengan Pembayaran Cash (Lunas) dapat Free 1 bulan. Jadi tinggal bayar 11 bulan saja. *Lebih Cepat & Hemat Order Sekarang! Masih ada Bonus lagi! – GRATIS Layanan Migrasi Data – GRATIS Pelatihan Online Jadi, tunggu apa lagi? Manfaatkan promo BTS “Back to AdminSekolah” sebaik-baiknya. Yuk, segera hubungi admin kami atau coba dulu demonya di demo.adminsekolah.net/registrasi. Info Lainnya Hubungi: Website : adminsekolah.net Telp/WhatsApp : 0812-3364-0003 FB, IG, YT : @adminsekolahnet

Standard

Apa Saja yang Perlu Disiapkan Sekolah saat Daring?

Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang, pemerintah meminta lembaga pendidikan untuk meliburkan seluruh muridnya. Sedangkan, guru dan karyawan hanya 50% hingga 75% saja yang diizinkan masuk. Lalu, hal apa yang perlu disiapkan pihak sekolah untuk mendukung sistem secara daring? Pihak sekolah harus menyiapkan hal-hal yang diperlukan saat sekolah daring seperti, menyiapkan fasilitas dan pengajaran fitur atau aplikasi daring untuk guru, menyediakan fasilitas untuk murid yang belum memiliki smartphone, dan menyiapkan sistem manajemen yang baik agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan tertib meskipun dilakukan secara daring. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem manajemen sekolah menjadi lebih baik dengan menggunakan AdminSekolah. AdminSekolah adalah aplikasi yang membantu pihak sekolah untuk mempermudah manajemen dan administrasi sekolah. AdminSekolah juga hadir dengan 7 fitur terbaru yang dapat mempermudah kegiatan sekolah secara daring. Tertarik menggunakan AdminSekolah? Yuk coba demonya di Demo.AdminSekolah.net Info Lainnya Hubungi: Website : adminsekolah.net Telp/WhatsApp : 0812-3364-0003 FB, IG, YT : @adminsekolahnet

Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!!! Promo SHOPTOBER
Claim Promo Sekarang
Kouta Terbatas!!!
Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!