Tag: #AdminSekolahNet

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Promo Savetember 9.9

SAVETEMBER: Hemat Besar, Tambah Fitur! Pelanggan baru AdminSekolah, kini saat yang tepat untuk meningkatkan manajemen sekolah Anda dengan penawaran istimewa dari kami. Daftarkan sekolah Anda sekarang dan dapatkan GRATIS 2 BULAN Add-On, HEMAT hingga Rp900.000! Add-On yang tersedia: Donasi PTSP PPDB Notif WA Promo eksklusif untuk pelanggan baru!! Kapan lagi sekolah Anda menjadi digital dan efisien kalau belum pakai AdminSekolah?? Manfaatkan kesempatan ini dan optimalkan manajemen sekolah Anda dengan fitur-fitur tambahan yang handal. Berlaku pada 9.9. Jangan lewatkan peluang ini untuk meningkatkan kualitas layanan di sekolah Anda! AdminSekolah, Satu Aplikasi Untuk Semua Kebutuhan Sekolah Anda. Dapatkan Promo Sekarang Dapatkan Gratis Polo Shirt & Mug Keren dari AdminSekolah *Khusus Bagi Pelanggan Baru Yang Membeli Paket Atas dan Menengah Polo Shirt Limited Merchandise Khusus Bagi Pelanggan Baru yang Berlangganan Paket Atas dan Menengah Mug Keren Limited Merchandise Khusus Bagi Pelanggan Baru yang Berlangganan Paket Atas dan Menengah

Standard

Promo Spesial Hari Kemerdekaan Indonesia

𝐏𝐑𝐎𝐌𝐎 𝐌𝐄𝐑𝐃𝐄𝐊𝐀 𝐒𝐄𝐊𝐎𝐋𝐀𝐇 🎉𝐏𝐫𝐨𝐦𝐨 𝐒𝐩𝐞𝐬𝐢𝐚𝐥 𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐊𝐞𝐦𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚𝐚𝐧 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚🎉✨ Dengan AdminSekolah mengelola anggaran sekolah, manajemen administrasi dan tata usaha menjadi sangat mudah. AdminSekolah dapat menjadi solusi tepat dalam manajemen anggaran sekolah Anda. 🎁 𝐃𝐢𝐬𝐤𝐨𝐧 𝟕,𝟗% 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐋𝐚𝐲𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐦𝐢!!! ✅ Berlaku untuk semua pembelian paket Admin Sekolah ✅ Berlaku hanya pada tanggal 𝟏𝟔-𝟏𝟕 𝐀𝐠𝐮𝐬𝐭𝐮𝐬 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐰𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐢!💸 🤔 𝐀𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡? 🤔 ✅ Tersedia 3 Paket untuk Menunjang Kebutuhan Sekolah ✅ Mobile Wali & Pegawai ✅ Pembayaran Online ✅ Free Pelatihan Online ✅ Integrasi Ekosistem Digital ✅ Dan layanan terbaik lainnya Yakin nggak mau ambil? Yang bener aje?! Rugi dong!! Hubungi admin kami di : 📲 Telp/WA : +62812-3364-0003 🌐 Website : adminsekolah.net Dapatkan Promo Sekarang

Standard

Menghadapi Kendala Administrasi Sekolah dengan AdminSekolah

Staf administrasi sekolah seringkali menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Beberapa kendala yang umum dialami oleh staf administrasi sekolah seperti kendala keuangan, administrasi dan inventori sekolah, kekurangan dan pergantian guru, serta kompelsitas perubahan dan implementasi kebijakan yang ada di sekolah. Kegiatan administrasi sekolah ini seringkali memiliki tanggung jawab yang banyak dan beragam, karena para petugas administrasi mengemban banyak tugas seperti menyusun program tahunan dan semester termasuk pembagian tugas mengajar, menyusun jadwal pelajaran, kegiatan akhir semester, memeriksa daftar hadir guru dan tenaga pendidik lainnya, laporan keuangan dan inventaris. Kebanyakan administrator sekolah masih melakukannya dengan manual dan membutuhkan banyak kertas yang diarsipkan, sehingga seringkali ketika laporan akhir membuat semuanya menjadi kacau dan harus menghitung ulang dari awal. Penggunaan teknologi yang kurang memadai atau perangkat lunak yang usang dapat menjadi kendala bagi staf administrasi sekolah. Misalnya, sistem administrasi sekolah yang tidak terintegrasi atau sulit digunakan dapat menghambat efisiensi dan mengakibatkan duplikasi data atau kesalahan. Baca juga: Transformasi Pendidikan di Era Digital  Cara Menghadapi Kendala Staf Administrasi Mengatasi kendala dalam administrasi sekolah memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi berbagai kendala yang mungkin dihadapi oleh staf administrasi: Mengidentifikasi Kendala Langkah pertama adalah mengidentifikasi kendala yang sering muncul dalam administrasi sekolah. Kendala ini bisa berupa masalah teknis, mencakup seperti sistem pencatatan, koordinasi antar departemen, komunikasi internal atau pengelolaan sumber daya. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara berikut: 1. Peningkatan Teknologi dan Sistem Sistem Pencatatan Digital: Menggunakan Perangkat Lunak Modern: Menggunakan perangkat lunak administrasi sekolah yang modern dan terintegrasi dapat membantu mengurangi duplikasi data dan kesalahan yang terjadi saat melakukan input data. Sistem yang user-friendly juga akan memudahkan staf administrasi dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Otomatisasi Tugas Rutin: Mengotomatisasi tugas-tugas rutin seperti pencatatan kehadiran, pembuatan jadwal, dan pelaporan keuangan dapat menghemat waktu dan tenaga staf administrasi. Koordinasi Antar Departemen: Platform Manajemen Proyek: Menggunakan platform manajemen proyek seperti Trello atau Asana untuk meningkatkan koordinasi antar departemen.  Dapat membantu dalam memastikan bahwa semua staf mengetahui tanggung jawab mereka dan tenggat waktu yang harus dipenuhi. Komunikasi yang Efektif: Menggunakan alat komunikasi internal seperti Slack atau Microsoft Teams untuk meningkatkan komunikasi antar staf dan mengurangi kesalahpahaman. 2. Pelatihan dan Pengembangan Staf Pelatihan Berkala: Pelatihan Teknis: Memberikan pelatihan berkala kepada staf administrasi tentang penggunaan perangkat lunak dan teknologi baru. Dapat memastikan bahwa mereka dapat menggunakan alat-alat tersebut secara efektif. Pengembangan Keterampilan: Pelatihan berkala dapat mendorong staf untuk mengikuti kursus dan seminar yang relevan dengan tugas mereka, seperti manajemen waktu, kepemimpinan, dan komunikasi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Penambahan Staf: Mempersiapkan jumlah staf yang cukup untuk menangani beban kerja administrasi. Dan memastikan bahwa tidak akan ada kekurangan staf yang dapat menghambat operasional sekolah. Rotasi Tugas: Mengimplementasikan rotasi tugas untuk menghindari kejenuhan dan memastikan bahwa semua staf memiliki pemahaman yang jelas secara menyeluruh tentang berbagai aspek administrasi sekolah. Baca juga: Mengapa Sekolah Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah? 3. Meningkatkan Efisiensi Operasional Manajemen Keuangan: Sistem Akuntansi Terintegrasi: Menggunakan sistem akuntansi yang terintegrasi dapat memudahkan pencatatan dan pelaporan keuangan yang ada. Hal ini dapat membantu dalam memastikan bahwa semua transaksi keuangan tercatat dengan baik dan transparan. Audit Rutin: Melakukan audit secara rutin dapat memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau penyalahgunaan dana. Audit ini akan membantu administrator dalam menjaga integritas keuangan sekolah. Inventaris Sekolah: Sistem Inventaris Digital: Mengimplementasikan sistem inventaris digital akan memudahkan pencatatan dan pengelolaan inventaris sekolah. Sistem ini memungkinkan staf untuk melacak barang-barang sekolah dengan lebih efisien. Pemeliharaan Berkala: Melakukan pemeliharaan berkala terhadap aset sekolah untuk memastikan bahwa semua barang dalam kondisi baik dan siap digunakan. 4. Penyesuaian Kebijakan dan Prosedur Kebijakan yang Fleksibel: Peninjauan Kebijakan: Melakukan peninjauan kebijakan secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan yang ada masih relevan dan efektif. Penyesuaian kebijakan diperlukan untuk menghadapi perubahan situasi dan kebutuhan sekolah yang kemungkinan akan bertambah maupun berkurang. Keterlibatan Staf: Melibatkan staf dalam proses peninjauan kebijakan untuk mendapatkan masukan dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Prosedur yang Jelas dan Terstruktur: Dokumentasi Prosedur: Menyusun dan mendokumentasikan prosedur operasional standar untuk semua tugas administrasi dapat membantu staf administrasi dalam menjalankan tugas mereka dengan konsisten dan mengurangi jumlah kesalahan yang ada pada saat mereka mengerjakan tugas. Pelatihan Prosedur: Memberikan pelatihan tentang prosedur operasional standar kepada semua staf akan membuat mereka memahami dan dapat menerapkan prosedur operasional dengan benar. Menghadapi kendala administrasi sekolah memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Dengan mengidentifikasi kendala yang ada, meningkatkan teknologi dan sistem, memberikan pelatihan kepada staf, meningkatkan efisiensi operasional, dan menyesuaikan kebijakan serta prosedur, sekolah dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh setiap staf administrasi. Dengan demikian, sekolah dapat menjalankan operasionalnya dengan lebih efisien dan fokus pada tujuan utama mereka, yaitu memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.  

Standard

Bye Data Siswa Hilang! Kelola Rapi data dengan Aplikasi Manajemen Sekolah

Aplikasi Manajemen Sekolah Pendidikan merupakan sektor penting yang menjadi dasar kemajuan masyarakat melalui upaya mewujudkan suasana belajar. Pendidikan tak hanya perihal belajar di kelas dengan buku saja, namun pendidikan sekolah lebih komplek lagi. Ada yang namanya manajemen sekolah.    Manajemen sekolah dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan pengolahan proses pendidikan untuk mencapai latar belakang school management. Manajemen sekolah adalah proses mengelola sekolah dengan merencanakan, mengorganisasikan, mengajar, dan mengawasinya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.   Dalam era digital saat ini, teknologi telah merambah ke berbagai sektor, termasuk pendidikan. Aplikasi manajemen sekolah hadir sebagai solusi modern untuk membantu sekolah dalam mengelola berbagai aspek operasional dengan lebih efisien dan efektif. Berikut beberapa manfaat dan fitur utama dari aplikasi manajemen sekolah. Baca Juga : PROMO SPEKTAKULER BACK TO SCHOOL Manfaat Aplikasi Manajemen Sekolah:   Efisiensi Operasional Aplikasi manajemen sekolah memungkinkan untuk melakukan otomatisasi berbagai tugas administratif, seperti pendaftaran siswa, pengelolaan jadwal pelajaran, dan pengaturan absensi. Hal ini bisa mengurangi beban kerja staf administratif dan memungkinkan mereka fokus untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih penting.   Peningkatan Komunikasi Aplikasi ini menyediakan platform komunikasi yang lebih baik antara guru, siswa, dan orang tua. Melalui fitur pesan instan, pengumuman, dan portal informasi, semua pihak dapat dengan mudah berbagi informasi terbaru dan bisa berkomunikasi secara real-time.   Akses Informasi yang Mudah Dengan menggunakan aplikasi manajemen sekolah, siswa dan orang tua dapat dengan mudah mengakses informasi penting seperti jadwal pelajaran, nilai, dan tugas. Hal ini dapat meningkatkan transparansi dan dapat membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab atas pendidikan mereka.   Pengelolaan Keuangan Aplikasi ini juga bisa membantu dalam pengelolaan keuangan sekolah, seperti pembayaran biaya sekolah, pencatatan transaksi, dan pelaporan keuangan. Dengan menggunakan sistem yang terintegrasi, sekolah dapat mengelola anggaran dengan lebih efektif dan mencegah kesalahan dalam pencatatan keuangan. Baca Juga : Mengapa Sekolah Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah? Fitur Utama Aplikasi Manajemen Sekolah   Fitur Sistem Pendaftaran dan Penerimaan Siswa Aplikasi ini menyediakan fitur untuk mengelola proses pendaftaran dan penerimaan siswa baru, mulai dari pengisian formulir online hingga penyeleksian calon siswa.   Fitur Pengelolaan Akademik Yang termasuk kedalam fitur ini adalah pembuatan dan pengaturan jadwal pelajaran, pengelolaan data guru, dan distribusi tugas serta materi pelajaran secara digital.   Fitur Sistem Absensi Aplikasi manajemen sekolah memiliki sistem untuk mencatat kehadiran siswa dan guru secara otomatis. Hal ini dapat dilakukan melalui pemindaian kartu identitas atau biometrik, yang mengurangi kemungkinan kecurangan dalam pencatatan kehadiran.   Fitur Penilaian dan Raport Dengan adanya fitur penilaian dan rapor, guru dapat memasukkan nilai siswa langsung ke dalam sistem, yang kemudian dapat diakses oleh siswa dan orang tua. Rapor digital memudahkan dalam memberikan umpan balik yang lebih cepat dan mendetail kepada siswa.   Fitur Komunikasi dan Pengumuman Fitur ini memungkinkan pihak sekolah untuk mengirim pengumuman penting, jadwal acara, dan informasi lainnya kepada siswa dan orang tua melalui aplikasi, memastikan informasi selalu tersampaikan dengan cepat dan akurat.   Fitur Manajemen Perpustakaan Fitur ini bisa dalam mengurus manajemen perpustakaan sekolah seperti pengelolaan inventaris buku, peminjaman dan pengembalian buku yang dapat dilakukan secara digital, hal ini membuat perpustakaan sekolah lebih terstuktur dan mudah diakses oleh murid.   Fitur Pengelolaan Fasilitas Sekolah Fitur ini bisa membantu pengelolaan dalam penggunaan fasilitas sekolah seperti aula, ruang kelas, laboratorium, dan lapangan olahraga. Baca Juga : Bingung dengan Tugas Tata Usaha? Gunakan Aplikasi Sekolah untuk Kemudahan Tugas Anda Penggunaan aplikasi manajemen sekolah merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital saat ini. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, aplikasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional sekolah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan alat yang bisa mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik. Dengan demikian, sekolah dapat lebih fokus pada tujuan utamanya, yaitu memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada siswa.   Bagaimana tertarik menggunakan Software Administrasi ini? Segera kunjungi laman resminya di https://adminsekolah.net Atau coba gratis demonya di demo.adminsekolah.net Info Selengkapnya: Telp/WA : 0812-3364-0003 Telp/WA: 0852-2201-0003

Standard

Mengapa Sekolah Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah?

Dalam era digital ini, teknologi telah menjadi bagian terpenting bagi kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan.  Pada kenyataannya di zaman yang serba cnaggih ini banyak hal yang telah berubah. Yang awalnya semua masih manual dan peru banyak kertas serta tenaga kini telah lebih efisien dan praktis. Perubahan itu telah dirasakan di semua lini tak terkecuali juga dunia Pendidikan. Semua jenjang mulai dari TK, SD, SMP, SMA berlomba-lomba mewujudkan digitalisasi dalam pembelajaran di lingkungan sekolah.   Salah satu inovasi teknologi yang semakin banyak diadopsi oleh institusi pendidikan adalah aplikasi administrasi sekolah. Kini telah hadir software AminSekolah.net untuk membantu mengelola administrasi sekolah Anda. Software ini memiliki program unggulan untuk pencatatan, khususnya pencatatan dalam bidang administrasi. Fungsi lainnya yaitu dapat mengelola sistem operasional sekolah degan mudah. Sehingga tak perlu kertas berserakan dan data tercecer hingga tertukar.   Mengapa Membutuhkan Aplikasi Administrasi Sekolah? Adanya aplikasi bukan untuk tren semata, melainkan kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional sekolah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sekolah membutuhkan aplikasi administrasi: 1. Efisiensi Waktu dan Tenaga Aplikasi administrasi sekolah dapat mengoptimasi bergbagai tugas rutin yang sebelumnya memakan banyak waktu dan tenaga. Mulai dari pencatatan absensi, pengelolaan data siswa, hingga pembuatan laporan akademik, semuanya dpat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini memungkinkan staf atau bagian tata usaha administrasi untuk fokus pada tugas-tugas yang lebig strategis. 2. Kemudahan Akses Informasi Dengan aplikasi administrasi sekolah, semua data siswa, guru, dan staf, dapat diakses dengan mudah dan cepat. Informasi penting seperti jadwal pembelajaran, hasil ujian, dan catatan kehadiran/presensi dapat diperoleh dengan mudah dalam hitungan detik. Ini tidak hanya mempermudah pekerjaan administratif, tetapi juga membantu dalam pengambilan kepurusan yang lebih cepat dan tepat. 3. Pengelolaan Data yang Lebih Baik Aplikasi administrasi sekolah menyediakan platform tepusat untuk mengelola semua data sekolah. Hal ini mengurangi risiko kehilangan data atau kesalahan dalam pencatatan. Data yang terpusat juga memudahkan dalam analisis dan pelaporan, sehingga sekolah dapat memantau perkembangan siswa dan kinerja keseluruhan dengan lebih efektif. Baca juga: Mau PPDB Online Sekolah Anda Berjalan Lancar? Simak Tips Berikut Ini 4. Komunikasi yang Lebih Efektif Aplikasi administrasi dilengkapi denganfitur komunikasi yang memudahkan interaksi antara guru, siswa, dan orang tua. Pengumuman penting, pemberitahuan jadwal ujian, atau informasi lainnya dapat disampaikan secara langsung melalui notofikasi WA ataupun notifikasi Telegram, mengurangi kemungkinan informasi tidak tersampaikan atau terlambat.  5. Kaamanan Data yang Lebih Terjamin Dengan adanya data yang tersimpan di cloud akan menjaga keamanan lebih terjamin. Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan seperti enkripsi data, kontrol akses, dan pencadangan data secara rutin. Hal ini mengurangi risiko kebocoran informasi atau kehilangan data akibat kesalahan teknis. 6. Penghematan Biaya Operasional 7. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Keunggulan Software AdminSekolah Notifikasi WhatsApp Orang tua siswa mendapatkan notifikasi Pembayaran, Tagihan, dan Tabungan melalui WhatsApp. Payment Gateway Wali siswa dapat melakukan pembayaran melalui Virtual Account, Transfer Bank, QRIS, Indomaret, atau Alfamart. Presensi Guru/Pegawai Guru/Pegawai cukup melakukan presensi dengan selfie dan otomatis terhubung dengan sistem GPS. Presensi Siswa Presensi siswa dapat dilakukan secara online oleh guru. Baca juga: Aplikasi Sekolah Solusi Manajemen Data Sekolah  Android Wali Murid Wali murid dapat memantau perkembangan anaknya langsung dari smartphone. Jurnal Otomatis Tanpa perlu lagi melakukan pembukuan secara tradisional, mulai dari spp, gaji, tabungan, dll. Keamanan Terjamin Keamanan data terjamin setara dengan bank dan memiliki auto backup jika terjadi error. Multi User & Admin Software Administrasi Sekolah dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan yang mempunyai hak akses. Bagaimana tertarik menggunakan Software Administrasi ini? Segera kunjungi laman resminya di https://adminsekolah.net Atau coba gratis demonya di http://demo.adminsekolah.net Info Selengkapnya: Telp/WA : 0812-3364-0003  

Standard

Persiapan Guru Sebelum Masuk Semester Baru

Setiap memasuki semester baru, tentu Bapak dan Ibu guru akan sibuk karena persiapan awal pembelajaran di semester baru. Tidak hanya menyiapkan materi pembelajaran, tetapi juga dokumen administrasi pendukung yang berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar. Nah, hal apa saja sih yang perlu disiapkan Bapak dan Ibu guru di awal semester baru? Baca selengkapnya di bawah ini. Evaluasi dan Refleksi Semester Sebelumnya Sebelum kelas terakhir di semester sebelumnya, baiknya jika Bapak dan Ibu Guru membuat selebaran kritik dan saran yang akan diisi oleh murid sebagai bahan evaluasi dan refleksi. Jika Bapak dan Ibu guru belum sempat untuk membuat selebaran itu, maka bisa dengan mengingat kembali apa yang sudah dilakukan di semester sebelumnya. Contohnya seperti menanyakan hal-hal seperti apakah sudah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan? Apakah proses pembelajaran sudah berjalan dua arah? Sudahkan murid-murid aktif di kelas? Evaluasi proses pembelajaran dengan menanyakan hal-hal tersebut. Lalu, Bapak dan Ibu guru bisa mencari apa yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan dari proses pembelajaran di semester sebelumnya. Buat perubahan yang diperlukan berdasarkan hal-hal yang sudah dievaluasi dan direfleksi di atas. Baca Juga : Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Konteks Sekolah Mengenal Karakter Siswa yang Akan Diajar Sebelum memasuki kelas di awal semester, pastinya Bapak dan Ibu guru sudah mendapat jadwal mengajar. Jadwal ini bisa menjadi patokan kita untuk mencari terlebih dahulu karakter-karakter tiap kelas yang akan Bapak dan Ibu ajar. Mengenal karakter siswa merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi di kelas tetap kondusif. Dengan mengetahui kepribadian dan hal yang membuat mereka minati dapat membantu Bapak dan Ibu guru menentukan alur pembelajaran. Ketika mengenal karakter tiap siswa, maka akan lebih mudah untuk memahami mereka. Bapak dan Ibu guru dapat meluangkan waktu semisal 5 menit selama beberapa waktu di awal semester baru untuk menemui siswa dan ajak siswa untuk mengobrol untuk mengetahui karakter siswa. Hal ini juga dapat menumbuhkan ikatan saling percaya satu sama lain untuk membantu mengatur suasana pembelajaran di kelas menjadi lebih mudah. Menyiapkan Program Ajar, Bahan Ajar, dan Media Ajar Selain program yang sudah dibuat selama 1 tahun pembelajaran, guru juga harus menyusun program persemester berdasarkan program tahunan tersebut. Program ajar per semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan yang nantinya alokasi kegiatan dan waktu lebih dijabarkan kembali. Setelah program ajar per semester telah terbuat, saatnya Bapak dan Ibu guru menyiapkan bahan ajar yang akan disampaikan ketika pembelajaran. Bahan ajar terdiri dari dua jenis, yaitu bahan ajar cetak dan non cetak. Bahan ajar cetak dapat berupa buku paket, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, dan sebagainya. Sementara bahan ajar non cetak dapat berupa audio, video, dan multimedia. Baca Juga : Apa itu KKTP? Istilah yang Harus Diketahui di Kurikulum Merdeka Jika program dan bahan ajar sudah terbuat, Bapak dan Ibu guru perlu merencakan media pembelajaran yang akan dipakai. Bisa dijabarkan sekaligus pada materi keberapa dan media pembelajaran apa yang digunakan. Ini akan lebih mengefisienkan kerja Bapak dan Ibu guru saat semester sudah dimulai. Jadi, tidak perlu memikirkan kembali media apa yang digunakan, Bapak dan Ibu guru tinggal menyiapkan. Buat Aturan di Dalam Kelas Ini penting dilakukan oleh Bapak dan Ibu guru dalam mendisiplinkan siswa di kelas. Buat aturan selama pembelajaran langsung. Baiknya jika peraturan di dalam kelas berdasar pada kesepakatan guru dan siswa. Sifat aturan ini bukan untuk mengekang siswa melainkan sebagai media pembelajaran agar siswa dapat belajar menepati atau menjaga komitmen bersama. Jika dirasa peraturan-peraturan yang sudah disepakati perlu dicetak makan bisa dicetak. Atau jika siswa yang diajar masih dalam cakup sekolah dasar Bapak dan Ibu guru dapat menggubah peraturan tersebut menjadi nyanyian. Jadi siswa akan lebih menangkapnya. Meningkatkan Kompetensi Diri Bapak dan Ibu guru juga perlu untuk meningkatkan kompetensi diri untuk mengikuti perkembangan pembelajaran saat ini. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti mengikuti pelatihan, seminar, atau kursus yang revelan dengan kebutuhan Bapak dan Ibu guru. Sekarang ini banyak pihak yang menawarkan pelatihan, seminar, atau kursus secara gratis melalui media sosial. Atau media YouTube juga menjadi salah satu acuan untuk meningkatkan kompetensi diri seorang guru. Semisal Bapak dan Ibu guru ingin membuat pembelajaran yang menarik dengan Canva atau Quiziz, sudah banyak YouTuber-YouTuber yang membahas hal tersebut. Bisa Bapak dan Ibu guru coba ya Itu tadi kelima persiapan guru sebelum masuk semester baru. Dengan mengikuti kelima hal di atas, Bapak dan Ibu guru akan lebih percaya diri untuk memulai pembelajaran di awal semester.   ================================================================================   Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003  

Standard

Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Konteks Sekolah

Pengertian Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka adalah sistem pendidikan yang menawarkan beragam pengembangan kurikuler di dalamnya. Dalam sistem ini, siswa diberi waktu yang luas untuk mengeksplorasi konsep pembelajaran dan mengembangkan bakatnya sendiri. Dalam konteks ini, guru memiliki kebebasan untuk memilih perangkat atau media pembelajaran yang sesuai. Mereka dapat menyesuaikan pilihan ini dengan minat dan kebutuhan belajar siswa. Kurikulum merdeka ini sejalan dengan prinsip merdeka belajar, di mana siswa tidak terpaksa belajar materi yang tidak menarik bagi mereka. Setiap siswa diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan pribadinya. Pembelajaran dalam kurikulum merdeka ini berbasis pada proyek dan studi kasus. Peserta didik mempelajari isu-isu yang ada di lingkungannya, kemudian membuat proyek untuk bisa memberikan solusi atas isu-isu tersebut. Ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Peserta didik bisa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ini yang menjadi kelebihan kurikulum merdeka, aktif dan relevan. Baca juga : Apa itu KKTP? Istilah yang Harus Diketahui di Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka ini memiliki karakteristik tertentu, yaitu : Pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran pada kurikulum ini adalah pembelajaran berbasis proyek. Tujuannya adalah untuk memperkuat karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Fokus pada materi esensial Kurikulum merdeka ini berfokus pada materi esensial. Ini membuat siswa bisa punya banyak waktu belajar secara kontekstual. Siswa jadi lebih banyak bernalar dan kreatif dalam proses pembelajaran. Fleksibilitas bagi guru Guru bisa fleksibel melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan capaian belajar masing-masing muridnya. Guru juga bisa leluasa melakukan penyesuaian secara kontekstual dan berdasarkan muatan lokal. Implementasi Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek memberikan kesempatan selama dua tahun ini kepada sekolah untuk mempelajari lebih lanjut tentang kurikulum merdeka. Penerapannya disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing. Agar pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka berjalan baik, tentu pihak sekolah harus siap terlebih dahulu. Kesiapan yang harus ada di sekolah. Kepala sekolah harus siap mengawal pelaksanaan kurikulum merdeka ini, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.  Guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan peserta didiknya untuk belajar sesuai minat dan bakatnya. Guru bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat rencana belajarnya sendiri. Dalam kurikulum merdeka, setiap peserta didik bebas belajar sesuai minat dan bakatnya. Jadi, merekalah yang membuat rencana belajar. Berikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk memilih metode belajarnya. Peserta didik juga diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri. Jangan lupa untuk memfasilitasi metode belajar setiap peserta didik sesuai fase belajarnya. Lakukan pembelajaran yang sesuai dengan capaian hasil belajar masing-masing peserta didik. Di akhir periode pembelajaran, ajak peserta didik membuat proyek. Lakukan pembelajaran berbasis proyek. Dorong peserta didik untuk membuat proyek dari isu-isu yang ada disekitarnya dan berdasarkan apa yang telah dipelajari selama proses pembelajaran. Lakukan refleksi setiap selesai pembelajaran. Refleksi belajar adalah bagian penting dalam kurikulum merdeka ini. Melalui refleksi belajar ini, peserta didik akan tahu sejauh mana kemampuannya. Peserta didik akan tahu kemampuan apa yang bisa dipertahankan. Dan kemampuan apa yang belum dikuasai. Refleksi bisa menjadi acuan untuk pembelajaran berikutnya. Agar, pada proses pembelajaran berikutnya, peserta didik bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Sumber: Kejarcita Itu tadi implementasi dari kurikulum merdeka di sekolah. Semoga bermanfaat 🙂 ================================================================================

Standard

Tim adminsekolah mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Tim (adminsekolah) by Indoweb Grub mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H Taqabbalallahu minna wa minkum Minal ‘Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Batin Semoga amal ibadah di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan jadikan bulan Syawal ini sebagai awal kita dalam meningkatkan dan memperbaiki ibadah. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan tahun depan. Aamiin

Standard

Perbandingan Kurikulum Merdeka Belajar dan Kurikulum 13 (K-13)

Kurikulum merdeka belajar (KMB) adalah inisiatif pendidikan yang diperkenalkan oleh Kemendikbudristek Indonesia. Diperkenalkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan global. Kemendikbudristek mengeluarkan Kurikulum Merdeka untuk mengatasi krisis pembelajaran pasca pandemi COVID-19 mulai dirancang untuk diimplementasikan pada sekolah-sekolah yang sudah siap. Kondisi pembelajaran  pasca dilanda pandemi COVID-19 perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum, yang paling menonjol adalah Kurikulum Merdeka sebagai langkah pemerintah untuk menghindari krisis pendidikan akibat pandemi. Sebelum adanya Kurikulum Merdeka, Kurikulum 13 (K-13)  yang menjadi rujukan Pendidikan Nasional saat ini yang sepenuhnya mendorong pembelajaran berpusat pada siswa.  Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis kompetensi, yang menekankan pada pengembangan keterampilan dan coping skill siswa dalam menghadapi tantangan di masa depan. Hal ini dicapai dengan memberikan bimbingan di kelas mengenai keterampilan praktis, seperti keterampilan komunikasi, keterampilan pemecahan masalah, dan keterampilan kemampuan beradaptasi. Perbedaan antara Kurikulum 13 (K-13) dan Kurikulum Merdeka Belajar mencerminkan evolusi dalam pendidikan Indonesia. Sementara K-13 lebih terstruktur dengan pendekatan kompetensi, Kurikulum Merdeka Belajar memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas bagi siswa. Masing-masing memiliki tujuan dan karakteristiknya sendiri, dan pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan dan visi pendidikan yang diinginkan bagi para siswa Indonesia. Berikut ini perbedaan dari Kurikulum Merdeka Belajar dan k13: Prinsip Utama dari Kurikulum Kurikulum Merdeka Belajar Mendorong kemandirian dan keberagaman peserta didik dalam proses belajar. Fokus pada pembelajaran berbasis proyek. Menekankan pada pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Mendorong pengembangan karakter dan soft skills. Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Fleksibilitas dalam pemilihan mata pelajaran. Memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum sesuai kebutuhan lokal. Kurikulum 13 (K-13) Relevansi dan Kontekstual menyesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lokal peserta didik Pembelajaran Aktif mendorong peserta didik menjadi mandiri Pendekatan Tematik, menyatukan konsep-konsep dalam tema-tema yang lebih besar Pengembangan Karakter berfokus pada pembentukan karakter positif peserta didik Berorientasi pada Hasil dan Kompetensi Penilaian Beragam Pengembangan Profesional Guru, mendorong guru untuk berperan sebagai fasilitator dan pembimbing Struktur Kurikulum Kurikulum Merdeka Belajar Mata Pelajaran Wajib dan Pilihan: Terdapat keseimbangan antara mata pelajaran wajib dan pilihan untuk memberikan variasi pada kurikulum. Pembelajaran Daring dan Luring: Menggabungkan pembelajaran online dan offline untuk meningkatkan fleksibilitas. KTSP yang Lebih Fleksibel: Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada sekolah.   Baca juga: Kurikulum Merdeka di SMA: Kenali Karakteristik dan Strukturnya   Kurikulum 13 (K13) Mata Pelajaran Wajib dan Muatan Lokal: Terdiri dari mata pelajaran wajib yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan muatan lokal untuk memperkuat identitas lokal. Pendekatan Tematik: Menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajaran untuk mengintegrasikan berbagai konsep. Kurikulum Peningkatan Kualitas Guru  Kurikulum Merdeka Belajar Peningkatan kualitas guru merupakan aspek penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar  Pelatihan dan Pengembangan: Guru mendapatkan pelatihan untuk mendukung perubahan pendekatan pembelajaran. Peran Guru Sebagai Fasilitator: Guru diharapkan menjadi fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran. Kurikulum 13 (K-13) Memberikan dukungan dan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka. Mendorong guru untuk berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Kurikulum Pendidikan Karakter Pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam Kurikulum 2013 (K-13) di Indonesia. Pembentukan Karakter: Fokus pada pembentukan karakter melalui pendidikan agama dan moral. Pengembangan Karakter Positif: Menekankan pengembangan karakter positif pada peserta didik. Pengembangan Kemampuan Sosial: Membangun kemampuan sosial peserta didik seperti empati, komunikasi efektif, dan kepemimpinan. Kurikulum Penilaian Kurikulum Merdeka Belajar Penilaian Berbasis Kompetensi: Fokus pada pengukuran kompetensi peserta didik. Penggunaan Portofolio dan Proyek: Implementasi penilaian melalui portofolio dan proyek. Kurikulum 13 (K-13) Sistem Penilaian Beragam: Menggunakan berbagai bentuk penilaian, termasuk ujian nasional. Penilaian Kompetensi dan Sikap: Memberikan penilaian terhadap kompetensi dan sikap peserta didik. Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral siswa, sementara tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang. Berikut tabel perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 13 (K-13) Tabel Perbedaan Kurikulum Merdeka Belajar dengan Kurikulum 13 Aspek Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) Kurikulum 2013 (K-13) Fokus Pembelajaran Pembelajaran berbasis proyek Pendekatan tematik Prinsip Pembelajaran Kemandirian, keberagaman, karakter Pembentukan karakter, moral Struktur Kurikulum Fleksibel, KTSP lebih terbuka Tematik, muatan lokal Penggunaan Teknologi Mengintegrasikan teknologi Pemanfaatan teknologi Penilaian Berbasis kompetensi, portofolio Beragam, ujian nasional Koneksi dengan Industri Kolaborasi dengan dunia industri Tidak terlalu menekankan Peningkatan Kualitas Guru Pelatihan dan pengembangan guru Pembinaan karakter guru Perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 13 (K-13) mulai dari pendektan pembelajran yang berbeda menekankan pembelajaran berbasis proyek, kemandirian, dan keberagaman sedangkan K-13 menonjolkan pendekatan tematik dengan fokus pada pembentukan karakter dan moral peserta didik, dan struktur kurikulum yang lebih terstandar. Implementasi dan efektivitas kedua kurikulum ini dapat terus berubah dan berkembang seiring waktu. Bagaimana pun Pemerintah dan Kemendikbudristek berusaha sebaik mungkin untuk mencerdaskan generasi bangsa. Dengan memuat kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat sebagai suatu konsep yang harus mampu menjawab semua tantangan yang ada di mana kurikulum diterapkan.   Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau  Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Kurikulum Merdeka di SMA: Kenali Karakteristik dan Strukturnya

Mulai tahun ajaran 2022/2023 mulai dikenalkan dengan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yaitu “Kurikulum Merdeka”. Kemendikbudristek memaparkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan pada pendidik untuk menciptakan pembelajaran bekualitas. Yang diharapkan bisa sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini adalah pilihan, maka setiap sekolah mempunyai pilihan untuk melaksanakannya atau tidak. Konsep “Kurikulum Merdeka” mungkin dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah atau guru dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pergeseran ke arah kurikulum yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dapat menjadi suatu langkah untuk meningkatkan efektivitas pendidikan. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik yaitu pengembangan soft skill dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar pancasila. Diharapkan siswa memiliki  kemampuan untuk memecahkan masalah. Karakteristik selanjutnya yaitu fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi. Diharapkan untuk peserta didik mampu mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Pembelajaran yang fleksibel memberikan keleluasaan bagi guru untuk melakukan pemberian materi sesuai dengan tahapan pencapaian perkembangan masing-masing peserta didik.   baca juga: Istilah-Istilah dalam Kurikulum Merdeka yang Wajib Diketahui Pengajar   Diharapkan dengan adanya kurikulum baru ini, seluruh sekolah di Indonesia bisa mmeberikan siswa kebebasan untuk mengembangkan bakat, minat, dna kemampuan yang dimiliki. Selaiin itu, Kurikulum Merdeka juga memberikan kebebasan kepada guru/pengajar dengan memilih perangkat ajar sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Penerapan Kurikulum Merdeka ternyata memiliki banyak keunggulan. Keunggulan yang pertama adalah lebih sederhana dan mendalam. Dikatakan lebih sederhana karena lebih fokus pada materi yang esensial dan juga pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Kurikulum ini dianggap lebih merdeka. Ini dikarenakan sudah tidak ada program peminatan IPA, IPS atau bahasa. Peserta didik memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan bakat, minat dan aspirasinya. Beberapa prinsip umum yang dapat dicakup dalam struktur Kurikulum Merdeka melibatkan: Pada umumnya, konsep “Kurikulum Merdeka” menekankan fleksibilitas dan kebebasan dalam merancang struktur kurikulum. Meskipun implementasinya mungkin berbeda di setiap institusi. Kurikulum Merdeka SMA sendiri yaitu kurikulum yang diterapkan pada jenjang pendidikan SMA dengan kegiatan belajar mengajar yang lebih fleksibel, mulai dari segi alokasi waktu hingga materi pelajaran, tapi tetap berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Fleksibilitas: Memberikan keleluasaan kepada sekolah, guru, dan siswa untuk memilih atau merancang materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan lokal dan kondisi sekolah. Memungkinkan adaptasi kurikulum untuk mencakup perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan dan masyarakat. Integrasi Mata Pelajaran: Mendorong pendekatan lintas mata pelajaran untuk merangsang pemikiran kreatif dan pemecahan masalah. Menyatukan berbagai bidang studi untuk menciptakan pemahaman yang holistik. Keterampilan Hidup: Menekankan pengembangan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan komunikasi, keterampilan kolaborasi, dan literasi digital. Mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan praktis. Pemahaman Holistik: Mengintegrasikan aspek-aspek pendidikan karakter, etika, dan nilai-nilai moral ke dalam kurikulum. Memperhatikan perkembangan seluruh aspek peserta didik, termasuk aspek sosial, emosional, dan fisik. Kemitraan dengan Masyarakat: Mendorong keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam proses pembelajaran. Mengintegrasikan pengetahuan lokal dan kebijakan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Evaluasi yang Holistik: Menilai bukan hanya berdasarkan ujian tertulis, tetapi juga melibatkan penilaian keterampilan, proyek, dan portofolio. Mempertimbangkan perkembangan peserta didik secara menyeluruh, termasuk aspek karakter dan keterampilan non-kognitif.   Struktur Kurikulum Merdeka SMA terbagi atas dua fase, yaitu fase E untuk kelas X dan fase F untuk kelas XI dan XII.  Struktur Kurikulum Merdeka SMA Kelas X (Fase E) Pada awal kurikulum, mata pelajaran IPA dibagi menjadi tiga kategori: biologi, kimia, dan biologi. Namun dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran bahasa IPA tidak dianggap sebagai pembelajaran bahasa yang lebih terspesialisasi. Hal serupa juga terjadi di kelas IPS. Meskipun demikian, Kemendikbud tetap menyediakan lingkungan yang mendukung di sekolah agar siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang tepat dalam memahami bagaimana materi pelajaran disusun. Pendekatan yang dapat dilakukan pihak sekolah adalah sebagai berikut: Mengintegrasikan muatan mata pelajaran IPA dan IPS. Mengajarkan muatan mata pelajaran IPA dan IPS secara bergantian dalam blok waktu terpisah. Mengajarkan muatan pelajaran IPA dan IPS secara paralel dengan Jam Pelajaran (JP) terpisah antara satu mata pelajaran dengan lainnya. Selain itu, guru juga perlu membuat pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran IPA dan IPS bila memilih pendekatan yang ketiga ini.  Struktur Kurikulum Merdeka SMA Kelas XI dan XII (Fase F) Pada fase F untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi lima kelompok utama, yaitu:  Kelompok Mata Pelajaran Umum Semua siswa SMA wajib mengikuti kelompok mata pelajaran umum ini. Kelompok Mata Pelajaran MIPA MIPA terdiri dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Informatika. Setiap sekolah wajib menyediakan paling sedikit tiga mata pelajaran dalam kelompok ini. Kelompok Mata Pelajaran IPS IPS terdiri dari Ekonomi, Antropologi, Geografi, dan Sosiologi. Sama seperti kelompok MIPA, setiap sekolah wajib menyediakan paling sedikit tiga mata pelajaran dalam kelompok ini. Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya Kelompok mata pelajaran ini bersifat pilihan. Itu artinya, sekolah bisa memilih untuk membuka kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya atau tidak sesuai dengan ketersediaan SDM di sekolah. Kelompok Vokasi dan Prakarya Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya juga bersifat pilihan. Sekolah bisa mengadakan mata pelajaran ini atau tidak, tergantung dengan ketersediaan SDM di sekolah.    Penting untuk dicatat bahwa struktur kurikulum merdeka dapat sangat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan pendidikan suatu negara atau institusi. Implementasi yang berhasil biasanya melibatkan kolaborasi yang erat antara pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan masyarakat.   Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net atau  Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!