Kisah Mahfudz Mendirikan Indoweb, Jasa Pembuatan Website dan Aplikasi Berbasis Cloud

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape

Kisah Mahfudz Mendirikan Indoweb, Jasa Pembuatan Website dan Aplikasi Berbasis Cloud

Kisah Mahfudz Mendirikan Indoweb, Jasa Pembuatan Aplikasi Berbasis Dekstop

KEDIRI – Mahfudz Syarif merupakan pengusaha yang bergelut di dunia IT. Dia merupakan pemilik Indoweb.id, jasa pembuatan aplikasi berbasis dekstop (offline), sejak tahun 2015.

Pada awal pendiriannya, Indoweb masih memiliki pasar yang sedikit karena hampir semua segmen yang ditawarkan Indoweb dianggap belum dibutuhkan oleh customer.
Namun selama 3 tahun ini, Indoweb mengalami perkembangan pesat. Sebagai perusahaan IT profesional, Indoweb telah menghasilkan banyak website, toko online, hingga software development yang menghasilkan berbagai produk digital.

“Seiring dengan kebutuhan di era 4.0 sangatlah cepat perubahan. Apalagi di masa pandemi, kesadaran customer akan aplikasi berbasis cloud meningkat. Sehingga kebutuhan aplikasi yang ditawarkan Indoweb pun semakin banyak diminati,” ujarnya.
Berbagai produk yang telah dihasilkan Indoweb diantaranya adalah aplikasi online seperti ePos.co.id, laziswaf eLazis.com, klinik eKlinik.co, PPDBSekolah.com, AdminSekolah.net, ePesantren.co.id, SimEpk.com, eSiakad.com, TazkiaMedia.com, epanti.com, dan beberapa layanan digital lain yang berbasis Cloud.

“ePesantren.co.id menjadi salah satu aplikasi pesantren terbaik se-Indonesia, dengan ribuan pesantren telah memakainya,” ujarnya bangga.
Kini, Indoweb telah berhasil membukukan beberapa capaian. Mulai dari omset hingga penambahan jumlah karyawan. “Pada awal tahun berdiri produknya hanya 1 aplikasi dengan 2 karyawan. Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang sudah ada 12 produk yang dipakai oleh pelanggan dengan melayani beragam kebutuhan digital,” ujarnya.
Tak hanya itu, Indoweb juga menjadi rujukan magang bagi siswa SMK atau mahasiswa. “Divisi lain yang tumbuh pesat adalah magang. Magang-PKL bagi sekolah SMK dan kampus bukan hanya dari Kediri saja, tetapi juga datang dari Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Nganjuk, Jombang, serta kota lainnya,” ujarnya.
Dalam merintis bisnis, dia banyak mengalami suka dan duka. Dia pernah mengalami titik jatuh yang akhirnya membuatnya bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA).
“Dari proses perjalanan, Indoweb tidak berkembang sendirian. Tetapi bersama komunitas TDA, Indoweb dapat tumbuh berkembang,” ujarnya.
“TDA merupakan sebuah komunitas yang memiliki perjalanan cukup panjang, untuk sebuah misi mulia menebar rahmat dengan tumbuh bersama di sebuah rumah komunitas Tangan Di Atas,” imbuhnya.
Mahfud menambahkan, komunitas TDA sangatlah efektif. Sebab, sekumpulan wirausahawan Kediri berkumpul menyatukan visi, membentuk komunitas, dengan visi menciptakan pengusaha sukses yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban.

Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!