Hukuman merupakan sebuah usaha guru dalam melatih kedisiplinan siswa sehingga memberikan efek jera. Namun, memberikan hukuman yang terlalu berlebihan dapat berakibat buruk seperti timbulnya trauma pada siswa atau siswa malah membangkang. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk melatih kedisiplinan siswa.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh BPK Penabur, pihak sekolah mengganti “Hukuman” menjadi “Konsekuensi”. Pada konsekuensi, siswa diposisikan menjadi subjek. Subjek akan diberikan tanggung jawab seluas mungkin dengan konsekuensi sebagai batasnya.
Ketidakdisiplinan apa saja yang kerap dilakukan oleh siswa seperti terlambat hadir, jarang hadir di kelas, tidak mengerjakan tugas/PR, pakaian tidak rapi, membuat keributan di kelas, rambut siswa gondrong, menyontek.
Berikut beberapa konsekuensi yang dapat diterapkan bila seorang siswa tidak disiplin:
- Belajar sendiri di perpustakaan sepanjang sesi pelajaran dengan menyerahkan rangkuman yang mereka pelajari kemudian minta siswa untuk menjelaskan.
- Mengerjakan latihan soal dengan nilai minimal
- Membuat karya tulis ilmiah
- Membuat kliping mengenai suatu topik
- Duduk di kursi barisan depan bila membuat keributan
- Pengurangan nilai untuk yang ketahuan menyontek
Itu tadi enam konsekuensi yang bisa dijadikan pengganti hukuman fisik. Penggunaan hukuman fisik ternyata memiliki dampak yang cukup luas.
Baca Juga: Proses Membuat Laporan Keuangan Sekolah
Pertama, dari segi kognitif siswa yang mendapat hukuman fisik akan ada keterlambatan perkembangan kognitif dan bahasa ekspresi.
Kedua, dari segi emosional. Seorang anak yang mendapat hukuman fisik akan mengalami gangguan dalam hubungan interpersonal dan intrapersonal. Anak akan sering merasa tidak aman dan akan menunjukkan perilaku terlalu berhati-hati dalam berhubungan dengan orang lain.
Ketiga, dari segi area sosial, anak biasanya akan menunjukkan perilaku agresif bila ada yang mengganggunya atau sebaliknya anak akan menjadi penakut.
Oleh karena itu, lebih baik tidak menggunakan hukuman fisik dan menggantinya dengan konsekuensi yang mendidik. Seperti mengerjakan tugas dan membuat artikel, dan lainnya. Apakah ada konsekuensi lain yang dapat diterapkan untuk mendisiplinkan siswa? Tulis di kolom komentar ya 🙂
sumber: bpkpenabur.co.id