Category: Info

shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
shape
Standard

Peran Penting Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Peran Penting yang utama kepala sekolah sebagai kepala pendidikan adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa belajar secara efektif dan guru membimbing siswa. Dalam melaksanakan tugas dan perannya, kepala sekolah hendaknya mempunyai moralitas yang kuat. Peran kepala sekolah ini mencakup dalam hal penyelenggaraan administrasi sekolah sedemikian rupa sehingga menjamin lingkungan belajar kondusif bagi pembelajaran dan melaksanakan supervisi sedemikian rupa sehingga memberdayakan guru dalam memimpin pembelajaran dan mendorong perkembangan siswa. Kepala Sekolah yang mampu mejalankan fungsi sebagai pendidik manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator dengan baik dapat dikatakan kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin yang baik. Menurut Mulyasa, kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor krusial dalam mendorong pencapaian visi, misi, serta tujuan sekolah melalui pelaksanaan program-program yang direncanakan dan dilakukan secara sistematis dan bertahap.  Seorang kepala sekolah harus melakukan perannya sebagai pemimpin dengan menjalankan fungsi: Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)  Kepala sekolah sebagai manajer  Kepala sekolah sebagai administrator Kepala sekolah sebagai supervisor  Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)  Kepala sekolah sebagai inovator  Kepala sekolah sebagai motivator Seorang kepala sekolah yang berhasil melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif dapat dianggap memiliki kemampuan kepemimpinan yang unggul. Dengan demikian, jelas bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat menjalankan minimal tujuh fungsi di atas, selain memenuhi kriteria lain seperti latar belakang pendidikan dan pengalaman yang relevan. Selain memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajerial, kepala sekolah juga diharapkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, mampu memotivasi guru dalam kinerja mereka, serta mencegah terjadinya perpecahan di dalam organisasi. Peran Sebagai Educator (pendidik) Seorang kepala sekolah tidak hanya bertindak sebagai administrator atau manajer, tetapi juga berperan sebagai educator atau pendidik. Perannya sebagai educator melibatkan berbagai aspek penting dalam membentuk lingkungan belajar yang efektif di sekolah. Meliputi: Pengembangan Kurikulum Pembinaan Mental pembinaan Moral dan pembinaan fisik bagi tenaga kependidikan Membangun Budaya Pembelajaran Menjadi Contoh dan Inspirasi   Baca juga: Cara Kepala Sekolah Menyelesaikan Konflik Peran Sebagai Manajer Sebagai manajer, kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola seluruh aspek operasional dan administratif di lingkungan sekolah. Peran kepala sekolah sebagai fungsi manajer ini termasuk dalam proses merencanakan yaitu kepala sekolah bertanggung jawab untuk merencanakan program pendidikan, kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, serta kebutuhan sumber daya manusia dan sarana prasarana sekolah. Mengorganisasikan yaitu membangun struktur organisasi yang efisien, menetapkan tugas dan tanggung jawab, serta mengatur sumber daya manusia dan peralatan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kepala semolah juga harus memimpin dan mengendalikan usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumbersumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Peran Sebagai Administrator Seorang kepala sekolah berperan sebagai administrator yang bertanggung jawab dalam mengelola berbagai aspek operasional dan administratif sekolah. Tugas utama sebagai administrator mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, serta pengendalian berbagai kegiatan pendidikan dan manajerial di lingkungan sekolah. Ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia, anggaran, kurikulum, fasilitas fisik, dan berbagai aspek lain yang mendukung kelancaran proses pembelajaran dan pengajaran.  Selain itu, sebagai administrator, kepala sekolah juga bertanggung jawab dalam mendorong inovasi, pengembangan program-program pendidikan, serta memastikan kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan pendidikan yang berlaku. Peran Sebagai Supervisor  harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Perannya meliputi memantau kegiatan pembelajaran, memberikan arahan kepada staf pengajar, melakukan evaluasi terhadap kurikulum, serta memastikan kepatuhan terhadap kebijakan sekolah. Selain itu, sebagai supervisor, kepala sekolah bertugas untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada para guru agar dapat meningkatkan kualitas pengajaran serta memfasilitasi perkembangan profesional mereka.  Dalam kapasitasnya sebagai supervisor, kepala sekolah juga bertanggung jawab dalam mengelola dan mengevaluasi berbagai program pendidikan demi mencapai tujuan dan visi pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Peran Sebagai Leader Peranan kepala sekolah sebagai pemimpin mencerminkan tanggung jawab kepala sekolah untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah, sehingga lahir etos kerja dan produktifitas yang tinggi dalam mencapai tujuan. Fungsi kepemimpinan ini sangat penting sebab disamping sebagai penggerak juga berperan untuk melakukan kontrol segala aktifitas guru, staf dan siswa sekaligus untuk meneliti persoalan-persoalan yang timbul di lingkungan sekolah. Kepala Sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasi tugas. Peran Sebagai Inovator Sebagai inovator, peran kepala sekolah adalah untuk menjadi motor penggerak perubahan dan ide-ide baru dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah. Kepala Sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan. Diharapkan menjadi penggerak utama dalam menggalang ide-ide inovatif dalam pendidikan, mulai dari penggunaan teknologi baru hingga metode pembelajaran yang kreatif. Tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan di sekolah yang memfasilitasi dan mendorong kreativitas serta gagasan baru dari staf pengajar, siswa, dan pihak terkait. Mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan disekolah dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Kepala sekolah yang berperan sebagai inovator akan memainkan peran kunci dalam mengarahkan sekolah ke arah yang progresif. Serta membantu menghadapi tantangan zaman, serta menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan adaptif. Peran Sebagai Motivator Peran kepala sekolah sebagai motivator adalah kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inspiratif. Dengan kemampuan untuk memotivasi staf pengajar dan siswa, kepala sekolah menjadi garda depan dalam menggerakkan semangat belajar dan pengembangan diri. Mereka tidak hanya memberikan dorongan bagi guru untuk meningkatkan kinerja mereka, tetapi juga menginspirasi siswa agar dapat mencapai potensi terbaik. Sebagai motivator, kepala sekolah memberikan dukungan, arahan, dan dorongan kepada seluruh komunitas sekolah untuk mencapai tujuan bersama. Juga mendorong semangat kolaborasi, dan membangun atmosfer positif di lingkungan pendidikan. Kepala Sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memotivasi para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif.   Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah kunci utama dalam membawa perubahan positif, menanamkan nilai-nilai, dan menginspirasi generasi masa depan. Pentingnya peran ini dan dukungan kepada kepala sekolah dalam menjalankan tanggung jawab mereka sangatlah krusial untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas. sumber: Dedi Lazwardi    Tertarik untuk mengetahui lebih lengkap terkait Aplikasi Sekolah?  Coba demonya langsung di demo.adminsekolah.net  atau  Hubungi admin kami untuk agendakan Zoom di 0812-3364-0003

Standard

Cara Kepala Sekolah Menyelesaikan Konflik

Kepala sekolah memiliki peran sebagai pemimpin di sekolah sebagai pengambil keputusan dalam pengelolaan sekolah. Kepala sekolah dihadapkan kondisi dan masalah yang mengharuskan pengambilan keputusan terbaik dalam rangka pengelolaan sekolah efektif dan efisien.  Strategi Manajemen Konflik Strategi manajemen konflik dibutuhkan untuk memecahkan konflik yang dan menemukan pemecahannya berupa solusi sebagai bentuk pengoptimalan organisasi. Peran kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu konflik tergantung pada pandangan yang dipakai oleh kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu konflik. Hal ini bergantung pada pemimpin organisasi, apakah memiliki pandangan tradisional, behavioral, atau pandangan interaksi dalam memandang organisasi yang dipimpinnya (Soetopo,2012:77). Konflik yang terjadi di sekolah perlu dikelola dengan baik oleh kepala sekolah agar menjadi potensi untuk mengefektifkan organisasi. Menurut Thoha (1995), mengemukakan strategi manajemen konflik secara umum sebagai berikut, 1) strategi menang-kalah, 2) strategi kalah-kalah, dan 3) strategi menang-menang. Dengan menggunakan strategi menang-kalah, satu pihak menang dan satu pihak kalah, termasuk di dalamnya menggunakan wewenang atau kekuasaan untuk menekan slah satu pihak. Bisa jadi, pihak yang kalah akan bertingkah laku non-produktif, kurang aktif, dan tidak mengidentifikasikan dirinya dengan tujuan organisasi. Strategi kalah-kalah berarti semua pihak yang berkonflik menjadi kalah. Strategi ini dapat berupa kompromi (keduanya sama-sama berkorban atas kepentingannya), dan arbitrase (menggunakan pihak ketiga). Kemudian, strategi menang-menang yaitu konflik dipecahkan melalui metode “problem solving” atau pemecahan masalah (Soetopo, 2012:277). Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah dalam menghadapi konflik yang terjadi di sekolah dapat mempertimbangkan berbagai strategi manajemen konflik yang ada disesuaikan dengan kondisi konflik yang sedang dihadapi. Kepala sekolah perlu berpikir positif dalam menyelesaikan suatu konflik dan strategi manajemen konflik menjadi solusi untuk membantu kepala sekolah menyelesaikan konflik di sekolah. Menurut Soetopo (2012:277), suatu hal yang perlu mendapat perhatian dan dianjurkan adalah mulailah dari sikap pasif menuju ke orientasi aktif, dan sangat bergantung pada tingkat kematangan pihak-pihak yang mengalami konflik. Perlu peran kepala sekolah untuk memiliki power merubah perilaku individu  yang dipimpinnya melalui otoritas sebagai seorang pemimpin di sekolah agar dapat menerapkan strategi manajemen konflik yang tepat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di sekolah. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Manajemen Konflik Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dalam menyeesaikan suatu konflik yang terjadi di sekolah. Perlakukanlah secara wajar dan alamiah artinya konflik yang timbul dalam penyelenggaraan satuan pendidikan adalah sebagai sesuatu yang wajar dan alamiah. Konflik kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari organisasi, tak perlu dihindari tetapi harus dihadapi pimpinan melalui manajemen konflik. Oleh karena itu pelaksanaan manajemen konflik perlu dilakukan secara wajar dan alamiah sebagaimana pelaksanaan manajemen bidang lainnya (Soetopo,2012:282). Pandanglah konflik sebagai dinamisator organisasi Pandanglah bahwa organisasi tanpa konflik berarti diam, statis, dan tidak mencapai kemajuan yang diharapkan. Namun demikian, konflik yang ada harus ditata sedemikian rupa agar dinamika yang terjadi benar-benar dapat menjadi sesuatu yang positif untuk menghasilkan perubahan sekaligus mendukung perkembangan dan pencapaian tujuan pendidikan (Soetopo,2012:283). Prinsip yang menuntut peran kepala sekolah untuk melihat konflik yang terjadi adalah suatu dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan harus dihadapi dengan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktifitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah.   Baca Juga: 10 Cara Kepala Sekolah Meningkatkan Mutu Pendidikan   Media pengujian kepemimpinan Kapabilitas dan kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah diuji oleh terjadinya konflik yang terjadi di sekolah. Sejauhmana kepala sekolah mampu mengelola dan mengambil keputusan yang dianggap paling tepat dalam menyelesaikan suatu konflik serta mengukur sejauhmana kemampuan sekolah dalam menerapkan manajemen konflik. Kepemimpinan tidak hanya diuji ketika membawa anggota mencapai tujuan berdasarkan rutinitas tugas formal belaka. Kepemimpinan yang bersangkutan akan lebih diuji ketika menghadapi konflik. Melalui manajemen konflik, dirinya akan memiliki kepemimpinan yang dapat diandalkan untuk membawa roda organisasi secara dinamis positif dalam mencapai tujuan di masa mendatang (Soetopo,2012:283). Fleksibilitas tinggi artinya strategi manajemen konflik yang digunakan para pemimpin adalah fleksibel. Pemilihan penggunaan strategi dimaksud sangat bergantung pada, 1) jenis, materi konflik, dan sumber penyebabnya, 2) karakteristik pihak-pihak yang berkonflik, 3) sumber daya yang dimiliki dan mendukung, 4) kultur masyarakat dan iklim organisasi, 5) antisipasi dampak konflik, 6) intensitas dan keluasan konflik (Soetopo,2012:283). Inilah yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah sebagai perannya seorang pemimpin di sekolah. Menyelesaikan konflik dan mengelola konflik dengan baik agar pengelolaan sekolah dapat menjadi lebih baik. Langkah-Langkah Dalam Manajemen Konflik Langkah-langkah dalam manajemen konflik yang harus dilakukan oleh kepala sekolah adalah sebagai berikut: 1) perencanaan analisis konflik, langkah ini dimaksudkan untuk mendefinisikan atau menentukan konflik apa yang timbul dalam penyelenggaraan satuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dapat melakukannya setiap saat ketika ada indikasi konflik. Pemimpin pendidikan pada langkah ini harus dapat menentukan sumber penyebabnya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenisnya, dan keterlibatan pihak-pihak yang berkonflik. Apabila hal tersebut semuanya jelas, akhirnya konflik yang sesungguhnya dapat dirumuskan secara jelas dan tegas, 2) evaluasi konflik, evaluasi konflik adalah suatu upaya untuk menentukan kualitas suatu konflik yang telah dirumuskan. Kualitas suatu konflik dapat ditinjau dari dua segi yaitu intensitas dan keluasannya. Keduanya saling berkaitan satu sama lain, 3) Pemilihan strategi konflik sebagaimana berikut: pahamilah beberapa prinsip dalam pelaksanaan manajemen konflik, berdasarkan prinsip-prinsip diatas pilihlah di antara strategi manajemen konflik yang dipilih, laksanakan strategi manajemen konflik yang dipilih, evaluasilah pelaksanaan strategi  manajemen konflik yang dipilih tersebut untuk mengetahui keberhasilannya, strategi yang telah dipilih dapat dipertahankan bila menunjukkan hasil yang baik, tetapi bila hasilnya tidak atau kurang baik maka perlu dipilihkan strategi lain secara berkelanjutan (Soetopo, 2012:285). Itulah cara kepala sekolah dalam menyelesaikan konflik. Kemudian, bagaimana kepala sekolah mengetahui bahwa manajemen konflik tersebut berhasil? Kriteria Keberhasilan Manajemen Konflik Manajemen konflik yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu konflik dapat diukur oleh beberapa kriteria. Kriteria keberhasilan manajemen konflik menjadi tolok ukur keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola konflik dengan baik. Manajemen konflik yang dilakukan oleh para manajer atau pemimpin dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:  1) Kemampuan membuat perencanaan analisis konflik dimana perencanaan analisis konflik yang baik harus menunjukkan deskripsi fenomena konflik, identifikasi konflik, rumusan konflik yang sesungguhnya secara jelas dan tegas, 2) Kemampuan melakukan evaluasi konflik dimana ukuran yang dapat dipakai adalah rendah-tingginya intensitas timbulnya suatu konflik, luas-tidaknya cakupan suatu konflik, penentuan kualitas konflik (ringan/kecil), sedang/menengah, atau besar/berat), penentuan penyelesaian konflik berdasarkan prioritas,  3) kemampuan memilih strategi manajemen konflik (Soetopo,2012:285). Kepala

Standard

Kebutuhan Guru dalam Mengajar

Tidak dapat dipungkiri bahwa guru yang profesional selalu menyiapkan diri untuk mengajar muridnya dengan baik. Mulai dari menyiapkan materi yang diajarkan, media pembelajaran yang digunakan, hingga merencakan bagaimana pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar.  Berikut ini beberapa hal Kebutuhan Guru dalam Mengajar yang harus disiapkan, diantaranya:   Mempersiapkan bahan yang akan diajarkan Sebelumnya guru sudah membuat RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sehingga memudahkan untuk mengetahui materi apa yang akan diajarkan.    Langkah selanjutnya adalah menyusun materi tersebut kedalam beberapa tahap pembelajaran agar mudah dipahami oleh siswa. Kemudian, siapkan informasi tambahan untuk mendukung materi tersebut. Seperti mengaitkan materi yang diajarkan kedalam peristiwa sehari-hari.   Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan Untuk membuat pembelajaran lebih menarik perhatian siswa. Guru bisa menggunakan media pembelajaran yang kreatif seperti  menggunakan media visual seperti presentasi, diagram, atau video untuk menjelaskan konsep. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi seperti platform pembelajaran daring atau aplikasi pendidikan. Media pembelajaran diharapkan mampu siswa dalam menangkan materi yang diajarkan. Saat ini banyak sekali platform yang dapat membantu guru dalam menyiapkan media pembelajaran yang kreatif. Seperti canva, quizziz, YouTube, dan platform lainnya.   Baca Juga: Platform Merdeka Mengajar: Mudahkan Pendidik Menigkatkan Kualitas Pembelajaran   Mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk merangsang siswa aktif belajar Dalam kurikulum merdeka ini, siswa ditunjukan aktif dalam pembelajaran. Bukan hanya guru yang menjelaskan tetapi siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalahan dari paparan yang disampaikan, kemudian guru menjelaskan apa yang belum tersampaikan oleh siswa. Jangan gunakan pertanyaan dengan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Tetapi lebih kembangkan pertanyaan seperti.  Pertanyaan Analisis: “Bagaimana Anda akan menganalisis situasi ini dari sudut pandang yang berbeda?” “Apa konsep dasar yang mendasari permasalahan ini?”   Pertanyaan Evaluasi: “Menurut Anda, apa kelebihan dan kekurangan solusi ini?” “Bagaimana Anda menilai keefektifan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini?”   Pertanyaan Sintesis: “Bisakah Anda menggabungkan ide-ide ini untuk menciptakan solusi yang inovatif?” “Bagaimana Anda dapat mengintegrasikan berbagai konsep menjadi suatu kesimpulan?”   Pertanyaan Pemecahan Masalah: “Apa langkah konkret yang akan Anda ambil untuk mengatasi masalah ini?” “Bagaimana Anda akan mendekati masalah ini dari sudut pandang pemecahan masalah?”   Pertanyaan Komparatif: “Bandingkan dan kontraskan pendekatan A dan B dalam menanggapi situasi ini.” “Apa perbedaan mendasar antara dua teori ini?”   Pertanyaan Berbasis Bukti: “Apa bukti yang mendukung argumen Anda?” “Bagaimana data ini mendukung atau menentang klaim tersebut?”   Pertanyaan Berbasis Nilai: “Apa nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang mendasari pendapat Anda tentang isu ini?” “Apakah ada pertimbangan etis yang harus dipertimbangkan dalam situasi ini?”   Pertanyaan Reflektif: “Bagaimana pengalaman ini mempengaruhi pandangan Anda tentang konsep ini?” “Apa yang dapat dipelajari dari situasi ini?”   Pertanyaan Tentang Konsekuensi: “Apa konsekuensi jangka panjang dari keputusan ini?” “Bagaimana tindakan ini dapat memengaruhi berbagai pihak terkait?”   Pertanyaan Tentang Alternatif: “Apakah ada pendekatan alternatif yang dapat diambil untuk mencapai hasil yang sama?” “Bagaimana langkah ini berbeda dari alternatif yang mungkin?” Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya memicu pemikiran kritis, tetapi juga mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif. Siswa diundang untuk menyelidiki, merenung, dan menyusun pemikiran mereka sendiri.   Mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa Dengan memahami keadaan, kelemahan dan kelebihan siswa, seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan individu mereka. Diferensiasi pembelajaran memungkinkan guru mengajar sesuai dengan gaya belajar dan tingkat pemahaman masing-masing siswa. Mengetahui kelemahan siswa membantu guru mengidentifikasi potensi hambatan dalam pemahaman mereka terhadap materi. Dengan demikian, guru dapat merancang intervensi yang tepat untuk membantu siswa mengatasi tantangan belajar mereka. Mengetahui kelebihan siswa memungkinkan guru untuk mengoptimalkan potensi mereka. Guru dapat memberikan tugas atau proyek yang memanfaatkan keahlian dan minat khusus siswa untuk memotivasi mereka secara lebih efektif.   Mempelajari pengetahuan awal siswa Mempelajari pengetahuan awal siswa adalah penting karena memiliki dampak yang signifikan pada efektivitas pengajaran. Pengetahuan awal dapat berfungsi sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas pengajaran. Guru dapat mengukur perkembangan siswa dengan membandingkan pengetahuan awal dengan pemahaman setelah pembelajaran. Mempelajari pengetahuan awal siswa memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan pembelajaran yang lebih efektif, mendukung kebutuhan siswa secara lebih baik, dan meningkatkan peluang kesuksesan akademis mereka.   Itu tadi 5 Kebutuhan Guru dalam Mengajar yang perlu disiapkan oleh guru sebelum memulai kelasnya. Semoga bermanfaat 🙂 ===============================================================================================   Ingin mencoba fitur jurnal mengajar by AdminSekolah? Coba gratis demo-nya di demo.adminsekolah.net Atau Hubungi admin kami di wa.me/6281233640003   

Standard

Pentingnya Jurnal Mengajar dalam Teknis Pembelajaran

Jurnal mengajar merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki oleh guru. Jurnal mengajar merupakan dokumen perangkat pembelajaran guru yang pengisiannya secara terus menerus setiap melaksanakan pembelajaran.  Sedangkan pengertian jurnal pembelajaran adalah catatan pertemuan dalam suatu kelas pembelajaran. Jurnal pembelajaran wajib diisi oleh setiap guru sebagai bukti terlaksananya suatu pembelajaran di kelas tertentu. Ini membuktikan bahwa pentingnya jurnal mengajar dalam teknis pembelajaran.   Fungsi Jurnal mengajar Jurnal mengajar memiliki fungsi penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Pentingnya jurnal mengajar berguna untuk mencatat hal-hal terjadi dalam proses pembelajaran. Fungsi jurnal mengajar sebagai rekaman kegiatan pembelajaran, sehingga sering disebut juga sebagai jurnal reflekif guru. Melalui jurnal mengajar tersebut, guru akan dapat menganalisis jenis hambatan pembelajaran dan juga kemajuan proses pembelajaran. Jurnal mengajar juga dapat menjadi acuan atau tolok ukur kualitas penyelenggaraan pembelajaran.   Manfaat Jurnal Mengajar Adanya jurnal mengajar dapat mempermudah Bapak dan Ibu Guru dalam mengingat kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah setiap harinya, sehingga semua kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh Bapak dan Ibu Guru akan terlaksana dengan baik tanpa ada yang ketinggalan.  Tak hanya itu, berikut beberapa manfaat lainnya yang dapat Bapak dan Ibu Guru peroleh dari penyusunan jurnal kelas harian mengajar guru, yaitu:   Baca Juga: Istilah-Istilah dalam Kurikulum Merdeka yang Wajib Diketahui Pengajar  Pengembangan Soal Menggunakan Level Kognitif   – Membantu guru mencapai target tujuan pembelajaran. – Membantu guru dalam memanajemen waktu kegiatan belajar mengajar di kelas. – Meningkatkan produktivitas dan kreativitas guru. – Melatih tanggung jawab guru. – Pembahasan materi mata pelajaran jadi tersusun secara sistematis.   Penyusunan Jurnal Mengajar Dalam mengimplementasikan jurnal mengajar, ada beberapa langkah yang perlu guru lakukan. Pertama, guru perlu menyusun jurnal harian yang mencakup semua aspek pembelajaran, seperti alur tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, hasil evaluasi, dan refleksi. Guru kelas harus menyusun Jurnal secara teratur dan dan mengisi semua komponen setiap hari.   Kondisi Penyusunan dan Pengisian Jurnal Mengajar Saat Ini Nyatanya saat ini, masih banyak guru atau tenaga pendidik yang masih menggunakan jurnal mengajar secara manual. Menggunakan hasil cetak kemudian dijadikan buku jurnal. Guru perlu membawa jurnal tersebut jika perpindah dari kelas lainnya karena perlu mengabsen siswa menggunakan jurnal mengajar. Pengisian jurnal mengajar yang dilakukan secara manual pun memiliki resiko seperti mudah rusak baik tersobek, terkena air dan resiko hilang (human error). Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem yang membantu guru atau tenaga pendidik untuk mengisi jurnal mengajar secara mudah, meminimalkan resiko kerusakan, kehilangan, dan human error.   Solusi Jurnal Mengajar Online Dengan majunya perkembangan zaman, pengisian jurnal mengajar semakin mudah karena dibantu dengan kemajuan teknologi saat ini.  Fitur Jurnal Mengajar by AdminSekolah menjadi solusi para guru dan tenaga pendidik untuk dapat mengisi jurnal mengajar secara mudah dan dapat meminimalisir rusaknya data, hilangnya data, dan human error. Selain itu, jurnal mengajar by AdminSekolah dapat diakses melalui smartphone sehingga mudah untuk dibawa mobilitas sehari-hari.   ================================================================================================   Ingin mencoba fitur jurnal mengajar by AdminSekolah? Coba gratis demo-nya di demo.adminsekolah.net Atau Hubungi admin kami di wa.me/6281233640003 

Standard

8 Standar Nasional Pendidikan Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem Pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada 8 Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan digunakan pada Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat pada Jalur Pendidikan formal, Jalur Pendidikan nonformal, dan Jalur Pendidikan informal.  8 Standar Nasional Pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan Pendidikan untuk mewrrjudkan tujuan Pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.    8 Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan. Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud dirumuskan berdasarkan: tujuan Pendidikan nasional; tingkat perkembangan Peserta Didik; kerangka kualifikasi nasional Indonesia; dan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan. Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud digunakan sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan. Tiap satuan pendidikan memiliki perpedaan dalam standar kelulusan. Satuan Pendidikan PAUD Standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difokuskan pada aspek perkembangan anak yang mencakup: a. nilai agama dan moral; b. fisik motorik; c. kognitif; d. bahasa; dan e. sosial emosional. Satuan Pendidikan Dasar Pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar difokuskan pada penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik.  Satuan Pendidikan Menengah Pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan menengah umum difokuskan pada pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.  Standar Pendidikan Menengah Kejuruan Pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan menengah kejuruan difokuskan pada keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.  Standar Pendidikan Pendidikan Tinggi Pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan tinggi difokuskan pada persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahLlan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu pengetahLlan, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan.    Baca Juga: Tugas Utama Kepala Sekolah secara Umum   Standar Isi Merupakan kriteria minimal yang mencakup rLrang lingkup materi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan: muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan; konsep keilmuan; dan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan.   Standar Proses Merupakan kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.  Standar proses meliputi:  Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pendidik untuk merumuskan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran, cara untuk mencapai tujuan belajar dan cara menilai ketercapaian tujuan belajar. Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.   Penilaian proses pembelajaran Penilaian proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c merupakan asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. penilaian proses pembelajaran selain dilaksanakan oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dapat dilaksanakan oleh:  sesama pendidik → merupakan asesmen oleh sesama pendidik atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan  kepala Satuan Pendidikan → merupakan asesmen oleh kepala Satuan Pendidikan pada Satuan Pendidikan tempat pendidik yang bersangkutan atas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan;  Peserta Didik → merupakan asesmen oleh Peserta Didik yang diajar langsung oleh pendidik yang bersangkutan atas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya.    Standar Penilaian Pendidikan Merupakan kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar Peserta Didik. Mekanisme penilaian meliputi perumusan tujuan penilaian, pemilihan dan/atau pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, dan  pelaporan hasil penilaian. Penjabaran penilaian lebih lengkap dapat dilihat di Bagian Kelima Pasal 16 hingga Pasal 19 (PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2021 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN)   Standar Tenaga Kependidikan Standar pendidik merupakan kriteria minimal kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai teladan, perancang pembelajaran, fasilitator, dan motivator Peserta Didik.   Kriteria minimal kualifikasi pendidik meliputi:  sarjana untuk pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, dan pendidik pada Jenjang Pendidikan dasar dan menengah jalur formal;  magister atau magister terapan untuk pendidik pada Jenjang Pendidikan tinggi program diploma dan sarjana;  doktor atau doktor terapan untuk pendidik pada Jenjang Pendidikan tinggi program magister dan doktor; dan  magister atau magister terapan berpengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun yang relevan dengan program studi untuk pendidik pada pendidikan profesi.  Untuk kriteria dan butir lengkap terkait standar pendidik pada Pasal 20 sampai Pasal 24   Baca Juga: Saatnya Ubah Administrasi Kesiswaan Manual ke Administrasi Digital   Standar Sarana dan Prasarana Merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang harus tersedia pada Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan Pendidikan. Standar sarana dan prasarana ditentukan dengan prinsip: menunjang penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif, kolaboratif, menyenangkan, dan efektif;  menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan;  ramah terhadap penyandang disabilitas; dan  ramah terhadap kelestarian lingkungan.    Standar Pengelolaan Merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan agar penyelenggaraan Pendidikan efisien dan efektif.  Pelaksanaan kegiatan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 merupakan tindakan untuk menggerakkan dan menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia di Satuan Pendidikan, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pengawasan kegiatan Pendidikan dilaksanakan oleh: a. kepala Satuan Pendidikan; b. pemimpin perguruan tinggi; c. komite sekolah/madrasah; d. Pemerintah Pusat; dan/atau e. Pemerintah Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.   Standar Pembiayaan Merupakan kriteria minimal mengenai komponen pembiayaan Pendidikan pada Satuan Pendidikan. Pembiayaan Pendidikan terdiri atas biaya investasi dan biaya operasional.   ================================================================================================ Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net

Standard

Tugas Utama Kepala Sekolah secara Umum

Mungkin menurut masyarakat umum peran dan tugas utama kepala sekolah hanya sebagai pemimpin manajerial di sekolah. Padahal, ada banyak rincian tugas lainnya yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud).   Tugas Pokok Kepala Sekolah    Menurut KBBI Kepala sekolah adalah orang (guru) yang memimpin suatu sekolah; guru kepala. Sedangkan menurut Permendikbud nomor 6 tahun 2018, Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri. Berikut tugas utama kepala sekolah berdasarkan permendikbud nomor 6 tahun 2018:   Baca Juga: Cara Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru   Beban Kerja Kepala Sekolah   Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan sekolah, dan sebagai supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.   Meningkatkan Mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan   Beban kerja kepala sekolah yang telah dijabarkan sebelumnya bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan pada 8 (delapan) standar pendidikan nasional.   Melakukan Proses Belajar Mengajar   Dalm hal terjadi kekurangan guru pada satuan pendidikan, kepala sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan yang bersangkutan.   Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan sebagaimana dimaksud sebelumnya merupakan tugas tambahan di luar tugas pokoknya.   Promosi Kebudayaan Indonesia   Selain melaksanakan manajerial, kewirausahaan, sebagai supervisi, dan melakukan proses belajar mengajar. Kepala sekolah juga perlu melakukan promosi kebudayaan Indonesia. Tugas ini diberikan khusus untuk Kepala Sekolah yang menjabat di SILN (Sekolah Indonesia di Luar Negeri).     Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, banyak ditentukan oleh kepeminpinan kepala sekolah. Kepemimpinan merupakan faktor paling pentinf dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi sekolah.   Apabila kepala sekolah mampu untuk menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan anggota secara tepat, maka segala kegiatan yang ada dalam organisasi sekolah akan bisa terlaksana secara efektif. Sebaliknya, bila tidak bisa menggerakkan anggota secara efektif, tidak akan bisa mencapai tujuan secara optimal.   Tentu keberhasilan kepala sekolah akan berjalan lebih mudah dengan kerja sama dari seluruh warga sekolah.    ================================================================================================ Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net

Standard

Istilah-Istilah dalam Kurikulum Merdeka yang Wajib Diketahui Pengajar

Istilah dalam Kurikulum Merdeka – Kurikulum Merdeka diluncurkan oleh Mendikbudristek pada Februari 2022 sebagai program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Pada tahun 2023 ini Kurikulum Merdeka akan diterapkan secara nasional. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menyatakan sebanyak 80 persen sekolah di Indonesia (semua jenjang) sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. “80 persen sekolah di Indonesia sudah mengadopsi Kurikulum Merdeka untuk menggantikan kurikulum sebelumnya, hal ini terus berkembang sejak awal 2022. Saat Kurikulum Merdeka kita kenalkan kepada satuan pendidikan,” kata Andindito. Ada beberapa istilah baru yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu diketahui dan dipahami oleh para pengajar agar implementasi kurikulum merdeka ini betul-betul terlaksana dengan baik sesuai harapan pemerintah.    Istilah-Istilah dalam Kurikulum Merdeka Capaian Pembelajaran (CP) Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. CP mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. CP untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu fase Fondasi. CP untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase, yaitu fase A hingga fase F, yang meliputi seluruh mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C), sesuai dengan pembagian berikut:   Fase dan Jenjang/Kelas Fase A: Kelas 1-2 SD/MI/SDLB/Paket A Fase B: Kelas 3-4 SD/MI/SDLB/Paket A Fase C: Kelas 5-6 SD/MI/SDLB/Paket A Fase D: Kelas 7-9 SMP/MTs/SMPLB/Paket B Fase E: Kelas 10 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK Fase F: Kelas 11-12 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK   Baca Juga: Cara Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru   Sekolah Luar Biasa Fase A: usia mental ≤ 7 tahun Fase B: usia mental ± 8 tahun Fase C: usia mental ± 8 tahun Fase D: usia mental ± 9 tahun Fase E: usia mental ± 10 tahun Fase F: usia mental ± 10 tahun   Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran yang disusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk murid dapat mencapai Capaian Pembelajaran tersebut. – ATP menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase. – Setiap poin dalam Alur Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. – Guru dapat menyusun Alur Tujuan Pembelajaran masing-masing menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan anak-anak di kelas yang diampu. – Pemerintah menyediakan beberapa contoh Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.   Modul Ajar (MA) Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP). Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP. Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk modul ajar atau RPP, dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan murid. Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran (yang mencakup media pembelajaran yang akan digunakan), asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.   Profil Pelajar Pancasila Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, Bapak dan Ibu guru akan sering mendengar dan menggunakan istilah Profil Pelajar Pancasila. Apa itu Profil Pelajar Pancasila? Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Ada enam elemen utama yang harus dimiliki oleh Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap pelajar melalui: budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.   Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Jika dalam Kurikulum 2013, kriteria ketuntasan belajar siswa ditentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada setiap mata pelajaran, dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah ini tidak lagi digunakan dan digantikan dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). KKTP adalah serangkaian kriteria atau indikator yang menunjukkan sejauh mana peserta didik telah mencapai kompetensi pada tujuan pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran nantinya berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar dapat membantu pendidik dalam memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi  peserta didik. KKTP juga bermanfaat untuk memberikan informasi konkret dan komprehensif dalam laporan hasil belajar peserta didik. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih atau menyusun instrumen asesmen. Sehingga, asesmen yang dipilih benar-benar sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah disusun.    Teaching at the Right Level (TaRL) Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya yang harus Bapak dan Ibu guru pahami adalah Teaching at The Right Level (TaRL). Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pengajaran yang tidak hanya berpusat pada tingkatan kelas saja, tapi juga kesiapan belajar siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan hak belajar yang sama, mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk membangun serta meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi yang dimiliki.   Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Istilah KOSP ini sama saja dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Itulah beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang akan sering Bapak dan Ibu guru temui dan gunakan saat sekolah tempat Bapak dan Ibu guru mengajar menerapkan kurikulum baru ini.   ================================================================================== Ingin mengelola kegiatan administrasi dan keuangan sekolah dengan sistem digital? Coba Demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net

Standard

Platform Merdeka Mengajar: Mudahkan Pendidik Menigkatkan Kualitas Pembelajaran

Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan sebuah bangsa. Dalam era digital seperti sekarang ini, teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu inovasi terbaru yang mempermudah pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah Platform Merdeka Mengajar (PMM).   Sekilas tentang Platform Merdeka Mengajar Platform Merdeka Mengajar adalah sebuah solusi untuk pendidik berbasis teknologi yang bertujuan untuk memudahkan para pendidik mengakses informasi, referensi, serta inspirasi tentang pendidikan. Platform ini merupakan salah satu dari banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidik dan pendidikan di Indonesia. Dalam platform ini memberikan akses ke beragam artikel dan video pembelajaran serta contoh-contoh Perangkat Ajar.   Keunggulan Platform Merdeka Mengajar Kemudahan Akses  Salah satu keunggulan utama dari PMM adalah kemudahannya diakses oleh semua orang. Dengan menggunakan teknologi internet, platform ini dapat diakses dari mana saja, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini membuka peluang pendidikan yang sama bagi semua orang, tanpa terkecuali. Untuk mengakses lebih lengkap Platform ini, seorang pendidik harus memiliki aku belajar.id atau madrasah.kemenag.go.id. Jika tidak memiliki tidak menjadi hambatan, Anda tetap dapat megakses beberapa fitur Platform Merdeka Mengajar, seperti fitur perangkat ajar, video inspirasi, dan bukti karya.   Konten Berkualitas Salah satu komponen kunci dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah pendidikan yang berkualitas. PMM menyediakan berbagai materi pembelajaran, seperti perangkat ajar, asesmen murid, CP & ATP yang disusun oleh guru-guru dari seluruh Indonesia yang ahli di bidangnya. Konten pembelajaran ini dirancang agar sesuai dengan kurikulum yang berlaku, memenuhi standar pendidikan, dan pembelajaran di kelas menjadi aktif dua arah. Baca Juga: Software Manajemen Sekolah yang Dikelola secara Online   Mendorong Kreativitas Pendidik PMM tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi pendidik. Pendidik dapat menggunakan platform ini untuk meningkatkan kreativitas dalam mengajar. Mereka dapat mengakses berbagai referensi, mengikuti pelatihan online, dan berkolaborasi dengan pendidik lainnya. Semua ini membantu mereka menjadi pendidik yang lebih baik dan terus mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif.   Mengatasi Tantangan Pendidikan di Daerah Terpencil Salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan adalah kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Platform Merdeka Mengajar menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini.    Dengan teknologi, pendidik di daerah terpencil dapat mengakses sumber daya pendidikan yang sama dengan pendidik di perkotaan. Hal ini membantu mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak di daerah terpencil untuk meraih pendidikan berkualitas.   Kesimpulan Platform Merdeka Mengajar adalah inovasi teknologi yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidik dan pendidikan di Indonesia. Dengan akses mudah, konten berkualitas, dan dukungan bagi pendidik, platform ini membantu membuka pintu pendidikan yang lebih luas dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang di Indonesia.   PMM dapat diakses dengan mudah melalui browser ataupun mobile Anda. Tampilan dari Platform Merdeka Mengajar   ============================================================================== Ingin Mengelola Manajemen Keuangan dan Administrasi Sekolah Anda Menjadi Teratur? Coba Demo Aplikasi AdminSekolah secara GRATIS demo.adminsekolah.net  

Standard

Mulai Atur Keuangan Sekolah secara Efektif dengan Laporan Keuangan Sederhana

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dari suatu usaha atau perusahaan pada periode akuntansi. Keberadaan laporan keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan peforma usaha atau kinerja perusahaan dalam bidang keuangan. Ketika memulai membangun bisnis, membuat laporan keuangan menjadi hal yang sangat penting. Laporan keuangan tidak boleh diabaikan karena menjadi tempat untuk melihat suatu usaha berkembang atau tidak.   Pentingnya Laporan Keuangan Seberapa pentingkah suatu usaha atau perusahaan dalam membuat laporan keuangan? Inilah beberapa alasan pentingnya laporan keuangan untuk usaha atau perusahaan: Memantau Perkembangan Bisnis Dalam konteks ini, Anda dapat mengawasi perkembangan bisnismu melalui analisis laporan keuangan. Dengan informasi ini, kamu akan dapat mengevaluasi apakah bisnismu mengalami pertumbuhan atau penurunan dalam periode tertentu. Selain itu, kamu berkesempatan untuk mengamati seberapa besar modal yang telah kamu investasikan serta berapa jumlah modal yang telah dikeluarkan. Laporan keuangan memiliki beragam jenis dengan tujuan yang berbeda-beda. Seperti laporan laba/rugi yang mencatat pendapatan dan pengeluaran, laporan neraca yang menggambarkan aset dan kewajiban, serta laporan arus kas yang mengindikasikan aliran uang masuk dan keluar. Jenis laporan ini tidak hanya mencatat transaksi keuangan semata, melainkan juga dapat membantu merumuskan strategi bisnis yang akan diambil ke depan. Mengontrol Biaya Bila Anda melakukan bisnis atau usaha, maka akan ada pengeluaran dan pemasukan. Dengan melakukan pencatatan keuangan, tentunya akan memudahkan mengontrol biaya pengeluaran secara lebih akurat, sehingga laba dan rugi dalam bisnis akan terekam dengan jelas. Alat untuk Mengambil Keputusan Laporan keuangan bisa menjadi sebuah acuan untuk mengambil sebuah keputusan demi kebaikan usaha. Misalnya, jika usaha Anda memiliki pinjaman awal kepada salah satu bank swasta. Oleh karena itu, Anda akan membuat sebuah strategi yang meningkatkan keuntungan maupun mempertahankan keuntungan.  Apabila terjadi kerugian, maka Anda akan bisa mengambil kebijakan yang membuat usaha Anda memperoleh keuntungan dan bisa membuat hasil yang lebih baik kedepannya. Inilah yang menjadi alasan kenapa setiap usaha memiliki laporan keuangan.    Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana Masih bingung? Berikut ini cara membuat laporan keuangan sederhana yang mudah dan bisa Anda coba. Membuat Buku Khusus Pengeluaran Di buku ini, Anda bisa mencatat setiap pengeluaran sekecil apapun. Akan lebih baik jika buku catatan pengeluaran ini sudah Anda miliki sebelum usaha mulai berjalan. Fungsi dari catatan ini adalah untuk memudahkan Anda dalam menyeimbangkan kas di akhir periode.   Baca Juga: Rumus Dasar Excel yang Berguna untuk Admin Sekolah Membuat Buku Khusus Pemasukan Bukan hanya pengeluaran saja yang penting untuk dicatat, ya! Segala bentuk pemasukan pun wajib dicatat. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengawasi keseimbangan usaha yang tengah berjalan. Anda akan sangat membutuhkan catatan ini di akhir bulan, akhir kuartal dan juga akhir tahun. Jadi pastikan Anda mencatat semua pemasukan setiap hari. Termasuk juga dengan utang yang sudah dilunasi. Membuat Buku Catatan Stok Barang Sebagai pelaku bisnis, Anda tidak hanya berkewajiban memantau arus keuangan. Keluar-masuknya barang pun wajib diawasi dan dilakukan pencatatan. Oleh sebab itu Anda harus membuat buku catatan khusus stok barang. Bisa dibilang bahwa buku stok ini laporan keuangan paling simple, karena tidak mencatat keuangan. Namun dari traffic keluar-masuknya barang, dapat diidentifikasi seberapa produktif bisnis yang tengah Anda jalankan. Membuat Buku Catatan Inventaris Buku ini berisi catatan atas semua barang yang dimiliki oleh perusahaan yang Anda jalankan. Baik barang yang Anda beli ataupun yang diperoleh dari hibah kemudian dirawat. Fungsi dari pencatatan ini yaitu untuk dijadikan dasar identifikasi stabilitas perusahaan. Anda akan sangat memerlukan catatan ini untuk laporan keuangan pada akhir periode di aplikasi pembukuan usaha. Membuat Rangkuman Catatan Kas Utama Cara membuat laporan keuangan sederhana yang terakhir yaitu dengan merangkum kas utama. Buku ini sangat penting untuk Anda buat, karena bukan hanya memberikan data, tetapi juga sebagai dasar laporan keuangan. Dalam rangkUman catatan ini, berisi seluruh pemasukan dan pengeluaran, baik berupa barang maupun uang. Dari catatan inilah Anda bisa melihat keuntungan ataupun kerugian yang dialami perusahaan. Mudah Buat Laporan Keuangan Selain menyusun laporan keuangan sederhana secara manual dengan langkah-langkah di atas, Anda juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai media untuk merekap berbagai pemasukan dan pengeluaran perusahaan dengan lebih praktis.  Adminsekolah.net adalah sebuah platform yang menyediakan layanan manajemen keuangan terbaik untuk sekolah-sekolah. Dengan menggunakan adminsekolah.net, sekolah dapat dengan mudah menghasilkan laporan keuangan. Platform ini memungkinkan sekolah untuk memantau pemasukan dan pengeluaran dengan mudah, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola anggaran mereka. Dengan laporan keuangan yang mudah diakses dan dikelola melalui adminsekolah.net, sekolah dapat lebih efisien dalam mengelola sumber daya keuangan, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan kepada siswa.   Untuk mencoba aplikasi adminsekolah.net Anda bisa mencoba demonya secara GRATIS di demo.adminsekolah.net Atau

Standard

Kendala yang Sering Dihadapi Staf Administrasi Sekolah

Staf administrasi sekolah sering menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Beberapa kendala yang umum dialami oleh staf administrasi sekolah meliputi: Kendala yang Dialami Staf Administrasi Beban Kerja yang Tinggi Staf administrasi sekolah seringkali memiliki tanggung jawab yang banyak dan beragam. Mereka harus mengurus pendaftaran siswa, administrasi keuangan, pengelolaan data, surat menyurat, dan tugas-tugas lainnya. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan stres dan kelelahan, serta berpotensi mengganggu produktivitas. Kurangnya Sumber Daya Staf administrasi sekolah seringkali menghadapi kendala dalam hal sumber daya, baik itu dalam bentuk anggaran, personel, atau peralatan. Kurangnya anggaran dapat membatasi kemampuan mereka untuk memperoleh peralatan atau perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas administratif dengan efisien. Selain itu, jika staf administrasi sekolah terbatas, mereka mungkin kesulitan dalam menangani beban kerja yang tinggi. Perubahan Kebijakan dan Regulasi Kebijakan dan regulasi pendidikan sering mengalami perubahan, baik itu di tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Staf administrasi sekolah harus selalu mengikuti perubahan tersebut dan mengadaptasi prosedur administratif sesuai dengan perubahan tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan membutuhkan waktu dan upaya tambahan.   Baca Juga: Cara Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru   Komunikasi yang Tidak Efektif Staf administrasi sekolah sering berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pihak luar lainnya. Tantangan dalam komunikasi yang tidak efektif, seperti kesalahpahaman atau ketidakjelasan informasi, dapat mempengaruhi alur kerja dan hubungan antarstaf. Teknologi yang Tidak Memadai Penggunaan teknologi yang kurang memadai atau perangkat lunak yang usang dapat menjadi kendala bagi staf administrasi sekolah. Misalnya, sistem administrasi sekolah yang tidak terintegrasi atau sulit digunakan dapat menghambat efisiensi kerja dan mengakibatkan duplikasi data atau kesalahan. Ketidakmampuan dalam Menghadapi Konflik Staf administrasi sekolah sering berhadapan dengan konflik antara siswa, orang tua, atau guru. Ketidakmampuan dalam mengelola konflik secara efektif dapat mengganggu tugas administratif dan menciptakan ketegangan di lingkungan sekolah. Tuntutan Tugas yang Beragam Staf administrasi sekolah harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas untuk menangani tugas-tugas administratif yang beragam. Mereka perlu memiliki pemahaman tentang keuangan, manajemen data, komunikasi, dan peraturan pendidikan. Tuntutan tugas yang beragam ini dapat menimbulkan tantangan dalam menguasai semua aspek tersebut. Menghadapi kendala-kendala tersebut, penting bagi staf administrasi karena dengan menghadapi kendala kinerja staf administrasi menjadi lebih efektif. Lalu, bagaimana cara menghadapi kendala di atas? Cara Menghadapi Kendala Staf Administrasi Mengatasi kendala dalam administrasi sekolah memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan: Identifikasi Kendala Analisislah masalah-masalah spesifik yang muncul dalam administrasi sekolah. Ini bisa mencakup masalah dengan sistem pencatatan, koordinasi antar departemen, komunikasi internal, atau pengelolaan sumber daya. Tim Administrasi yang Efektif Pastikan bahwa tim administrasi sekolah terdiri dari individu yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan tugas mereka. Berikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan kinerja yang baik. Pelatihan dan Pengembangan Berikan pelatihan reguler kepada staf administrasi tentang praktik terbaik, perubahan dalam peraturan, dan perkembangan teknologi terbaru. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan Lakukan evaluasi berkala terhadap proses administrasi yang ada. Identifikasi area di mana perbaikan diperlukan dan lakukan tindakan perbaikan yang sesuai. Ingatlah bahwa perubahan dalam administrasi sekolah mungkin memerlukan waktu dan upaya yang signifikan. Penting untuk bersabar dan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam proses perubahan. Automatisasi dan Teknologi Gunakan teknologi untuk mengotomatisasi beberapa tugas administratif. Sistem manajemen sekolah (SMS) membantu mengintegrasikan berbagai aspek administrasi, seperti keuangan, penjadwalan, dan catatan siswa. Bila staf administrasi ingin menggunakan automatisasi dan teknologi bisa mencoba aplikasi AdminSekolah. Mudah mengelola administrasi dan manajemen sekolah secara online. Mulai dari Manajemen Siswa Manajemen Pegawai Manajemen Akademik Manajemen Keuangan Manajemen Laporan-Laporan Manajemen Alumni Manajemen Pimpinan   Dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan komunikasi dengan wali santri/wali murid, seperti: Kirim notifikasi pembayaran, tagihan, dan slip gaji melalui WhatsApp Android untuk Wali Santri/Wali Murid Android untuk Presensi Pegawai Pembayaran Online Akses Demonya Secara Gratis di demo.adminsekolah.net  Hubungi Admin Kami di   wa.me/6281233640003

Tim CS kami ada di sini untuk menjawab pertanyaan Anda. Tanya kami apa saja!