Category: Berita

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Bye Data Siswa Hilang! Kelola Rapi data dengan Aplikasi Manajemen Sekolah

Aplikasi Manajemen Sekolah Pendidikan merupakan sektor penting yang menjadi dasar kemajuan masyarakat melalui upaya mewujudkan suasana belajar. Pendidikan tak hanya perihal belajar di kelas dengan buku saja, namun pendidikan sekolah lebih komplek lagi. Ada yang namanya manajemen sekolah.    Manajemen sekolah dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan pengolahan proses pendidikan untuk mencapai latar belakang school management. Manajemen sekolah adalah proses mengelola sekolah dengan merencanakan, mengorganisasikan, mengajar, dan mengawasinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.   Dalam era digital saat ini, teknologi telah merambah ke berbagai sektor, termasuk pendidikan. Aplikasi manajemen sekolah hadir sebagai solusi modern untuk membantu sekolah dalam mengelola berbagai aspek operasional dengan lebih efisien dan efektif. Berikut beberapa manfaat dan fitur utama dari aplikasi manajemen sekolah. Baca Juga : PROMO SPEKTAKULER BACK TO SCHOOL Manfaat Aplikasi Manajemen Sekolah:   Efisiensi Operasional Aplikasi manajemen sekolah memungkinkan untuk melakukan otomatisasi berbagai tugas administratif, seperti pendaftaran siswa, pengelolaan jadwal pelajaran, dan pengaturan absensi. Hal ini bisa mengurangi beban kerja staf administratif dan memungkinkan mereka fokus untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih penting.   Peningkatan Komunikasi Aplikasi ini menyediakan platform komunikasi yang lebih baik antara guru, siswa, dan orang tua. Melalui fitur pesan instan, pengumuman, dan portal informasi, semua pihak dapat dengan mudah berbagi informasi terbaru dan bisa berkomunikasi secara real-time.   Akses Informasi yang Mudah Dengan menggunakan aplikasi manajemen sekolah, siswa dan orang tua dapat dengan mudah mengakses informasi penting seperti jadwal pelajaran, nilai, dan tugas. Hal ini dapat meningkatkan transparansi dan dapat membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab atas pendidikan mereka.   Pengelolaan Keuangan Aplikasi ini juga bisa membantu dalam pengelolaan keuangan sekolah, seperti pembayaran biaya sekolah, pencatatan transaksi, dan pelaporan keuangan. Dengan menggunakan sistem yang terintegrasi, sekolah dapat mengelola anggaran dengan lebih efektif dan mencegah kesalahan dalam pencatatan keuangan. Baca Juga : Mengapa Sekolah Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah? Fitur Utama Aplikasi Manajemen Sekolah   Fitur Sistem Pendaftaran dan Penerimaan Siswa Aplikasi ini menyediakan fitur untuk mengelola proses pendaftaran dan penerimaan siswa baru, mulai dari pengisian formulir online hingga penyeleksian calon siswa.   Fitur Pengelolaan Akademik Yang termasuk kedalam fitur ini adalah pembuatan dan pengaturan jadwal pelajaran, pengelolaan data guru, dan distribusi tugas serta materi pelajaran secara digital.   Fitur Sistem Absensi Aplikasi manajemen sekolah memiliki sistem untuk mencatat kehadiran siswa dan guru secara otomatis. Hal ini dapat dilakukan melalui pemindaian kartu identitas atau biometrik, yang mengurangi kemungkinan kecurangan dalam pencatatan kehadiran.   Fitur Penilaian dan Raport Dengan adanya fitur penilaian dan rapor, guru dapat memasukkan nilai siswa langsung ke dalam sistem, yang kemudian dapat diakses oleh siswa dan orang tua. Rapor digital memudahkan dalam memberikan umpan balik yang lebih cepat dan mendetail kepada siswa.   Fitur Komunikasi dan Pengumuman Fitur ini memungkinkan pihak sekolah untuk mengirim pengumuman penting, jadwal acara, dan informasi lainnya kepada siswa dan orang tua melalui aplikasi, memastikan informasi selalu tersampaikan dengan cepat dan akurat.   Fitur Manajemen Perpustakaan Fitur ini bisa dalam mengurus manajemen perpustakaan sekolah seperti pengelolaan inventaris buku, peminjaman dan pengembalian buku yang dapat dilakukan secara digital, hal ini membuat perpustakaan sekolah lebih terstuktur dan mudah diakses oleh murid.   Fitur Pengelolaan Fasilitas Sekolah Fitur ini bisa membantu pengelolaan dalam penggunaan fasilitas sekolah seperti aula, ruang kelas, laboratorium, dan lapangan olahraga. Baca Juga : Bingung dengan Tugas Tata Usaha? Gunakan Aplikasi Sekolah untuk Kemudahan Tugas Anda Penggunaan aplikasi manajemen sekolah merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital saat ini. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, aplikasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional sekolah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan alat yang bisa mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik. Dengan demikian, sekolah dapat lebih fokus pada tujuan utamanya, yaitu memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada siswa.   Bagaimana tertarik menggunakan Software Administrasi ini? Segera kunjungi laman resminya di https://adminsekolah.net Atau coba gratis demonya di demo.adminsekolah.net Info Selengkapnya: Telp/WA : 0812-3364-0003 Telp/WA: 0852-2201-0003

Standard

Mengapa Sekolah Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah?

Dalam era digital ini, teknologi telah menjadi bagian terpenting bagi kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan.  Pada kenyataannya di zaman yang serba cnaggih ini banyak hal yang telah berubah. Yang awalnya semua masih manual dan peru banyak kertas serta tenaga kini telah lebih efisien dan praktis. Perubahan itu telah dirasakan di semua lini tak terkecuali juga dunia Pendidikan. Semua jenjang mulai dari TK, SD, SMP, SMA berlomba-lomba mewujudkan digitalisasi dalam pembelajaran di lingkungan sekolah.   Salah satu inovasi teknologi yang semakin banyak diadopsi oleh institusi pendidikan adalah aplikasi administrasi sekolah. Kini telah hadir software AminSekolah.net untuk membantu mengelola administrasi sekolah Anda. Software ini memiliki program unggulan untuk pencatatan, khususnya pencatatan dalam bidang administrasi. Fungsi lainnya yaitu dapat mengelola sistem operasional sekolah degan mudah. Sehingga tak perlu kertas berserakan dan data tercecer hingga tertukar.   Mengapa Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah? Adanya aplikasi bukan untuk tren semata, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional sekolah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sekolah membutuhkan aplikasi administrasi: 1. Efisiensi Waktu dan Tenaga Aplikasi administrasi sekolah dapat mengoptimasi bergbagai tugas rutin yang sebelumnya memakan banyak waktu dan tenaga. Mulai dari pencatatan absensi, pengelolaan data siswa, hingga pembuatan laporan akademik, semuanya dpat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan staf atau bagian tata usaha administrasi untuk fokus pada tugas-tugas yang lebig strategis. 2. Kemudahan Akses Informasi Dengan aplikasi administrasi sekolah, semua data siswa, guru, dan staf, dapat diakses dengan mudah dan cepat. Informasi penting seperti jadwal pembelajaran, hasil ujian, dan catatan kehadiran/presensi dapat diperoleh dengan mudah dalam hitungan detik. Ini tidak hanya mempermudah pekerjaan administratif, tetapi juga membantu dalam pengambilan kepurusan yang lebih cepat dan tepat. 3. Pengelolaan Data yang Lebih Baik Aplikasi administrasi sekolah menyediakan platform tepusat untuk mengelola semua data sekolah. Hal ini mengurangi risiko kehilangan data atau kesalahan dalam pencatatan. Data yang terpusat juga memudahkan dalam analisis dan pelaporan, sehingga sekolah dapat memantau perkembangan siswa dan kinerja keseluruhan dengan lebih efektif. Baca juga: Mau PPDB Online Sekolah Anda Berjalan Lancar? Simak Tips Berikut Ini 4. Komunikasi yang Lebih Efektif Aplikasi administrasi dilengkapi denganfitur komunikasi yang memudahkan interaksi antara guru, siswa, dan orang tua. Pengumuman penting, pemberitahuan jadwal ujian, atau informasi lainnya dapat disampaikan secara langsung melalui notofikasi WA ataupun notifikasi Telegram, mengurangi kemungkinan informasi tidak tersampaikan atau terlambat.  5. Kaamanan Data yang Lebih Terjamin Dengan adanya data yang tersimpan di cloud akan menjaga keamanan lebih terjamin. Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan seperti enkripsi data, kontrol akses, dan pencadangan data secara rutin. Hal ini mengurangi risiko kebocoran informasi atau kehilangan data akibat kesalahan teknis. 6. Penghematan Biaya Operasional 7. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Keunggulan Software AdminSekolah Notifikasi WhatsApp Orang tua siswa mendapatkan notifikasi Pembayaran, Tagihan, dan Tabungan melalui WhatsApp. Payment Gateway Wali siswa dapat melakukan pembayaran melalui Virtual Account, Transfer Bank, QRIS, Indomaret, atau Alfamart. Presensi Guru/Pegawai Guru/Pegawai cukup melakukan presensi dengan selfie dan otomatis terhubung dengan sistem GPS. Presensi Siswa Presensi siswa dapat dilakukan secara online oleh guru. Baca juga: Aplikasi Sekolah Solusi Manajemen Data Sekolah  Android Wali Murid Wali murid dapat memantau perkembangan anaknya langsung dari smartphone. Jurnal Otomatis Tanpa perlu lagi melakukan pembukuan secara tradisional, mulai dari spp, gaji, tabungan, dll. Keamanan Terjamin Keamanan data terjamin setara dengan bank dan memiliki auto backup jika terjadi error. Multi User & Admin Software Administrasi Sekolah dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan yang mempunyai hak akses. Bagaimana tertarik menggunakan Software Administrasi ini? Segera kunjungi laman resminya di https://adminsekolah.net Atau coba gratis demonya di http://demo.adminsekolah.net Info Selengkapnya: Telp/WA : 0812-3364-0003  

Standard

Bingung dengan Tugas Tata Usaha? Gunakan Aplikasi Sekolah untuk Kemudahan Tugas Anda

Setiap sekolah sangat memerlukan ketatausahaan. Karena tata usaha merupakan bagian penting disekolah demi menunjang kelancaran dan terpenuhinya tujuan sekolah. Misalnya saj aperan tata usaha adlaah menyediakan informasi bagi kepala sekolah. Dengan informasi tersebut, kepala sekolah akan dapat mempertimbangkan keputusannya lebih tepat. Karena tugas dari tata usaha sendiri adalah menghimpun, emncatat, mengadakan, mengelola, mengirim dan menyimpan dokumen-dokumen yang dianggap penting bagi sekolah. Serta salah satu manfaat adanya tata usaha sekolah adlaah kelancaran pekerjaan sekolah adlaah mencegah kemungkinan kesalahan dalam pekerjaan.  Tugas tata usaha di sekolah melibatkan berbagai kegiatan administratif dan operasional yang mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar.   Tugas Pokok seorang Tata Usaha Sekolah   Tata usaha adalah kegiatan yang dilakukan meliputi membantu proses belajar mengajar, urusan kesiswaan, kepegawaian, peralatan sekolah, keuangan, infrastruktur sekolah, laboratorium, keperpustakaan dan hubungan masyarakat.    Baca juga: Aplikasi Sekolah Solusi Manajemen Data Sekolah   Urusan Administrasi Sekolah   Pada pengurusan administrasi sekolah pada umumnya berkaitan dengan penyusunan program kerja, pengelolaan keuangan, administrasi ketenagaan dan siswa, penyusunan administrasi perlengkapan sekolah, penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala   Urusan Administrasi Kepegawaian   Seorang administrator yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian bertugas untuk mengisi buku induk pegawai, membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS, membuat daftar hadir guru/pegawai, membuat daftar gaji, menyimpan berkas data dan arsip pegawai, dan tugas lainnya.   Urusan Administrasi Kesiswaan   Tugas administrator khususnya administrasi kesiswaan berkaitan dengan membuat nomor induk, mengisi buku induk, mengisi buku mutasi, membuat daftar siswa perkelas, menyimpan data alumni, rekap presensi siswa, pendataan siswa baru, menyiapkan surat izin keluar masuk, membuat surat keterangan dan mutasi siswa, dan kegiatan kesiswaan lainnya.    Baca juga: Mau PPDB Online Sekolah Anda Berjalan Lancar? Simak Tips Berikut Ini   Urusan Administrasi Keuangan   Administrator yang bertanggung jawab dalam administrasi keuangan memiliki tugas menyimpan dokumen, rekening giro atau bank, mengajukan pembayaran, membuat laporan  penggunaan keuangan, menyimpan arsip dan SPJ keuangan, dan tugas lainnya.    Aplikasi Sekolah Permudah Tugas Administrator   Tugas seorang administrator bukan hanya satu, tetapi banyak bagian yang perlu dikerjakan seorang administrator sekolah. Oleh karena itu, penting untuk mengutamakan pekerjaan yang efisien. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuat pekerjaan administrator menjadi lebih efisien. Pertama dengan menambah SDM dan kedua menggunakan bantuan teknologi.   Sebelum mengambil keputusan perlu pertimbangan yang matang. Salah satunya adalah anggaran lembaga. Bila lembaga ingin menghemat anggaran, maka opsi kedua akan lebih membantu. Pasalnya, dengan menggunakan teknologi biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak dengan menambah SDM.   Bila pihak lembaga mencari-cari teknologi apa yang dapat membantu efisiensi pekerjaan dengan harga murah maka bisa menggunakan Aplikasi Sekolah.   Aplikasi Sekolah merupakan sebuah aplikasi online yang diperuntukan bagi lembaga sekolah demi membantu manajemen dan administrasinya menjadi lebih profesional dan melek terhadap digitalisasi.   Baca Juga: Cegah Hilangnya Data dengan Penyimpanan Cloud   Untuk melihat layanan dan keunggulan Aplikasi Sekolah Anda dapat mengunjungi website kami di Adminsekolah.net atau  Coba demo aplikasinya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net Info Selengkangnya Hubungi Kami

Standard

Persiapan Guru Sebelum Masuk Semester Baru

Setiap memasuki semester baru, tentu Bapak dan Ibu guru akan sibuk karena persiapan awal pembelajaran di semester baru. Tidak hanya menyiapkan materi pembelajaran, tetapi juga dokumen administrasi pendukung yang berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar. Nah, hal apa saja sih yang perlu disiapkan Bapak dan Ibu guru di awal semester baru? Baca selengkapnya di bawah ini. Evaluasi dan Refleksi Semester Sebelumnya Sebelum kelas terakhir di semester sebelumnya, baiknya jika Bapak dan Ibu Guru membuat selebaran kritik dan saran yang akan diisi oleh murid sebagai bahan evaluasi dan refleksi. Jika Bapak dan Ibu guru belum sempat untuk membuat selebaran itu, maka bisa dengan mengingat kembali apa yang sudah dilakukan di semester sebelumnya. Contohnya seperti menanyakan hal-hal seperti apakah sudah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan? Apakah proses pembelajaran sudah berjalan dua arah? Sudahkan murid-murid aktif di kelas? Evaluasi proses pembelajaran dengan menanyakan hal-hal tersebut. Lalu, Bapak dan Ibu guru bisa mencari apa yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan dari proses pembelajaran di semester sebelumnya. Buat perubahan yang diperlukan berdasarkan hal-hal yang sudah dievaluasi dan direfleksi di atas. Baca Juga : Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Konteks Sekolah Mengenal Karakter Siswa yang Akan Diajar Sebelum memasuki kelas di awal semester, pastinya Bapak dan Ibu guru sudah mendapat jadwal mengajar. Jadwal ini bisa menjadi patokan kita untuk mencari terlebih dahulu karakter-karakter tiap kelas yang akan Bapak dan Ibu ajar. Mengenal karakter siswa merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi di kelas tetap kondusif. Dengan mengetahui kepribadian dan hal yang membuat mereka minati dapat membantu Bapak dan Ibu guru menentukan alur pembelajaran. Ketika mengenal karakter tiap siswa, maka akan lebih mudah untuk memahami mereka. Bapak dan Ibu guru dapat meluangkan waktu semisal 5 menit selama beberapa waktu di awal semester baru untuk menemui siswa dan ajak siswa untuk mengobrol untuk mengetahui karakter siswa. Hal ini juga dapat menumbuhkan ikatan saling percaya satu sama lain untuk membantu mengatur suasana pembelajaran di kelas menjadi lebih mudah. Menyiapkan Program Ajar, Bahan Ajar, dan Media Ajar Selain program yang sudah dibuat selama 1 tahun pembelajaran, guru juga harus menyusun program persemester berdasarkan program tahunan tersebut. Program ajar per semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan yang nantinya alokasi kegiatan dan waktu lebih dijabarkan kembali. Setelah program ajar per semester telah terbuat, saatnya Bapak dan Ibu guru menyiapkan bahan ajar yang akan disampaikan ketika pembelajaran. Bahan ajar terdiri dari dua jenis, yaitu bahan ajar cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak dapat berupa buku paket, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, dan sebagainya. Sementara bahan ajar non cetak dapat berupa audio, video, dan multimedia. Baca Juga : Apa itu KKTP? Istilah yang Harus Diketahui di Kurikulum Merdeka Jika program dan bahan ajar sudah terbuat, Bapak dan Ibu guru perlu merencakan media pembelajaran yang akan dipakai. Bisa dijabarkan sekaligus pada materi keberapa dan media pembelajaran apa yang digunakan. Ini akan lebih mengefisienkan kerja Bapak dan Ibu guru saat semester sudah dimulai. Jadi, tidak perlu memikirkan kembali media apa yang digunakan, Bapak dan Ibu guru tinggal menyiapkan. Buat Aturan di Dalam Kelas Ini penting dilakukan oleh Bapak dan Ibu guru dalam mendisiplinkan siswa di kelas. Buat aturan selama pembelajaran langsung. Baiknya jika peraturan di dalam kelas berdasar pada kesepakatan guru dan siswa. Sifat aturan ini bukan untuk mengekang siswa melainkan sebagai media pembelajaran agar siswa dapat belajar menepati atau menjaga komitmen bersama. Jika dirasa peraturan-peraturan yang sudah disepakati perlu dicetak makan bisa dicetak. Atau jika siswa yang diajar masih dalam cakup sekolah dasar Bapak dan Ibu guru dapat menggubah peraturan tersebut menjadi nyanyian. Jadi siswa akan lebih menangkapnya. Meningkatkan Kompetensi Diri Bapak dan Ibu guru juga perlu untuk meningkatkan kompetensi diri untuk mengikuti perkembangan pembelajaran saat ini. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti mengikuti pelatihan, seminar, atau kursus yang revelan dengan kebutuhan Bapak dan Ibu guru. Sekarang ini banyak pihak yang menawarkan pelatihan, seminar, atau kursus secara gratis melalui media sosial. Atau media YouTube juga menjadi salah satu acuan untuk meningkatkan kompetensi diri seorang guru. Semisal Bapak dan Ibu guru ingin membuat pembelajaran yang menarik dengan Canva atau Quiziz, sudah banyak YouTuber-YouTuber yang membahas hal tersebut. Bisa Bapak dan Ibu guru coba ya Itu tadi kelima persiapan guru sebelum masuk semester baru. Dengan mengikuti kelima hal di atas, Bapak dan Ibu guru akan lebih percaya diri untuk memulai pembelajaran di awal semester.   ================================================================================   Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003  

Standard

Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Konteks Sekolah

Pengertian Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka adalah sistem pendidikan yang menawarkan beragam pengembangan kurikuler di dalamnya. Dalam sistem ini, siswa diberi waktu yang luas untuk mengeksplorasi konsep pembelajaran dan mengembangkan bakatnya sendiri. Dalam konteks ini, guru memiliki kebebasan untuk memilih perangkat atau media pembelajaran yang sesuai. Mereka dapat menyesuaikan pilihan ini dengan minat dan kebutuhan belajar siswa. Kurikulum merdeka ini sejalan dengan prinsip merdeka belajar, di mana siswa tidak terpaksa belajar materi yang tidak menarik bagi mereka. Setiap siswa diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan pribadinya. Pembelajaran dalam kurikulum merdeka ini berbasis pada proyek dan studi kasus. Peserta didik mempelajari isu-isu yang ada di lingkungannya, kemudian membuat proyek untuk bisa memberikan solusi atas isu-isu tersebut. Ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Peserta didik bisa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ini yang menjadi kelebihan kurikulum merdeka, aktif dan relevan. Baca juga : Apa itu KKTP? Istilah yang Harus Diketahui di Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka ini memiliki karakteristik tertentu, yaitu : Pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran pada kurikulum ini adalah pembelajaran berbasis proyek. Tujuannya adalah untuk memperkuat karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Fokus pada materi esensial Kurikulum merdeka ini berfokus pada materi esensial. Ini membuat siswa bisa punya banyak waktu belajar secara kontekstual. Siswa jadi lebih banyak bernalar dan kreatif dalam proses pembelajaran. Fleksibilitas bagi guru Guru bisa fleksibel melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan capaian belajar masing-masing muridnya. Guru juga bisa leluasa melakukan penyesuaian secara kontekstual dan berdasarkan muatan lokal. Implementasi Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek memberikan kesempatan selama dua tahun ini kepada sekolah untuk mempelajari lebih lanjut tentang kurikulum merdeka. Penerapannya disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing. Agar pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka berjalan baik, tentu pihak sekolah harus siap terlebih dahulu. Kesiapan yang harus ada di sekolah. Kepala sekolah harus siap mengawal pelaksanaan kurikulum merdeka ini, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.  Guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan peserta didiknya untuk belajar sesuai minat dan bakatnya. Guru bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat rencana belajarnya sendiri. Dalam kurikulum merdeka, setiap peserta didik bebas belajar sesuai minat dan bakatnya. Jadi, merekalah yang membuat rencana belajar. Berikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk memilih metode belajarnya. Peserta didik juga diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri. Jangan lupa untuk memfasilitasi metode belajar setiap peserta didik sesuai fase belajarnya. Lakukan pembelajaran yang sesuai dengan capaian hasil belajar masing-masing peserta didik. Di akhir periode pembelajaran, ajak peserta didik membuat proyek. Lakukan pembelajaran berbasis proyek. Dorong peserta didik untuk membuat proyek dari isu-isu yang ada disekitarnya dan berdasarkan apa yang telah dipelajari selama proses pembelajaran. Lakukan refleksi setiap selesai pembelajaran. Refleksi belajar adalah bagian penting dalam kurikulum merdeka ini. Melalui refleksi belajar ini, peserta didik akan tahu sejauh mana kemampuannya. Peserta didik akan tahu kemampuan apa yang bisa dipertahankan. Dan kemampuan apa yang belum dikuasai. Refleksi bisa menjadi acuan untuk pembelajaran berikutnya. Agar, pada proses pembelajaran berikutnya, peserta didik bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Sumber: Kejarcita Itu tadi implementasi dari kurikulum merdeka di sekolah. Semoga bermanfaat 🙂 ================================================================================

Standard

Tim adminsekolah mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Tim (adminsekolah) by Indoweb Grub mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H Taqabbalallahu minna wa minkum Minal ‘Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Batin Semoga amal ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan jadikan bulan Syawal ini sebagai awal kita dalam meningkatkan dan memperbaiki ibadah. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan tahun depan. Aamiin

Standard

Pemberitahuan Jadwal libur hari raya idul fitri indoweb

info AdminSekolah Pemberitahuan Jadwal libur hari raya idul fitri indoweb Pemberitahuan Jadwal libur hari raya idul fitri indoweb Kepada seluruh Mitra Indoweb Dengan penuh sukacita, kami ingin mengumumkan bahwa Indoweb akan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan libur bersama. Untuk memberikan kesempatan kepada semua karyawan dan mitra kami untuk merayakan momen yang berarti ini bersama keluarga dan orang-orang tersayang, kami akan libur mulai tanggal 7 hingga 14 April 2024. Kami juga ingin memberitahukan bahwa layanan kami akan kembali beroperasi seperti biasa pada tanggal 15 April 2024. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda semua. Kami berharap liburan ini memberikan kesempatan bagi semua untuk merasakan kedamaian dan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri! Mohon maaf lahir dan batin.

Standard

Apa itu KKTP? Istilah yang Harus Diketahui di Kurikulum Merdeka

Bagi beberapa sekolah yang sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di instansi pendidikan mereka. Namun terlalu banyak istilah awan yang membuat bingung tenaga pengajar. Beberapa istilah tergantikan dengan istilah baru dalam Kurikulum Merdeka ini. Salah satu yang banyak menjadi perbincangan yaitu Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). KKTP adalah singkatan dari Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran salah satu istilah penting yang harus dipahami dalam konteks Kurikulum Merdeka. Dalam KKTP, pendekatan pembelajjaran difokuskan pada bagaimana menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak. Ini mengacu pada penilaian yang berbasis pada pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Penekanan diberikan pada memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat diukur secara jelas dan dievaluasi dengan cara yang objektif. Tujuan dari KKTP dan KKM adalah dua konsep yang berbeda, tetapi keduanya terkait dengan penilaian evaluasi dalam konteks pendidikan. KKTP bertujuan untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sudah tercapai. Ini berfokus pada kemampuan siswa untk mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal) ialah menetapkan tingkat minimal pencapaian yang diharapkan dari siswa dalam suatu mata pelajaran atau kurikulum. Fokusnya adalah pada menentukan standar pencapaian minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk berhasil melewati mata pelajaran atau tingkat pendidikan tertentu.   Istilah KKTP ini sangat penting dalam konteks Kurikulum Merdeka, yang menenkankan kemandirian siswa, kreativitas, dan fleksibel dalam pembelajaran.   Penerapan KKTP melibatkan beberapa langkah:   Penetapan Tujuan Pembelajran Tahapan awala dalah menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Tujuan ini seharusnya mencerminkan apa yang diharapkan siswa dapat capai setelah menyelesaikan suatu pembelajaran atau kurikulum tertentu. Pembuatan Kriteria Ketercapaian Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat kriteria ketercapaian yang akan digunakan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan tersebut telah tercapai. Kriteria ini haruslah spesifik, terukur, dapat diobservasi, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Baca juga: Transformasi Ujian dan Penilaian pada Pendidikan Penerapan Kriteria Ketercapaian Selama proses pembelajaran, guru atau tenaga pendidik akan mengunakan KKTP sebagai pedoman untuk mnegukur meajuan siswa. Ini dapat dilakukan melalui berbagai metode evaluasi, seperti ujian, proyek, presentai, atau protofolio.  Evaluasi dan Umpan Balik Setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran, evaluasi dilakukan bedasarkan KKTP. Guru atau pendidik akan mengevaluasi kinerja siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. setelah itu, umoan bakik memberikan kepada siswa untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pemantauan dan Penyesuaian Proses penerapan KKTP haruslah dinamis. Guru atau pendidik perllu terus memantau kemajuan siswa dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Ini bisa berarti menyesuaikan metode pengajaran, memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang memerlukan, atau merubah tujuan pembelajaran jika diperlukan.   Penerapan KKTP bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien, serta memberikan arahan yang jelas bagi guru dan siswa dlaam proses pembelajaran. Ini juga membantu dalammemastikan bahwa evaluasi dilakukan secara adil dan obyektif, dengan fokus pada pencapaian hasil pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi individu siswa.   Perbedaan KKTP dengan KKM Tujuan dan Fokus: KKTP bertujuan untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah diterapkan sudah tercapai. Ini berfokus pada kemampuan siswa untuk mencapai target pembelajaran yang telah ditentukan. KKM untuk menetapkan tingkat minimal pencapaian yang diharapkan dari siswa dalam suatu mata pelajaran atau kurikulum. Fokusnya adalah pada menentukan standar pencapaian minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk berhasil melewati mata pelajaran atau tingkat pendidikan tertentu. Penetapan: KKTP biasanya ditetapkan oleh guru atau pendidik sebagai bagian dari proses perencanaan pembelajaran. Kriteria ini berkaitan langsung dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. KKM ditetapkan oleh otoritas pendidikan atau lembaga kurikulum di tingkat nasional atau regional. Ini adalah standar yang ditetapkan untuk menentukan apakah siswa telah mencapai tingkat kompetensi yang memadai dalam mata pelajaran tertentu. Penggunaan: KTP digunakan sebagai pedoman untuk menilai kemajuan siswa selama proses pembelajaran. Ini membantu guru atau pendidik dalammemberikan umpan balik kepada siswa dan merencanakan tindak lanjut yang sesuai. KKM digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah siswa telah mencapai tingkat kemampuan yang memadai dalam mata pelajaran tertentu. Ini digunakan dalam proses penentuan kelulusan atau promosi siswa. Flesibilitas: KKTP dapat lebih felsibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembeljaran tertentu. Kriteria ini dapat disesuaikan dengan tujuan oembelajaran yang berbeda-beda. KKM cenderung lebih kaku karena merupakan standar yang telah ditetapkan secara nasional atau regional. Meskipun ada kebijakan di tingkat sekolah untuk menyesuaikan kurikulum, KKM tetap menjadi patokan minimum yang harus dicapai oleh siswa. Dengan demikian, meskipun kedua konsep ini terkait dengan evaluasi dan penilaian dalam pendidikan, perbedaan utamanya terletak pada fokus, penetapan, penggunaan, dan tingkat fleksibilitas masing-masing. KKTP memainkan peran penting dalam memastikan bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada proses pembelajaran yang terbuka dan kreatif, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk menilai kemajuan siswa dan efektivitas pendidikan secara keseluruhan.  ====================================================================================================== Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Transformasi Ujian dan Penilaian pada Pendidikan

Menghadapi perkembangan dan perubahan teknologi yang semakin pesat dari tahun ke tahun, membuat para pengajar harus berputar otak bagaimana mengatasinya. Perubahan kurikulum sekarang yang membuat transformasi ujian dan penilaian. Transformasi ujian dan penilaian pendidikan adalah bagian penting dari perubahan sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus berkembang. Transformasi ujian dan penilaian merujuk pada perubahan atau inovasi dalam proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman siswa.  Trasnformasi ini bertujuan untuk menciptakan metode penilaian yang lebih efektif, relevan, dan inklusif. Perubahan ini memerlukan proses dan waktu yang cukup lama dan tidak semata mata untuk memudahkan pengambilan nilai pada siswa. Akses informasi dan kemuadahan mengerjakan ujian juga suatu keuntungan bagi siswa. Penilaian merupakan salah satu tanggung jawab utama guru, selain merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.  Dalam proses penilaian pembelajaran, guru memiliki opsi untuk melakukan evaluasi secara formatif yang dilakukan setiap akhir pembahasan satu bab atau topik. Selain itu, guru juga dapat melakukan penilaian secara sumatif, yang terjadi pad akhir periode tertentu untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap lebih dari satu bab atau pokok bahasan, seperti pada pelaksanaan UTS dan UAS. Menghadapi trasnformasi ujian dapat melibatkan berbagai aspek termasuk perubahan dalam metode penilaian juga dari segi guru, format ujian, dan pendekatan pengajaran.  Transformasi Ujian dan Penilaian Transformasi ujian dan penilaian dalam konteks pendidikan ini mencakup perubahan dalam metode, pendekatan dan filosofi evaluasi siswa. Tujuan dari transformasi ini adalah untuk meningkatkan validitas, reliabilitas, dan relevansi penilian, serta memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang pencapaian siswa. Transformasi (perubahan) ini sering melibatkan penerapan pendekatan baru yang lebih holistik dan berpusat pada pengembangan kompetensi. Salah satu alah satu perubahan signifikan adalah pergeseran dari penilaian berbasis tes tunggal menuju pendekatan yang mencakup penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif memberikan umpan balik berkelanjutan selama proses pembelajaran, sementara penilaian sumatif tetap menjadi evaluasi akhir hasil belajar. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu Anda menghadapi transformasi ujian: Pahami Perubahan Kurikulum: Pelajari dengan cermat perubahan dalam kurikulum atau pedoman pengajaran yang mungkin mempengaruhi format dan substansi ujian. Pelibatan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mendukung proses pengajaran dan ujian. Ini mungkin melibatkan penggunaan platform pembelajaran online, ujian berbasis komputer, atau alat bantu pengajaran interaktif. Pembaruan Materi Pembelajaran: Pastikan bahwa materi pembelajaran dan ujian mencerminkan perubahan dalam kurikulum. Sesuaikan bahan ajar dan ujian sesuai dengan perkembangan terbaru dalam bidang studi. Baca juga: Level Kognitif dalam Penyusunan Soal Pelibatan Siswa Aktif: Dorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Gunakan metode pengajaran yang mendorong diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Pemetaan Keterampilan: Identifikasi keterampilan kunci yang ingin diukur oleh ujian baru. Pastikan ujian mencakup aspek-aspek penting dari pemahaman konsep dan penerapan keterampilan. Pemberdayaan Guru: Berikan pelatihan dan dukungan kepada guru untuk memahami dan mengimplementasikan perubahan tersebut. Guru yang siap dan terlatih akan lebih mudah mengelola transformasi dalam ujian. Berikan Umpan Balik Terus-Menerus: Lakukan evaluasi berkala terhadap perubahan yang telah diimplementasikan. Dapatkan umpan balik dari guru, siswa, dan orang tua untuk memahami dampak perubahan tersebut. Fleksibilitas dalam Evaluasi: Pertimbangkan variasi dalam metode penilaian, seperti proyek, presentasi, dan ujian terbuka, untuk mencerminkan keberagaman gaya belajar dan kekuatan siswa. Komunikasi Efektif: Sampaikan informasi yang jelas dan terbuka kepada semua pihak terkait, termasuk siswa, guru, dan orang tua. Pastikan mereka memahami tujuan dan manfaat dari transformasi ujian. Evaluasi dan Penyesuaian Terus-Menerus: Terus pantau efektivitas perubahan yang diimplementasikan. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian berdasarkan evaluasi hasil dan umpan balik yang diterima.   Berikut adalah beberapa aspek yang dapat membantu Anda menghadapi transformasi Penilaian:   Penekanan pada Pembelajaran Aktif: Ujian tidak hanya sebatas mengukur hafalan, melainkan lebih menitikberatkan pada pemahaman konsep dan penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata. Penilaian dapat mencakup proyek, presentasi, dan tugas yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan menerapkan pengetahuan mereka. Baca juga: Transformasi Pendidikan di Era Digital  Penilaian Formatif: Pendekatan ini fokus pada evaluasi berkelanjutan selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik yang dapat digunakan siswa untuk perbaikan. Guru dapat menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data formatif dan menyediakan umpan balik secara real-time. Kemajuan Teknologi dalam Penilaian: Penggunaan teknologi seperti ujian online, penilaian otomatis, dan analisis data membantu efisiensi dan keakuratan dalam menilai kemajuan siswa. Sistem manajemen pembelajaran dan aplikasi pembelajaran digital dapat memberikan wadah untuk penilaian berbasis teknologi. Penilaian Berbasis Proyek dan Keterampilan: Ujian tidak hanya memeriksa pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan dan karier. Proyek kolaboratif dan penugasan berbasis masalah dapat menjadi bagian penting dari penilaian. Adaptasi terhadap Gaya Pembelajaran Siswa: Ujian dan penilaian dapat dirancang untuk mempertimbangkan beragam gaya pembelajaran siswa, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Fleksibilitas dalam penilaian memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Peningkatan Dukungan untuk Keanekaragaman: Penilaian harus sensitif terhadap keberagaman siswa, mengakui berbagai bakat, kecerdasan, dan cara belajar. Pemahaman dan penilaian terhadap aspek non-akademis seperti kecerdasan emosional juga menjadi relevan. Pengintegrasian Evaluasi Karakter dan Etika: Penilaian tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga melibatkan nilai-nilai karakter dan etika. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam penilaian untuk menciptakan siswa yang bertanggung jawab dan beretika. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, mengukur keterampilan yang lebih relevan untuk kehidupan nyata, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang dan inklusif. Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Kekurangan Guru Pendidik di Indonesia, Ini Alasannya

Perkiraan kebutuhan guru dan tenaga pendidik di Indonesia dapat berubah seiring waktu dan perubahan kebijakan pendidikan. Pada umumnya, kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor seperti pertumbuhan populasi, kebijakan pendidikan, peningkatan aksesibilitas pendidikan, dan perubahan dalam kurikulum. Tahun 2022, berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia, terdapat kekurangan guru di beberapa wilayah dan mata pelajaran tertentu. Kondisi ini memerlukan rekrutmen guru baru dan peningkatan kualifikasi bagi yang sudah ada. Data kebutuhan guru di sekolah negeri sebanyak 2.161.791 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.294.422 (60%) akan terisi oleh ASN, termasuk di dalamnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 sebanyak 293.860 orang.Kemudian tercatat guru PPPK 2022 berjumlah 250.432 (11,5%) dan non ASN berjumlah 363.760 (16,8%). Saat ini terdapat kelebihan guru ASN sebanyak 41.284. Selain itu, di sekolah negeri pun, terdapat kelebihan guru non ASN sebanyak 166.010. Sehingga, jumlah kekurangan guru sebanyak 253.177 (11,7%) merupakan jabatan yang dapat diisi dari kelebihan guru ASN sebanyak 41.284, kelebihan guru non ASN sebanyak 166.010, dan DPK sebanyak 45.241 orang. Jumlah kebutuhan guru dan tenaga pendidik juga dipengaruhi oleh upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik melalui peningkatan jumlah guru maupun peningkatan kualifikasi guru yang sudah ada. Peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendidikan juga dapat memengaruhi kebutuhan tenaga pendidik. Kebutuhan Guru di Indonesia Pada tahun 2024 ini Indonesia akan menalami kekurangan 1,3 juta guru dikarenakan banyak guru yang akan pensiun. Ditambah dengan porfesi guru yang kurang digemari oleh generasi muda sehingga hal ini berpotensi menyebabkan Indonesia kekurangan guru. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Walaupun demikian, beliau menyatakan bahwa pemerintah telah mengimplementasikan beberapa strategi untuk mencegah terjadinya kekurangan guru yang mendesak di Indonesia. “Memang, pada 2024 ada potensi Indonesia kekurangan 1,3 juta guru. Ini karena setiap tahun rata-rata jumlah yang pensiun mencapai 70.000 guru. Namun kami telah melakukan antisipasi sejak 2021 melalui rekrutmen ASN P3K guru,” jelas Nunuk dalam podcast Unlocking Potential Tanoto Foundation, beberapa waktu lalu. Baca juga: Kebutuhan Guru dalam Mengajar Kebutuhan Utama Pendidikan Indonesia Kebutuhan guru pendidik di Indonesia mencakup berbagai aspek untuk memastikan sistem pendidikan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Beberapa kebutuhan utama termasuk: Jumlah Guru yang Memadai: Kekurangan guru di beberapa daerah perlu diatasi untuk memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang memadai. Peningkatan Kualifikasi: Guru perlu diberdayakan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi mereka melalui pelatihan dan pengembangan profesional. Fasilitas dan Infrastruktur Pendidikan: Ruang kelas yang memadai, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik. Teknologi Pendidikan: Penggunaan teknologi dalam pembelajaran perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan era digital. Gaji dan Kesejahteraan Guru: Meningkatkan gaji guru dan menyediakan fasilitas kesejahteraan yang memadai untuk meningkatkan motivasi dan kualitas pengajaran. Pendekatan Pendidikan Inklusif: Guru perlu dilatih untuk menghadapi keberagaman siswa dan menerapkan pendekatan inklusif dalam mengajar. Peningkatan Keterampilan Soft Skills: Guru perlu dilatih untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan keterampilan soft skills lainnya untuk dapat menginspirasi siswa. Edukasi Inovatif: Mendorong pendekatan inovatif dalam pembelajaran, termasuk metode pengajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, kritis, dan kreativitas. Rekrutmen tenaga Pendidik Nunuk menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengambil langkah antisipatif sejak tahun 2021, termasuk melalui perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) bidang Pendidikan dan Kebudayaan (P3K) untuk jabatan guru. Dalam sebuah podcast bersama Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati, Nunuk menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kemendikbud Ristek terus melakukan upaya percepatan untuk mengatasi kekurangan guru. Contohnya, pada tahun 2021 dan 2022, berhasil merekrut sebanyak 544.000 guru baru sebagai langkah konkret dalam mengisi kebutuhan guru di Indonesia. Nunuk melanjutkan bahwa pada tahun ini, pihaknya menargetkan merekrut sebanyak 600.000 guru untuk profesi pengajar di sekolah negeri. Meskipun demikian, terdapat ketidaksesuaian dengan usulan dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia, yang baru mengusulkan penambahan jumlah guru sebanyak total 300.000 orang. Selain menggunakan metode rekrutmen reguler, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga mengusulkan konsep Ruang Talenta Guru. Dalam inisiatif ini, platform tersebut dianggap sebagai sarana untuk guru-guru honorer yang telah memenuhi syarat kualifikasi dan kompetensi. “Dalam mengidentifikasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan guru, Menteri Pendidikan (Nadiem Makarim) membahas konsep Ruang Talenta Guru atau yang disebut sebagai marketplace dalam sebuah forum dengan Komisi X DPR,” ungkap Nunuk. Harapannya, Ruang Talenta Guru dapat menangani kebutuhan guru di luar periode rekrutmen rutin atau kebutuhan khusus. Ketika sekolah membutuhkan guru tambahan, kepala sekolah dapat langsung merekrut guru yang sudah terdaftar dalam platform Ruang Talenta Guru ini. ===============================================================================================   Ingin mencoba fitur jurnal mengajar by AdminSekolah? Coba gratis demo-nya di demo.adminsekolah.net Atau Hubungi admin kami di wa.me/6281233640003 

Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!